Mohon tunggu...
qonita
qonita Mohon Tunggu... Atlet - atlet

hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penderita PTSD Wanita di Kota Sidoarjo

3 Juli 2022   19:42 Diperbarui: 8 Juli 2022   20:42 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penderita PTSD Wanita Dikota SIDOARJO

Seseorang dengan kondisi mental yang baik adalah ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang memiliki mental yang baik dan sehat tentu saja akan memiliki kehidupan yang jauh lebih nyaman dibandingkan orang dengan gangguan mental.

Dewasa ini banyak sekali kasus ataupun bencana yang menyebabkan seseorang mengalami trauma. Beberapa kasus tersebut diantaranya pelecehan seksual, bencana alam hingga bahkan kehilangan seseorang. Seseorang yang mengalami trauma berarti ia mengalami sebuah cidera atau kerusakan jaringan, shock yang sangat berat. Trauma secara psikis ini dalam ilmu psikologi dimaknai sebagai sebuah kecemasan hebat akibat sebuah peristiwa yang mendadak dalam kehidupan seseorang yang sudah melampaui kesanggupan seseorang tersebut dalam beradaptasi dengan permasalahan, mengatasi ataupun menghindarinya.

Salah satu jenis trauma yang penulis bahas dalam tulisan ini adalah PTSD atau singkatan dari Post Traumatic Stress Disorder. PTSD ini merupakan sebuah sindrom kecemasan, labilitas autonomic, ketidakstabilan emosi, dan sebuah kilas balik atas suatu peristiwa pedih yang dialami seseorang tersebut setelah stress secara fisik maupun kelelhan emosional yang melampaui batas bagaimana normalnya orang.

PTSD adalah sebuah gangguan psikis seseorang baik berupa rasa kecemasan yang muncul sesudah seseorang mengalami kejadian yang dapat mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. Peristiwa trauma ini bisa berupa serangan kekerasan, bencana alam yang menimpa manusia, kecelakaan atau perang. PTSD dapat muncul setelah seseorang mengalami peristiwa dasyat yang mendadak dan membuatnya shock.

Ada tiga tipe gejala yang dialami oleh orang dengan PTSD yaitu pengulangan pengulangan trauma, pemikiran yang dangkal dalam menghindari emosi, sikap sensitive yang meningkat. Pengulangan pengulangan trauma bagi orang dengan PTSD ini ditundukkan atau diketahui melalui selalu teringat akan peristiwa yang menyedihkan yang telah dialami. Apabila seseorang tersebut selalu teringat akan peristiwa pedih yang pernah dialami, bisa saja dapat menyebabkan kemurungan yang berkepanjangan. Orang dengan gejala PTSD yang pertama ini juga biasanya mengalami flashback atau nightmare. Flashback adalah ketika seseorang merasa seolah olah ia Kembali lagi ke masa lalu ketika dimana peritiwa tersebut terjadi. Sedangkan nightmares adalah seseorang mengalami mimpi buruk terus menerus akan peristiwa yang dihadapi. Tipe yang kedua adalah tipe pemikiran yang dangkal dalam menghindari hadirnya emosi dalam diri seseorang. Penghindaran emosi yng dangkal ini biasanya ditunjukkan melalui penghindaran seseorang terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kejadian traumatic yang dialaminya. Misalnya tempat, percakapan, benda, dan lain-lain. Sedangkan pada tipe yang ketiga yaitu ditunjukkan dengan kesulitan tidur, mudah sekali marah terhadap hal sepele, tidak dapat mengendalikan marah, susah berkonsen -trasi, kewaspadaan yang berlebih, respon yang berlebihan atas segala sesuatu

Seseorang dengan PTSD ia akan mengalami gejala-gejala yang menyebabkan adanya sebuah gangguan. Umumnya, gangguan tersebut adalah panic attack (serangan panik), perilaku menghindar hal-hal yang membuatnya teringat kejadian trauma, depresi, membunuh pikiran dan perasaan, merasa disisihkan dan sendiri, merasa tidak percaya dan dikhianati, mudah marah, dan gangguan yang berarti dalam kehidupan sehari -hari.

Seseorang yang mempunyai pengalaman traumatic bisa mengalami panic attack ketika dihadapkan/menghadapi suatu hal yang mengingatkan mereka pada trauma. Panic attack meliputi perasaan yang kuat atas ketakutan atau tidak nyaman yang menyertai gejala fisik dan psikologis. Gejala fisik meliputi jantung ber-debar, berkeringat, gemetar, sesak nafas, sakit dada, sakit perut, pusing, merasa kedinginan, badan panas, mati rasa.

Gejala selanjutnya adalah adanya perilaku menghindar. Seorang penderita PTSD akan langsung menghindari hal-hal yang sifatnya mengingatkan pada kejadian-kejadian trauma yang pernah dialaminya. Terkadang memang seorang penderita PTSD mengaitkan segala kejadian yang sedang dialami dalam kehidupannya setiap hari dengan kejadian trauma, padahal keadaan kehidupan sekarang jauh dari kondisi trauma yang pernah dialami. Hal ini sering menjadi lebih parah sehingga penderita menjadi takut untuk keluar rumah dan harus ditemani oleh orang lain jika ha rus keluar rumah.

Gejala selanjutnya adalah depresi. Banyak orang mengalami depresi setelah mengalami kejadian trauma dan orang itu menjadi tidak memiliki ketertarikan terhadap apa yang dulu disukainya sebelum pengalaman trauma itu terjadi.. mereka biasanya melebih-lebihkan perasaan tidak benar, perasaan bersalah, perasaan menyalahkan diri sendiri yang bahkan bisa berakibat fatal pada dirinya sendiri. Seseorang yang depresi juga menganggap bahwa semua hal yang terjadi itu merupakan kesalahan dirinya dan ia sendiri tidak bisa memaafkan kesalahan tersebut.

Dalam penelitian yang penulis lakukan di Sidoarjo, ada beberapa macam pengobatan yang dilakukan untuk mengobati PTSD khususnya wanita ini. Karena berdasarkan data yang diperoleh dari survey kebanyakan penderita PTSD adalah Wanita. Karena Wanita memang dijiptakan sebagai makhluk yang sering menggunakan perasaan daripada logikanya. Sehingga apa yang dirasakanakan berdampak pada pikiran dan emosi Wanita tersebut.

 Salah satu yang penulis bahas adalah mengenai adanya dukungan dari keluarga terdekat dalam proses pengobatan PTSD. Dukungan keluarga yang dimaksud meliputi dukungan sosial yang dipandang dapat dengan mudah diakses di lingkungan orang dengan PTSD itu sendiri.

Dukungan sosial keluarga merupakan sebuah sikap, sebuah Tindakan dan sebuah penerimaan dari anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya yang mengalami atau menderita PTSD. Bentuk dari dukungan keluaarga itu sendiri ada beberapa macam, misalnya:

  • Dukungan Emosi

Dukungan emosi dapat diartikan bahwa keluarga adalah sebuah tempat ternyaman untuk istirahat, pemulihan serta pengendalian emosi.

  • Dukungan Instrumental.

Dukungan Instrumental yaitu keluarga sebagai sumber pertolongan pertama ketika ada anggotanya yang mengalami masalah.

  • Dukungan Pengetahuan

Dalam hal ini keluarga yang berperan untuk memberikan informasi-informasi pada penderita PTSD agar ia tak menyalahkan dirinya sendiri.

  • Dukungan Penilaian

Dukungan penilaian artinya keluarga sebagai sebuah pembimbing dalam menangani permasalahan anggotanya.

Dari pemaparan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya ada pengaruh yang sangat penting dan sangat berarti dari dukungan keluarga terhadap penderita PTSD Wanita di kota Sidoarjo.Baik melalui dukungan emosi, Instrumental, pengetahuan, dan penilaian. Melalui dukungan tersebut nantinya para penderita PTSD percaya bahwa keluarga mereka dapat membantu mengatasi gangguan tersebut. Dengan adanya dukungan dari keluarga penderita akan merasa mereka diperhatikan, disayangi, dihargai dan bahkan nantinya mereka akan memiliki rasa percaya diri bahwa mereka bisa kembali hidup secara normal. Dukungan sosial keluarga sangat berpengaruh pada penderita gangguan PTSD karena dukungan tersebut tidak hanya bisa membuat penderita menjadi lebih baik, tetapi juga dapat membuat kesehatan mental penderita semakin baik, karena mereka bisa mendapatkan nasihat dan motivasi yang dapat merubah hidup mereka lebih berkualitas.

Qonita, mahasiswa universitas Muhammadiyah Sidoarjo, fakultas psikologi dan ilmu pendidikan prodi psikologi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun