Selain itu, media sosial bisa menjadi etalase baru. Tidak perlu strategi pemasaran yang rumit. Cukup dengan mengunggah foto produk yang jelas, memberikan deskripsi singkat, dan menuliskan harga, pelanggan bisa lebih mudah mengenali produk yang dijual. Jika ditambahkan sedikit cerita, misalnya tentang bagaimana produk dibuat atau siapa yang memproduksinya, daya tariknya akan semakin kuat.
Pengelolaan stok juga harus diperhatikan. Ramadan adalah bulan yang sibuk, dan pelanggan tidak suka menunggu terlalu lama. Jika produk habis atau pengiriman lambat, mereka bisa dengan mudah beralih ke tempat lain. Bekerja sama dengan layanan ojek online atau kurir lokal bisa menjadi solusi agar barang sampai lebih cepat.
Selain itu, promo menarik akan selalu menjadi daya tarik tersendiri. Paket bundling, hadiah kecil untuk pembelian dalam jumlah tertentu, atau diskon khusus Ramadan bisa menjadi cara untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Ramadan: Waktu Terbaik untuk UMKMÂ Bertumbuh
Ramadan di Indonesia bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga bulan kebersamaan dan keberkahan. Semua bergerak, semua berbagi, dan ekonomi rakyat ikut berdenyut lebih kencang.
Bagi UMKM, ini adalah saat terbaik untuk tumbuh dan berkembang. Perubahan memang terjadi, tetapi perubahan selalu membawa peluang. Dengan sedikit adaptasi, keberanian untuk mencoba cara baru, dan tetap menjaga kepercayaan pelanggan, UMKM bisa terus maju.
Mari kita sambut Ramadan dengan optimisme. Ini bukan hanya tentang mencari rezeki, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan pelanggan dan masyarakat sekitar.
Selamat menyambut Ramadan, selamat berjualan, dan semoga usaha kita semua semakin berkah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI