Mohon tunggu...
Qodri azizi akbar
Qodri azizi akbar Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Dibesarkan di Bengkulu, kelahiran Jakarta, 1 juli 1997. Menulis adalah ungkapan jiwa tanpa batas, menulis adalah wujud intelektual dengan mengedepankan etika. Masih belajar dan terus berprogres.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyuarakan yang Bisu, Perampasan HAM bagi Etnis Muslim Uighur, China

25 Januari 2019   18:13 Diperbarui: 26 Januari 2019   06:36 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi atas apa yang sebenarnya terjadi pada suku Uighur mungkin tidak akan sempurna tergambar dalam tulisan ini. Kendati demikian, bukan berarti bahwa responsifitas pemerintah dan publik menjadi nihil. Maka kemudian menjadi wajib memberikan tekanan kepada pemerintah untuk tidak hanya bersuara melalui pidato atau sekedar kecaman tetapi aksi konkrit untuk menghentikan pelanggaran HAM di Xinjiang.

REFERENSI:

Radio Free Asio. 2009. Who are the Uyghurs (online). Diakses pada 15 Januari 2019.

Shepard W. 2015. The Complex Impact of Urbanization in Xinjiang (online). Dikutip pada 16 Januari 2019.

Ganesha Yoebal. 2012. Siapakah Bangsa Uighur (online). Dikutip pada 16 Januari 2019

Denyer S. 2018. Former Inmates of China's Muslim 'reeducation' Camps Tell of Brainwashing, Torture (online). Dikutip pada 18 Januari 2019.

ABC. 2018. Mengapa Pemerintah Negara Muslim, Termasuk Indonesia Diam Soal Uyghur? (online). Dikutip pada 18 Januari 2019.

Alexandra. 2018. Why the Muslim world isn't saying anything about China's repression and 'cultural cleansing' of its downtrodden Muslim minority (online). Dikutip pada 18 Januari 2019.

Rogin F. 2018. Silence from international community as thousands sent to 're-education camps' in China's latest 'religious extremism' crackdown (online). Dikutip pada 18 Januari 2019

BBC. 2018. Why is there tension between China and the Uighurs? (online). Dikutip pada 18 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun