Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksin HPV, Apakah Sepenting Itu?

5 Mei 2025   18:00 Diperbarui: 7 Mei 2025   12:48 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin HPV.(Thinkstockphotos via Kompas.com)

Sebagai seorang manusia, saya merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga kesehatan tubuh. Dan sebagai wanita, salah satu keputusan hidup berkaitan dengan kesehatan yang saya pilih beberapa bulan lalu adalah memutuskan untuk melakukan vaksinasi HPV. 

Apa itu Vaksin HPV?

Secara sederhana vaksinasi merupakan upaya untuk membuat imunitas tubuh dengan cara memasukkan virus tertentu yang sudah dijinakkan. Dalam hal ini, virus yang dijinakkan adalah virus HPV (Human Papillomavirus) atau virus yang dapat menyebabkan penyakit kanker serviks pada perempuan.

Menurut keterangan dokter tempat saya melakukan vaksinasi HPV, vaksin ini lebih efektif apabila dilakukan oleh perempuan yang belum melakukan hubungan seksual atau setidaknya sebelum menikah. 

Apabila vaksinasi dilakukan oleh perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual dan atau melahirkan, perlu dilakukan pap smear terlebih dahulu sebelum vaksinasi yang tentunya tidak seefektif apabila perempuan tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual.

Mengapa Butuh Vaksin HPV?

Tentunya ada beberapa hal yang melatarbelakangi keputusan saya untuk melakukan vaksinasi HPV.

vaksin HPV (Sumber: Universitas Airlangga)
vaksin HPV (Sumber: Universitas Airlangga)

Dekat dengan Kanker

Beberapa waktu yang lalu, ada dua kerabat saya yang divonis menderita kanker serviks dan juga kanker prostat. Saya tahu, tidak semua kanker itu diturunkan secara genetik. Apalagi orangtua saya sampai saat ini sehat dan tidak ada gejala kanker apapun.

Namun, ada satu hal yang saya pelajari dari peristiwa ini yaitu kanker ternyata dekat dengan kehidupan saya. Kedekatan ini yang membuat saya menjadi lebih was-was dan konseling terhadap penyakit yang mungkin terjadi di masa depan.

Gaya Hidup yang Kurang Begitu Baik

Kanker biasanya disebabkan oleh adanya mutasi genetik sehingga sel dalam tubuh tumbuh dengan tidak normal dan berkembang dengan tidak terkendali. Selain faktor internal tersebut, ada juga faktor eksternal yang menyebabkan kanker salah satunya adalah gaya hidup yang buruk.

Gaya hidup saya tidak bisa dikatakan sebagai gaya hidup yang sehat. Walaupun saya berusaha mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tetap berusaha berolahraga, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol, Ada banyak hal lain yang membuat gaya hidup ini tidak begitu sehat. Pertama pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan manis, pola tidur yang tidak teratur dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun