Mohon tunggu...
Yoga Sadhu
Yoga Sadhu Mohon Tunggu... Guru - Hanya Pemula

Blog :yogasadhu23@blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Guru Itu Berat, Antara Pengabdian dan Finansial

12 Juni 2018   16:54 Diperbarui: 12 Juni 2018   17:57 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  sumber gambar : www. lyceum.id

Guru adalah pengabdi bangsa. Tidak kenal lelah mengajar, mendidik dan membentuk generasi emas millenial saat ini. Itulah yang membuat siswa berterima kasih kepada guru atas jasa-jasa dan pengetahuan yang diberikan. Lagu hymne guru dinyanyikan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru. 

Menjadi seorang guru tidaklah mudah. Selain itu profesi guru saat ini tidak begitu populer jika dibandingkan dengan dokter, pilot, teknik, dan banyak lagi. Ironis memang. Hal ini karena profesi seperti dokter dan teknik lebih menjanjikan dari segi finansial daripada guru. Banyak kesulitan dan problematika yang terjadi pada profesi pencetak karakter generasi millenial ini. Yang pertama adalah pendidikan guru. 

Seperti yang kita ketahui, sebelum menjadi guru, kita harus menempuh pendidikan guru atau kuliah di kampus LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ) yang banyak tersebar di Indonesia. Kuliah jurusan pendidikan atau keguruan tidak semudah yang dipikirkan. Jika di jurusan non pendidikan.atau murni ilmu yang kita pelajari berfokus pada satu disiplin ilmu yang bersangkutan. 

Namun, di jurusan kependidikan, kita tidak hanya mempelajari tentang disiplin ilmu, namun juga ilmu pendidikan yang bertujuan untuk bagaimana cara mengajarkan disiplin ilmu yang kita pilih. Mulai dari perencanaan, strategi, media, sampai evaluasi pembelajaran. 

Belum lagi disiplin ilmunya yang harus kita pelajari. Bisa dibayangkan bagaimana doublenya kesulitan kita saat kuliah. Belum lagi kita dituntut menerapkanya dalam praktek pengalaman lapangan (PPL) yang menghadapkan siswa pada kehidupan guru sebenarnya, menghadapi siswa yang mungkin tidak.dapat dihadapi oleh guru pamong. Yang kedua adalah lulusan keguruan tidak menjamin akan menjadi guru. Jika lulusan dokter, perawat atau bidan, akan otomatis berprofesi menjadi dokter, perawat, dan bidan. Jika lulus keguruan bagaimana?. 

Meskipun telah memperoleh ijazah akta 4 dan gelar sarjana pendidikan tidak akan menjamin kita akan berprofesi memjadi guru. Hal ini karena untuk menjadi guru yang memperoleh tunjangan dan PNS wajib memiliki sertifikat pendidik sesuai dengan undang-undang guru dan dosen. 

Untuk mendapatkan sertifikat pendidik, wajib mengikuti PLPG (Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru). Mengikuti program ini pun tidaklah mudah. 

Dibutuhkan profesionalisme yang tinggi sehingga yang lulus pelatihan ini tidaklah banyak. Untuk itulah banyak lulusan yang beralih ke pekerjaan non guru yang relevan dengan disiplin ilmunya. Ada juga yang bekerja di bidang lain kebanyakan ekonomi dan perbankan.

Hal ini karena jika tidak memiliki sertifikat pendidik maka kita hanya bisa menjadi guru honorer yang gajinya tidak seberapa.  Paling hanya 500 ribu sampai sejuta per bulan. Jumlah itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yang ketiga adalah menghadapi siswa dengan karakter berbeda. Jika menjadi guru kita harus siap mental untuk menghadapi siswa dengan karakter berbeda. 

Ada yang rajin, malas, nakal, cari perhatian, dan bahkan ada siswa yang bertindak keterlaluan. Banyak guru yang tidak siap mental, menangis dan tidak sanggup menjadi guru karena dikerjai siswanya. Sebagai pencetak karakter generasi emas millenial, guru harus sebisa mungkin menghadapi siswa, dan mempersiapkan metode, teknik, dan strategi yang tepat untuk menjadikan siswa yang berbeda karakter tersebut tidak hanya pintar namun juga terdidik dan mempunyai karakter emas. Itulah problenatika guru. 

Dibutuhkan niat, mental, dan tidak  berpikir finansial untuk menjadi seorang guru yang mampu membentuk generasi emas millenial bangsa. Jika guru sudah baik dalam mendidik siswa, tidak perlu menuntut lebih, rejeki pasti datang.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun