Mohon tunggu...
Putu Rejaya
Putu Rejaya Mohon Tunggu... Perantau di Negeri Sakura, Penulis di Antara Realita dan Refleksi

Aku menulis untuk tidak hilang di antara dunia yang terlalu ramai. "Namaku Bukan Angin" adalah jejakku di antara cerita-cerita kecil tentang kehilangan, pencarian, dan pulang. Aku juga berbagi kisah nyata tentang perantauan, rasa asing, dan harapan dari sisi-sisi yang jarang diceritakan dari sudut pandang yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sukma Rindu, Raga Pertemuan

29 Maret 2025   21:28 Diperbarui: 29 Maret 2025   21:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Generated by AI.

Pelukan akara mulai terasa

Bercumbu dalam gundah dan serapah

Bertemankan lembayung senja

Merapah di bawah relung cakrawala

Ini bukan soal rindu semata

Nampaknya ia dan cemas sedang berada dalam satu tarikan nafas yang sama

Aku tak pernah keberatan untuk selalu menunggu

Tapi, bukankah rindu adalah sukma dan pertemuan adalah raganya??

Bukankah mereka juga harus saling terikat?

Rindu itu imajiner yang merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun