Mohon tunggu...
Putu Eggy
Putu Eggy Mohon Tunggu... Lainnya - enjoyyy

Destroy and borredom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Terlahirnya Jurnalisme Online

1 September 2020   14:37 Diperbarui: 1 September 2020   14:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak penduduk Indonesia yang sekarang menggunakan Internet. Internet (Interconnected  Network)  adalah  sebuah sistem       komunikasi       global       yang menghubungkan  komputer-komputer  dan jaringan-jaringan  di  seluruh  dunia  tanpa mengenal   batas   teritorial,   budaya,   dan hukum  untuk  menyebarkan  informasi  dan mendapatkan informasi.Sejarah       internet       tidak       lepas terbentuknya   sebuah   jaringan   komputer yang dilakukan oleh Departemen  Pertahanan  Amerika  Serikat pada  tahun  1969,  melalui  proyek  ARPA yang     disebut     ARPANET     (Edvance Research   Agency   Network).   Tujuannya membuat  sistem  jaringan  komputer  yang tersebar         dengan         menghubungkan komputer   di   daerah-daerah   vital   untuk  menghindari "musuh" Situs  web  pertama dibangun  oleh  CERN  di  Perancis  pada tahun  1991  melalui proyek  menciptakan World  Wide  Web  dan  alamat  website  ini adalah http://info.cern.ch/

Desember  2011  ada  lebih  dari  2,3  miliar pengguna  internet (Graifhan  Ramadhani.Kompas(Dhany    Iswara -05/01/13), laporan Asosiasi    Penyelenggara    Jasa Internet      Indonesia      (APJII)      jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2000 hanya   2   juta,   tahun   2007   bertambah menjadi  25  juta.  2012  mencapai  63  juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara   ini.      Tahun   depan,   angka   itu diprediksi  naik  sekitar  30  persen  menjadi 82    juta    pengguna    dan    terus    tumbuh menjadi  107  juta  pada  2014  dan  139  juta atau 50 persen total populasi pada 2015.

Sejarah Jurnalisme Online Dunia

Masyarakat dari berbagai negara bisa mengakses, jurnalistik online dimulai pada 17 Januari 1998 oleh Matt Drudge (laptop dan modem) menulis tentang kasus perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky di website pribadinya bernama Drudge Report. Ia menaruhnya di situ karena ditolak oleh newsweek untuk ditampilkan, hal ini adalah hasil investigasi Michael Isikoff. 

Arti digital adalah informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Istimewa karena jurnalistik online membuat penyebaran informasi cepat dan mudah diakses di mana saja. Jurnalisme online pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1993. Kemunculan jurnalisme online ini dipelopori oleh New York Times. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 17 Agustus 1994, Indonesia mulai mengenal jurnalisme online pertama dengan munculnya www.republika.co.id. Pada tahun 1995, media online di Amerika Serikat mulai berkembang pesat. Lebih dari 150 koran di Amerika Serikat memiliki versi online. Pada tahun 1996, muncul tempointeraktif.com di Indonesia sebagai bentuk lain dari majalah tempo yang dibredel pada masa orde baru.

Sejarah Jurnalisme Online Indonesia

Pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 2 September, bisnis Indonesia juga meluncurkan situs onlinenya. Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 1997 Harian Waspada di Sumatra Utara meluncurkan waspada online dengan alamat www.waspada.co.id. Setelah waspada online, tak lama kemudian muncul kompas.com tepatnya pada tanggal 22 Agustus 1997. Semua media yang muncul saat itu merupakan bentuk online dari versi cetak. Pada tahun 9 Juli 1998 muncul detik.com. Media detik.com ini merupakan media online otonom pertama di Indonesia. Maksudnya adalah media online pertama yang tidak didahului dengan versi cetak. Media detik.com ini tidak ada hubungannya dengan tabloid detik yang muncul sebelumnya. Media detik.com menyajikan berita secara ringkas dan kadang unsur 5w+1H tidak terpenuhi. Berita dalam detik.com disajikan seperti berita serial.

Sumber : Rosidah dan Wulandari. (2019). Kepenyiaran Daring. Tuban: Mitra Karya.

Hikmat, Mahi. (2018). Jurnalistik (Literary Journalism). Jakarta: Prenamedia Group

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun