Mohon tunggu...
I Putu Agus Eka Pratama
I Putu Agus Eka Pratama Mohon Tunggu... Lecturer at Udayana University

Menyelesaikan pendidikan S1 Informatika di IT Telkom dan S2 Informatika di ITB. Pengguna GNU/Linux dan FOSS dan sangat antusias menggiatkan dan menyebarluaskannya ke masyarakat bersama teman - teman komunitas lainnya. Dosen, penulis buku IT, konsultan IT, pembicara pada sejumlah seminar dan international conference. Saat ini aktif sebagai dosen tetap di Universitas Udayana sambil mempersiapkan jenjang S3. Beberapa tulisan penulis ada di: http://bytescode.wordpress.com http://www.slideshare.net/PutuShinoda/ http://ilmukomputer.org/author/putu-shinoda/ Keep sharing, keep learning, keep using linux dan open source software.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Penerimaan Pajak di Era Artificial Intelligence: Sebuah Opini

11 Agustus 2025   07:18 Diperbarui: 11 Agustus 2025   07:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Secangkir kopi hitam panas (Sumber: dokumentasi pribadi)

Pagi ini cuaca cukup cerah. Seharusnya saya ikut car free day atau sekedar jalan/lari pagi, mumpung hari libur. Namun hal tersebut saya kesampingkan. Pagi ini, setelah membaca pengumuman Lomba Menulis Artikel (LMA) di website Pajak, saya ingin mencoba menuangkan opini saya ke dalam tulisan. Karena bidang saya di Teknologi Informasi (TI), dua di antaranya mengkhusus ke Artificial Intelligence (AI) dan cybersecurity, maka di benak saya terlintas pertanyaan: seperti apa penerimaan pajak oleh negara di era AI? Apa saja manfaat yang akan diperoleh dan apa tantangannya? Sambil menyeruput secangkir kopi hitam panas, saya mulai merangkai kata demi kata. Karena artikel ini lebih berupa opini pribadi, maka cara penyampaiannya tidak formal seperti halnya paper.

 

Para pembaca sekalian, kita sama-sama mengetahui bahwa hampir semua negara di dunia (termasuk Indonesia) menerapkan pajak dan menjadikan pajak sebagai salah satu pendapatan negara. Kita juga mengetahui saat ini teknologi bernama AI, makin pesat berkembang dan diterapkan pada berbagai bidang dan layanan. Jika anda bingung AI itu digunakan di mana saja, mungkin anda tidak asing dengan layanan-layanan seperti Grab, Gojek, Google, Microsoft, Gemini, ChatGPT, Netflix, Spotify, dan Youtube. Nah, AI berjalan di balik semua layanan ini.  

Bagaimana dengan layanan pajak di Indonesia saat ini? Sangat memungkinkan sekali untuk mengoptimalkan adopsi AI di dalam existing system mereka. Lalu, seperti apa penerapan AI pada sektor pajak? Apa saja keuntungan? Apa saja tantangannya? 

Sambil kembali menyeruput kopi (mumpung masih panas), saya mencoba menguraikan apa saja bentuk penerapan AI pada sektor pajak:

1.Pemrosesan data.

AI diintegrasikan dengan teknologi basis data (misal: Big Data) pada existing system Direktorat Jenderal Pajak (DJP), misalkan DJP Online dan Coretax, maka AI dapat membantu pemrosesan data skala besar dan majemuk dengan hasil dan akurasi yang lebih baik, sinkronisasi transaksi, minimalisasi kesalahan pengguna (human error), validasi pajak, otomatisasi. 

Gambar 2. Website Coretax (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 2. Website Coretax (Sumber: dokumentasi pribadi)

2.Mapping dan profiling wajib pajak.

AI membantu melakukan mapping dan profiling wajib pajak, menggunakan data-data historis mereka (misal: pembayaran, sektor usaha, Riwayat/catatan kepatuhan pajak), untuk kemudian dianalisis. Dari mapping dan profiling, DJP dapat menyusun kebijakan terkait pajak yang tepat sasaran. Misal: kebijakan insentif pajak bagi sektor bisnis/industri tertentu, sanksi/denda bagi pelanggaran pajak.

3.Risk Scoring wajib pajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun