Mohon tunggu...
Putri Windarti
Putri Windarti Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Sastra Anak: Tantangan dan Peluang dalam Pendidikan Dasar di Dunia Digital

2 Desember 2024   09:57 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:26 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, Gen Z! Sudahkah kalian mendengar tentang sastra anak digital? Di era serba digital ini, sastra anak tidak hanya hadir dalam bentuk buku cetak yang kita kenal saja loh. Sekarang, ada banyak cara menarik untuk menikmati sastra, mulai dari e-book hingga aplikasi interaktif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu sastra anak, bagaimana teknologi mengubah cara kita mengaksesnya, tantangan yang dihadapi, dan peluang yang ada. Yuk, simak bersama!
Sastra anak merupakan karya seni yang dirancang khusus untuk anak-anak. Sastra anak mengandung konten yang lebih dari sekadar cerita biasa. Karya sastra ini mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, dan budaya yang sangat penting bagi perkembangan mereka. Jenis-jenis dari sastra anak ini juga bermacam-macam mulai dari cerita, puisi, hingga drama. Setiap bentuk karya ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga berperan penting dalam membangun imajinasi dan kreativitas anak. Dengan membaca sastra anak ini, anak-anak dapat menjelajahi dunia yang luas sesuai imajinasi mereka sembari belajar tentang berbagai aspek kehidupan yang ada di dalamnya.
Melalui pengalaman ini, mereka dapat mengembangkan karakter yang sensitif dan peka terhadap seni dan budaya di sekitar mereka. Sastra anak memberikan jendela untuk melihat berbagai kemungkinan dan pengalaman hidup yang menarik, yang mungkin tidak mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sastra anak bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat edukatif yang membantu anak-anak dalam membentuk pandangan dan pemahaman mereka terhadap dunia. Karya-karya ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menuntun dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.
Nah, di zaman serba digital seperti sekarang sastra anak juga mengalami evolusi dari cetak menjadi digital. Sastra anak digital merupakan bentuk sastra yang disajikan dalam format digital seperti buku elektronik atau elektronik book, aplikasi, atau media interaktif lainnya. Dengan teknologi yang semakin canggih, anak-anak kini bisa menikmati cerita dengan cara yang lebih menarik. Misalnya, e-book yang dilengkapi dengan animasi dan suara, atau aplikasi yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan cerita. Hal ini membuat pengalaman membaca menjadi lebih hidup dan menyenangkan, serta lebih mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Ada banyak contoh sastra anak digital yang menarik dan inovatif yang bisa ditemukan di dunia maya. Salah satu contohnya adalah e-story books yang menyajikan cerita lokal dengan cara yang sangat menarik, dipadukan dengan elemen visual dan audio yang memikat. Dengan memadukan ilustrasi animasi dan suara yang mendukung, anak-anak bisa merasakan pengalaman membaca yang lebih hidup dan menyenangkan. Selain itu, ada juga aplikasi cerita interaktif yang membawa pengalaman membaca ke tingkat yang lebih tinggi. Aplikasi ini tidak hanya sekadar membacakan cerita, tetapi juga mengajak anak-anak untuk berpartisipasi secara aktif dalam narasi.
Dengan fitur interaktif tersebut anak-anak tidak hanya berperan sebagai pendengar pasif, tetapi mereka juga dapat berkontribusi dalam alur cerita, memilih jalan cerita, atau bahkan menciptakan karakter mereka sendiri. Pendekatan ini sangat efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan antusiasme anak-anak dalam membaca. Dengan demikian, sastra anak digital tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong kreativitas dan imajinasi mereka. Dengan cara ini, anak-anak bisa merasa lebih terhubung dengan cerita yang mereka baca.
Namun, perjalanan menuju digitalisasi sastra anak tidaklah mulus dan menghadapi berbagai tantangan, terutama di tingkat pendidikan dasar salah satunya di sekolah dasar. Salah satu masalah utama yang harus dihadapi adalah keterbatasan akses teknologi di beberapa daerah. Di banyak tempat, tidak semua sekolah dilengkapi dengan perangkat yang memadai, seperti komputer atau tablet. Selain itu koneksi internet yang tidak cukup memadai untuk mendukung dan mengakses pembelajaran berbasis digital. Hal ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara sekolah yang memiliki akses teknologi yang baik dan yang tidak, sehingga mempengaruhi kemampuan peserta didik untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang interaktif dan modern.
Selain itu, keterampilan guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi faktor krusial dalam proses ini. Jika guru tidak terlatih dengan baik dalam menggunakan alat-alat digital, mereka akan kesulitan untuk mengajarkan sastra digital secara efektif kepada peserta didik. Ini bisa menyebabkan anak-anak kehilangan kesempatan berharga untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan inovatif. Tantangan lainnya adalah pengembangan konten yang relevan dan sesuai dengan kurikulum. Menciptakan bahan ajar yang tidak hanya menarik tetapi juga edukatif adalah tugas yang tidak mudah dan memerlukan kolaborasi antara pendidik, pengembang konten, dan ahli kurikulum. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mengatasi hambatan-hambatan ini agar digitalisasi sastra anak dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi semua peserta didik.
Meskipun ada tantangan dalam penerapan sastra digital, dampaknya terhadap minat baca peserta didik sangat positif dan signifikan. Penyajian yang interaktif dan menarik tidak hanya berhasil menarik perhatian peserta didik, tetapi juga memicu rasa ingin tahu mereka untuk mengeksplorasi lebih banyak cerita. Ketika peserta didik terlibat secara emosional dengan alur dan karakter dalam cerita, mereka menjadi lebih cenderung untuk memahami dan mengingat isi bacaan dengan baik, yang tentunya sangat penting dalam proses belajar. Selain itu, sastra digital juga mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menciptakan karya sastra mereka sendiri, karena platform yang ada memberikan kesempatan untuk berekspresi secara bebas. Dengan berbagai alat dan fitur kreatif yang tersedia, kita dapat menyaksikan bakat dan imajinasi mereka berkembang, membantu mereka tidak hanya dalam mengasah keterampilan literasi, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan identitas sebagai penulis muda yang siap berkontribusi dalam dunia sastra.
Peluang untuk penggunaan sastra anak digital di sekolah sangatlah besar dan menjanjikan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kreativitas peserta didik, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka. Pertama, dengan beragam alat dan aplikasi yang tersedia, peserta didik dapat diajak untuk berkolaborasi dalam proyek sastra yang menarik dan inovatif, seperti menciptakan cerita digital atau e-book yang mencerminkan kearifan lokal. Sehingga mereka dapat lebih memahami dan menghargai budaya mereka sendiri. Kolaborasi ini juga mendorong keterlibatan aktif peserta didik, membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Selain itu, penggunaan sastra digital menyederhanakan bagi guru dalam mendokumentasikan dan menilai perkembangan peserta didik dalam keterampilan berbahasa
dan sastra. Ini juga memungkinkan mereka untuk memberikan umpan balik yang lebih cepat dan akurat. Dengan cara ini, guru dapat lebih mudah melacak kemajuan setiap peserta didik, memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif. Semua ini menjadikan integrasi sastra digital di dalam kurikulum sebagai langkah maju yang signifikan dalam pendidikan sastra anak, mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi yang lebih kreatif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan di era digital.
Jadi Gen Z, sudah saatnya kita mengambil bagian dalam pengembangan sastra anak digital! Dengan semua kemudahan dan peluang yang ada, kita bisa menjadi bagian dari perubahan positif dalam dunia pendidikan. Mari dorong lebih banyak inovasi dan kreativitas dalam sastra anak, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Peduli terhadap sastra anak dan bantu sebarkan semangat membaca di kalangan generasi penerus bangsa. Bersama kita bisa menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan berkesan bagi generasi mendatang. Ayo, mulai eksplorasi dunia sastra anak digital sekarang juga!

DAFTAR PUSTAKA
Affandy, A. N. (2019). Tantangan Pembelajaran Sastra Anak di Zaman Global. Prosiding Seminar Kanak-Kanak Dan Remaja Ke-8, 1--22.
Aryani, V., Fajrie, N., Kironoratri, L., Fkip, P., & Kudus, U. M. (2023). Pengembangan Media E-Story Book Berbasis Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Dongeng Sastra Anak Kelas Iii Sekolah Dasar. Ilmiah Pendidikan Dasar, 01, 1939--1954.
Azzahra, I. S. S., & Rostikawati, Y. (2022). Pengembangan Model Digitalisasi Rekam Jejak Karya Sastra Siswa Sekolah Dasar Berbasis Flipbook. Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, Dan Kesusastraan Indonesia, 6(2), 504--514. https://doi.org/10.31949/diglosia.v6i2.4173
Devi Widiyantti, Dinda Fadila, Nita Pratiwi, & Ichsan Fauzi Rachman. (2024). Peran Literasi Digital Pada Siswa Sekolah Dasar Untuk Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Morfologi: Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya, 2(3), 142--155. https://doi.org/10.61132/morfologi.v2i3.626
Fidratul Husnah, Khanifa Intan Yunia, Chandra Chandra, & Ari Suriani. (2024). Tantangan dan Manfaat Membaca Intensif dalam Era Digital Di Sekolah Dasar. Morfologi: Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya, 2(3), 325--338. https://doi.org/10.61132/morfologi.v2i3.761
Nugraha, D. (2022). Literasi Digital dan Pembelajaran Sastra Berpaut Literasi Digital di Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(6), 9230--9244. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.3318

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun