Materi 2 :
Kesehatan Mental Mahasiswa
Narasumber : DR. Komarudin. M.Psi., Psikolog
Nah kalau tadi kita bahas terkait MDMC dan penanggulangan bencana, sekarang kita beralih ke kesehatan mental nih sobat UNISA! jadi apa sih kesehatan mental itu? kesehatan mental di definisikan sebagai kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil, yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stres sehari-hari (APA,2020).Â
Tadi narasumber kita Pak Komarudin juga sempat ajak kalian untuk main games sebentar kan? games itu juga untuk melatih kesehatan mental kita, bagaimana cara kita bersosialisasi dengan orang lain dan mengecek kestabilan emosi kita sobat UNISA. Menjadi mahasiswa ga selalu tentang akademik, tapi juga untuk mengembangkan pola pikir kita. Semakin banyak orang yang kamu temui maka pola pikirnya juga dapat berkembang dengan lebih baik. jika emosi kita stabil kita dapat merasakan perasaan orang sekitar kita.
Stres. Kalian pernah ngalamin hal seperti ini gasi?? sebenarnya apa pengertian stres? jadi tadi udah di jelaskan oleh Pak Komarudin bahwa stres adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memerlukan beberapa jenis penyesuaian. Biasanya penyebab stres yaitu adanya tekanan yang cukup banyak, rasa khawatir akan suatu hal, ada tanggung jawab yang dianggap berat, ataupun permasalahan pertemanan. Ciri-ciri orang stres yaitu menutupi diri dari lingkungan sekitar atau gamau berbaur, tidak melakukan aktivitas yang biasa dirinya lakukan, menyendiri, mudah marah atau tersinggung, ataupun jarang berkumpul dengan teman.
Faktanya hingga saat ini sedikit orang Asia yang menggunakan strategi coping. Mekanisme ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stres, baik pada kesehatan fisik maupun mental, dengan membantu individu mengatur emosi dan menghadapi akar masalah yang menyebabkan stres. Tadi kita udah di ajak untuk menangani kecemasan atau kekhawatiran berlebih, yaitu dengan Box Breathing (teknik pernapasan untuk mengatasi stres) dengan cara menarik napas secara perlahan melalui hidung selama 4 detik, tahan selama 4 detik, dan keluarkan napas secara perlahan melalui mulut selama 4 detik. Ulangi langkah diatas sebanyak yang kalian butuhkan. Cara tersebut dapat merangsan sistem saraf parasimpatis, yang menciptakan respon relaksasi dan meningkatkan suplai oksigen ke otak.
Dijelaskan juga mengenai gangguan bipolar yaitu gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubhan mood, energi, dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa, bisa drastis dan mendadak. orang dengan gangguan bipolar seperti mengendarai roller coaster, berayun dari ketinggian rasa girang kemudian ke kedalamn depresi tanpa adanya penyebab eksternal, juga dapat memunculkan risiko berhenti kuliah, sosial yang buruk dan parahnya lagi hingga bunuh diri. Jangan sampai kayak gitu yaaa!! selanjutnya kita bakal masuk ke materi ke terakhir nih sobat UNISA!!
Materi : 3
BPJS Ketenagakerjaan Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Narasumber : Bayu Wiwoho S.sos., M.M