Mohon tunggu...
Putri Sutrisno
Putri Sutrisno Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Kedokteran Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Materi Dari 3 Narasumber hebat UNISA | Pra-mataf 2

12 September 2025   22:57 Diperbarui: 12 September 2025   22:56 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun bagaimana dengan letusan hebat yang terjadi pada tahun 2010? letusan tersebut dikategorikan sebagai bencana karena menyebabkan korban jiwa. Menurut UU No. 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Berangkat dari hal tersebut, pada tahun 2010 PP Muhammadiyah membentuk MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) yang bertujuan melatih dan mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana, mulai dari usia dini hingga dewasa.

Jika melihat sejarah, pada tahun 1912 saat terjadi erupsi Gunung Kelud, warga Muhammadiyah turut serta membantu para korban terdampak. Hal ini mendorong K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Sudjak untuk mendirikan PKO (Penolong kesengsaraan Oemoem) pada 15 Februari 1923 lalu diubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan umat) untuk melayani masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjadi bentuk nyata perhatian Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Menurut para ilmuwan, gempa bumi sebenarnya tidak secara langsung membuat manusia terluka atau meninggal,melainkan karena bangunan atau fondasi rumah yang kurang kuat. Dalam ajaran islam kita diajarkan untuk berikhtiar dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an: 'Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia...' (QS. Ar-Rum [30]: 41)."

Bencana itu sebenarnya tidak bisa kita hindari, tapi bisa kita menyiapkan diri. Pak Arif sempat memperlihatkan slide presentasi yang isinya tentang siklus manajemen bencana mulai dari kesiapsiagaan, respon saat kejadian, pemulihan setelahnya, sampai mitigasi biar risiko bisa ditekan. Nah, risiko bencana muncul karena ada bahaya seperti gempa, banjir, longsor, atau badai yang ketemu sama kondisi rentan, misalnya pembangunan yang tidak teratur atau jumlah penduduk yang makin padat, ditambah paparan seperti lokasi orang, bangunan, dan fasilitas umum. 

Supaya aman, kita butuh persiapan, bangunan yang kuat, sistem peringatan dini, respon cepat dari tim penyelamat, sampai kerja sama masyarakat dan dukungan pemerintah. Intinya, kalau semua itu jalan bersama, dampak bencana bisa jauh lebih kecil.

Teman-teman UNISA muda! 

Gempa bumi bisa datang tiba-tiba, jadi kita perlu siap. Tips sederhana kalau terjadi gempa: tetap tenang, segera lindungi kepala, cari tempat aman seperti di bawah meja yang kokoh, dan kalau lagi di luar ruangan jauhi bangunan, tiang listrik, atau pohon besar. Jangan panik, yang penting jaga diri dan orang sekitar, ga boleh egois yaa.. 

jika kalian butuh bantuan darurat di Jogja, bisa hubungi nomor penanggulangan bencana DIY: 0274-55584

Selain itu, ada juga aplikasi Inarisk dari BNPB yang bisa dipakai buat cek peta risiko bencana di daerah kita. Aplikasi ini bantu kita tahu daerah rawan, dapat info peringatan dini, dan panduan keselamatan. Jadi lumayan banget buat jadi "teman siaga" di HP kita. Cukup sekian materi pertama dari narasumber Pak Arif sekarang kita next ke narasumber yang ga kalah serunya nih teman-teman UNISA muda! 

Pasti udah gasabar kan pengen lihat materi apa sih yang di bahas oleh narasumber kedua kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun