Mohon tunggu...
Putri Sindi Amalia
Putri Sindi Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terima saran dan masukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Sistem Persidangan yang Harus Direalisasikan Mahasiswa

20 Juli 2023   01:14 Diperbarui: 20 Juli 2023   01:31 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknik dan sistem persidangan adalah metode dan prosedur yang digunakan dalam melakukan persidangan. Persidangan adalah sebuah forum di mana berbagai pihak dapat bertemu untuk membahas, membela, atau mempertanyakan suatu masalah atau kasus. Bagi mahasiswa, terlibat dalam persidangan dapat menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang hukum, retorika, penelitian, dan kemampuan berargumentasi.

Teknik dan sistem persidangan adalah aspek penting dalam pelaksanaan suatu sidang atau peradilan yang adil dan efektif. Bagi mahasiswa yang tertarik dengan bidang hukum atau sedang mengambil program studi terkait, memahami dan merealisasikan teknik dan sistem persidangan adalah keterampilan yang penting. Berikut adalah pengertian teknik dan sistem persidangan yang perlu direalisasikan oleh mahasiswa:

Pengertian Teknik Persidangan:

a. Penyelidikan: Mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk melakukan penyelidikan yang baik terkait kasus yang akan dibahas dalam persidangan. Ini meliputi pengumpulan bukti, analisis kasus, dan pemahaman tentang hukum yang terkait.

b. Pemilihan juri: Jika persidangan melibatkan juri, mahasiswa harus memahami proses pemilihan juri yang adil dan objektif. Mereka perlu belajar tentang prosedur pengumpulan data calon juri, proses pemilihan, dan penyaringan yang sesuai.

c. Penyusunan strategi: Mahasiswa harus mampu menyusun strategi hukum yang efektif untuk kasus yang akan disidangkan. Ini mencakup pemahaman tentang hukum yang relevan, argumen yang kuat, dan presentasi yang jelas dan terstruktur.

d. Persiapan saksi: Jika sidang melibatkan saksi, mahasiswa harus dapat mempersiapkan saksi dengan baik. Ini melibatkan latihan untuk memberikan kesaksian yang jelas, konsisten, dan meyakinkan di persidangan.

Pengertian Sistem Persidangan:

a. Proses hukum: Mahasiswa harus memahami sistem hukum yang berlaku di negara atau yurisdiksi tertentu. Mereka harus mengetahui tentang struktur pengadilan, prosedur hukum, dan tata cara yang berlaku.

b. Prinsip persidangan yang adil: Mahasiswa harus memahami prinsip-prinsip dasar yang harus ada dalam suatu persidangan yang adil, seperti prinsip persamaan di hadapan hukum, hak untuk membela diri, prinsip kontradiktif, dan hakim yang netral.

c. Penyusunan tuntutan atau pembelaan: Mahasiswa harus mampu menyusun tuntutan atau pembelaan yang baik, dengan mengacu pada fakta dan hukum yang relevan. Mereka perlu belajar tentang struktur dokumen-dokumen hukum tersebut dan cara menyampaikan argumen secara efektif.

d. Pelaksanaan persidangan: Mahasiswa harus memahami proses jalannya persidangan, termasuk proses pembukaan, pemeriksaan saksi, pemeriksaan ahli, argumen hukum, dan penutup. Mereka juga perlu belajar tentang tata cara interaksi dengan hakim, juri, dan pihak lain yang terlibat dalam persidangan.

Realisasi teknik dan sistem persidangan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa melalui berbagai metode, seperti melibatkan diri dalam peran sebagai pengacara atau peserta dalam simulasi persidangan, berpartisipasi dalam kompetisi hukum, atau melalui kursus atau pelatihan khusus yang menawarkan pengalaman praktis dalam persidangan.

Berikut adalah beberapa teknik dan sistem persidangan yang penting bagi mahasiswa:

  • Penelitian Hukum: Mahasiswa harus mempelajari hukum yang berkaitan dengan kasus atau topik yang akan dibahas dalam persidangan. Ini melibatkan membaca dan memahami undang-undang, preseden, dan literatur hukum terkait.
  • Pembuatan Argumen: Mahasiswa harus mampu mengembangkan argumen yang kuat berdasarkan fakta dan hukum yang relevan. Mereka harus dapat mengorganisir argumen mereka dengan baik dan menyusun alur berpikir yang logis.
  • Persiapan Kesaksian: Jika mahasiswa berperan sebagai saksi, mereka harus mempersiapkan diri dengan baik. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang fakta-fakta kasus, penelitian terkait, dan mempraktikkan cara memberikan kesaksian dengan jelas dan meyakinkan.
  • Keterampilan Berbicara di Depan Umum: Persidangan melibatkan berbicara di depan umum, sehingga mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif. Mereka harus belajar cara menyampaikan argumen dengan jelas, menggunakan bahasa tubuh yang tepat, dan mengelola waktu secara efisien.
  • Memahami Prosedur Hukum: Mahasiswa harus menguasai prosedur hukum yang berlaku dalam persidangan. Ini meliputi pemahaman tentang bagaimana sidang diadakan, bagaimana bukti diajukan, proses pemeriksaan saksi, dan tata cara pengajuan argumen.
  • Etika Persidangan: Mahasiswa harus memahami etika yang terkait dengan persidangan. Mereka harus menghormati norma-norma profesional, termasuk menjaga kerahasiaan informasi, menghormati hakim atau panel arbiter, dan berperilaku secara etis terhadap pihak lain yang terlibat dalam persidangan.
  • Keterampilan Penelitian: Mahasiswa harus mampu melakukan penelitian yang efektif untuk mendukung argumen mereka. Ini melibatkan kemampuan mengumpulkan bukti, menganalisis kasus serupa, dan mengutip sumber-sumber yang relevan dengan tepat.
  • Penguasaan Teknologi: Dalam era digital, mahasiswa juga perlu menguasai teknologi yang relevan untuk persidangan. Mereka harus dapat menggunakan perangkat lunak pengolahan kata, basis data hukum, dan sumber daya elektronik lainnya untuk mempersiapkan dan menyampaikan argumen dengan efektif.
  • Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk terlibat dalam simulasi persidangan atau kompetisi hukum untuk mengasah keterampilan mereka. Ini dapat memberikan pengalaman praktis dan umpan balik yang berharga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan teknik dan sistem persidangan.

Sidang = forum formal yang membahas masalah dalam suatu oragnisasi untuk menghasilkan keputusan dengan mengikuti mekanisme dan aturan yang jelas.

Tujuan sidang = untuk meminta pertanggung jawaban suatu organisasi, mengevaluasi kemudian menghasilkan ide, gagasan, argumentasi, untuk menjadikan organisasi is the better future.

Jenis persidangan:

  • Sidang terbuka, dapat dilaksanakan apabila semua pihak hadir.
  • Contoh: mumas, siding umum.
  • Sidang tertutup, hanya dihadiri pihak yamg terlibat.
  • Contoh: mumais, siding istimewa
  • Siding komisi, membahas rancangan keputusan dan ketetapan.
  • Contoh: badan legislasi,
  • Siding pleno, menghasilkan keputusan dan ketetapan.
  • Contoh: mengesahkan UU

Alat kelengkapan sidang: 

  • Presensi
  • Agenda acara sidang
  • Tata tertib sidang
  • Surat keputusan
  • Notulensi
  • Lampiran

Peringkat persidangan

1. Presidium

Persyaratan:

  • Memiliki pengetahuan yang cukup
  • Peka terhadap situasi dan inisiatif
  • Mampu mengendalikan emosi

Tugas dan wewenang:

Presidium I

  • Memimpin siding, mengatur dan menentukan pendapat

Presidium II

  • Notula sidamg, mencatat/mendokumentasikan

Presidium III

  • Share, scene

2. Peserta sidang

  • Ditentukan berdasarkan tata tertib yang disepakati
  • Terdiri dari fraksi dan penin jau
  • Mempunyai hak dan kewajiban

Kewajiban:

  • Menaati tata tertib
  • Berprestasi dalam mencari penyelesaian

Hak fraksi (anggota organisasi):

  • Memilih, dipilih, bicara, suara

Hak peninjau (yang tidak terkait langsung dengan organisasi, penasehat, dll):

  • Bicara

3. Palu sidang

  • Ketukan, menegaskan kesepakatan
  • Ketukan, lobying (persidangan ricuh/bentuk kompromi (diskusi))
  • Skorsing (istirahat/penundaan sementara)
  • Pending (siding belum selesai/penundaan yang mencapai berhari-hari)
  • Ketukan, menutup siding, mengesahkan keputusan
  • Quarum, batas minimum anggota yang harus hadir
  • Walk out, peserta keluar atas kemauan sendiri
  • Quarum

Tujuan dari teknik dan sistem persidangan yang baik yang harus direalisasikan oleh mahasiswa meliputi beberapa hal berikut:

1.Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang hukum dan prosedur peradilan: Persidangan adalah platform penting di mana mahasiswa hukum dapat mempelajari dan memahami hukum dan prosedur peradilan secara praktis. Dengan mengikuti persidangan yang baik, mahasiswa dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang hukum, termasuk cara mempresentasikan argumen, membela kasus, memahami keputusan hukum, dan proses peradilan secara keseluruhan.

2. Meningkatkan keterampilan komunikasi dan retorika: Persidangan yang baik melibatkan presentasi argumen yang kuat dan efektif. Mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, termasuk kemampuan berbicara di depan umum, menyusun argumen yang meyakinkan, dan merespons argumen lawan. Keterampilan retorika ini sangat berharga dalam karir hukum dan kehidupan profesional secara umum.

3. Menguji kemampuan analitis dan penyelesaian masalah: Persidangan melibatkan pemecahan masalah hukum yang kompleks. Mahasiswa akan dihadapkan pada fakta-fakta, bukti, dan argumen yang perlu dianalisis secara kritis untuk mencapai kesimpulan yang kuat. Dengan mengikuti persidangan, mahasiswa dapat mengasah kemampuan analitis dan penyelesaian masalah mereka, yang merupakan keterampilan penting dalam praktek hukum.

4. Mengembangkan keterampilan kerja tim: Persidangan sering melibatkan kerja tim antara pengacara, penasihat hukum, dan staf pendukung lainnya. Mahasiswa akan belajar bekerja dalam tim, berkolaborasi dengan anggota tim, dan berbagi tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang sama. Keterampilan ini akan membantu mahasiswa dalam bekerja dalam lingkungan profesional di masa depan.

5. Memahami etika dan integritas dalam praktek hukum: Persidangan yang baik harus dilandasi oleh prinsip etika dan integritas yang tinggi. Mahasiswa akan belajar tentang kode etik dan standar perilaku profesional yang berlaku dalam praktek hukum. Mereka akan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya etika dalam melayani keadilan dan menghormati hak asasi manusia.

6. Membangun jaringan profesional: Persidangan sering kali menjadi tempat untuk berinteraksi dengan praktisi hukum yang berpengalaman dan anggota akademisi. Mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun jaringan profesional mereka dengan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama dalam bidang hukum. Jaringan ini dapat memberikan peluang kerja dan pertumbuhan karir di masa depan.

7. Memperoleh pengalaman praktis: Partisipasi dalam persidangan yang baik memberikan mahasiswa pengalaman praktis yang berharga dalam menerapkan teori hukum ke dalam situasi nyata. Mahasiswa dapat belajar melalui pengalaman langsung dan memperoleh wawasan tentang dinamika persidangan yang sebenarnya, mempersiapkan dokumen hukum, dan berhadapan dengan berbagai situasi yang muncul selama proses persidangan.

Melalui realisasi tujuan ini, mahasiswa dapat memperkuat pengetahuan mereka dalam hukum, mengasah keterampilan yang diperlukan dalam praktek hukum, dan mempersiapkan diri untuk sukses dalam karir hukum mereka.

Manfaat dan fungsi melakukan teknik dan sistem persidangan yang baik

Sebagai mahasiswa, memahami manfaat dan fungsi teknik dan sistem persidangan yang baik dapat memberikan banyak keuntungan dalam berbagai aspek kehidupan akademik dan profesional. Berikut ini beberapa manfaat dan fungsi penting yang harus direalisasikan oleh mahasiswa:

1. Meningkatkan keterampilan komunikasi: Persidangan yang baik melibatkan keterampilan komunikasi yang efektif, termasuk kemampuan berbicara di depan umum, mendengarkan dengan baik, dan merumuskan argumen yang kuat. Dengan berpartisipasi dalam persidangan, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan ini yang akan bermanfaat dalam presentasi, negosiasi, dan interaksi komunikasi lainnya.

2.Mempertajam pemikiran kritis: Persidangan memungkinkan mahasiswa untuk mengasah pemikiran kritis mereka dengan menganalisis informasi, memperdebatkan argumen yang berbeda, dan menyusun pendapat yang terinformasi secara logis. Proses ini membantu mereka untuk menjadi pemikir yang lebih kritis dan objektif dalam memahami isu-isu yang kompleks.

3. Meningkatkan pengetahuan tentang hukum dan sistem hukum: Persidangan memainkan peran penting dalam sistem hukum, dan melalui partisipasi dalam persidangan, mahasiswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang hukum dan prosedur hukum yang relevan dengan bidang studi mereka. Ini bisa sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang belajar hukum atau berencana bekerja di bidang hukum atau terkait.

4. Mendorong kerja tim dan kolaborasi: Persidangan sering melibatkan tim atau kelompok yang bekerja bersama untuk menyusun argumen dan strategi yang solid. Dalam konteks ini, mahasiswa dapat belajar bagaimana bekerja dalam tim, berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, mendistribusikan tugas dengan efektif, dan mencapai tujuan bersama. Keterampilan ini akan sangat berharga di dunia profesional yang sering membutuhkan kerja tim yang baik.

5. Mengembangkan rasa tanggung jawab dan etika kerja: Persidangan yang baik membutuhkan persiapan yang serius, penelitian yang cermat, dan pemenuhan tugas dengan waktu yang ditetapkan. Dengan terlibat dalam proses ini, mahasiswa akan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka dan belajar pentingnya etika kerja yang baik. Ini adalah kualitas yang sangat dihargai dalam dunia kerja.

6. Meningkatkan rasa percaya diri: Partisipasi dalam persidangan yang baik dan kemampuan untuk berbicara di depan umum dapat memberikan dorongan signifikan terhadap rasa percaya diri mahasiswa. Melalui latihan dan pengalaman, mereka akan merasa lebih nyaman dalam berbicara dan berargumen di depan orang banyak, yang akan membantu mereka dalam situasi profesional di masa depan.

7. Memperluas jaringan profesional: Persidangan sering kali menjadi tempat untuk bertemu dan berinteraksi dengan profesional dalam bidang yang sama atau terkait. Melalui partisipasi dalam persidangan, mahasiswa dapat memperluas jaringan profesional mereka, berinteraksi dengan pakar, dan membangun hubungan yang berharga untuk masa depan karier mereka.

8. Meningkatkan pemahaman tentang berbagai isu: Persidangan sering kali mencakup isu-isu yang aktual dan relevan dalam masyarakat. Melalui persiapan dan partisipasi, mahasiswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang isu-isu tersebut, termasuk berbagai perspektif dan argumen yang ada. Hal ini dapat membantu mereka menjadi warga negara yang lebih terinformasi dan memberikan wawasan yang berharga dalam berbagai konteks.

Penting bagi mahasiswa untuk mengaktifkan teknik dan sistem persidangan yang baik agar mereka dapat memanfaatkan manfaat dan fungsi-fungsi ini dengan maksimal. Mereka dapat bergabung dalam klub atau organisasi yang fokus pada persidangan, mengikuti kompetisi persidangan, atau memanfaatkan peluang persidangan yang ada di lingkungan akademik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun