Mohon tunggu...
Putri Purbayasari
Putri Purbayasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - semangatttt

jalani sekuat mungkin dan tetap semangattt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membuat Daur Ulang bersama Warga Desa dengan Sampah Non Organik

8 November 2021   18:26 Diperbarui: 8 November 2021   18:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Daur Ulang Sampah Plastik

Plastik telah menjadi sabahat manusia selama hampir satu abad, ia terus diproduksi dan dimanfaatkan sampai saat ini. Sebagai material yang sulit diurai secara alami,akhirnya sampah plastic menumpuk dimana-mana kalau tidak dikelola dengan baik, termasuk menumpuk di TPA. Padahal idealnya tidak boleh ada plastik yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). 

Seharusnya ketika produk dari plastik telah habis masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali, yang bisa menghasilkan suatu benda yang bermanfaat. Sudah banyak masyarakat yang telah melakukan aksinya merubah sampah plastk menjadi barang yang lebih berguna untuk kita, misalnya daur ulang dari botol plastik untuk kreasi sapu. Berikut ini adalah salah satu cara membuat kreasi sapu dari bahan botol bekas minuman sekali pakai, semoga bermanfaat.

Masyarakat lingkungan RW 05 Kelurahan keboansikep, Kecamatan gedangan, Kota sidoarjo  mempunyai cara tersendiri untuk menyulap barang bekas atau sampah plastik menjadi sebuah barang berharga dan bernilai ekonomis.

Barang-barang tersebut dikelola menjadi berharga seperti tas belanja, tempat air mineral, vas bunga dan pernak-pernik kebutuhan keluarga.

Kreativitas warga RW 05 Kelurahan keboansikep,sidoarjo  juga terpampang pada sebuah nama gapura di pintu masuk dengan bertuliskan Kampung Dalang Djiduran.

Selain itu, di kiri dan kanan jalan terdapat pot bunga dari botol plastik bekas dengan corak cat berwarna warni.

"Semua pot bunga ini berbahan dasar kaleng plastik bekas warga di daerah ini," kata ketua RW 05 Kelurahan keboansikep, Kecamatan gedangan Kota, Misnandar, Jumat (6/9/2019).

Menurutnya, upaya menciptakan kampung Dalang (daur ulang) sampah sebagai bentuk kecintaan warga terhadap lingkungan bersih dan sehat.

"Sampah bila tidak dilakukan penanganan yang serius akan menjadi sumber negatif atau polusi pada lingkungan. Selain menyebabkan lingkungan kotor, juga bisa menjadi sarang nyamuk yang menjadi penyebab timbulnya penyakit," ujarnya.

Untuk sampah yang di daur ulang, Misnandar membaginya menjadi dua jenis sampah. Untuk sampah rumah tangga jenis organik warga memilahnya menjadi pupuk kompos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun