Mohon tunggu...
Putri Ayu Nurmalitasari
Putri Ayu Nurmalitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Putri Ayu Nurmalitasari 22104080055 PGMI UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menari di Tengah Kesibukan Kuliah : PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

17 Juni 2025   23:50 Diperbarui: 17 Juni 2025   23:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Putri menari di acara AICIRE 2025 (Sumber : Dokumen Pribadi)

Dunia perkuliahan tak hanya tentang tugas, laporan, dan mata kuliah. Bagi sebagian mahasiswa, kampus juga merupakan ruang untuk berekspresi dan menemukan potensi diri. Hal inilah yang dijalani oleh Putri Ayu Nurmalitasari, mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) angkatan 2022 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di balik aktivitas akademiknya, Putri aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik, khususnya di bidang seni tari. Bersama rekan-rekannya, ia telah tampil dalam sejumlah acara penting kampus, mulai dari pengukuhan profesi guru hingga forum ilmiah berskala nasional. Semua itu ia jalani sebagai bentuk pengembangan diri, sekaligus wadah untuk menyalurkan minat dan bakat. 

Putri dikenal sebagai pribadi yang aktif dan penuh semangat. Selain menjalani rutinitas kuliah di jurusan PGMI, ia juga aktif mengikuti kegiatan seni, khususnya tari tradisional. Ketertarikannya pada dunia tari telah muncul sejak masa sekolah, namun di bangku kuliah inilah ia benar-benar mulai mengembangkan minat tersebut secara lebih serius.

“Saya ingin tetap bisa berkarya di tengah kesibukan kuliah. Menari jadi salah satu cara saya menyeimbangkan antara akademik dan ekspresi diri,” ungkap Putri saat ditemui di sela-sela latihan di Aula Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Bersama teman-temannya, Putri tergabung dalam tim tari mahasiswa yang kerap diminta tampil dalam acara-acara resmi maupun informal di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Salah satu penampilan yang paling berkesan baginya adalah saat tampil dalam Pengukuhan Profesi Guru, sebuah acara prestisius yang digelar oleh fakultas untuk mahasiswa semester akhir yang akan memasuki dunia pendidikan profesional.

Tak hanya acara internal kampus, Putri juga berkesempatan tampil di AICIRE (Annual International Conference on Islamic Religious Education) 2025, sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh para dosen Pendidikan Agama Islam dari berbagai universitas di Indonesia. Acara ini menjadi ajang penting untuk menyampaikan pemikiran, riset, dan inovasi dalam pendidikan Islam, namun juga dimeriahkan oleh pertunjukan budaya yang melibatkan mahasiswa.

Putri dan timnya mendapat kepercayaan untuk membuka rangkaian acara dengan tarian tradisional yang memukau. Di depan para dosen, peneliti, dan peserta dari dalam dan luar negeri, ia tampil dengan penuh percaya diri.

“Awalnya sempat gugup karena ini acara yang diselenggarakan oleh prodi lain, tapi setelah tampil, rasanya bangga sekali bisa membawa budaya Indonesia ke panggung acara,” ujarnya.

Foto : Putri dan Tim menari di Acara PPG (sumber : Dokumen pribadi)
Foto : Putri dan Tim menari di Acara PPG (sumber : Dokumen pribadi)

Penampilan mereka mendapat apresiasi hangat, bahkan beberapa tamu undangan menyampaikan kekaguman terhadap kekayaan budaya lokal yang dibawakan para mahasiswa. Bagi Putri, pengalaman ini tak hanya soal menari, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan memperluas jejaring.

Bagi Putri, terlibat dalam seni bukan semata-mata soal hobi. Ia meyakini bahwa kegiatan seni, terutama menari, mampu melatih banyak aspek kepribadian. Ketekunan, kerja sama tim, disiplin, hingga kemampuan tampil di depan umum menjadi keterampilan yang diasah lewat aktivitas ini. “Dari menari, saya belajar banyak hal. Bukan cuma gerakan, tapi juga bagaimana bersikap di depan banyak orang, bagaimana menghargai proses latihan, dan bagaimana menampilkan yang terbaik,” tuturnya.

Ia juga menyebut bahwa kegiatan seperti ini sangat mendukung tujuan pendidikan karakter yang selama ini menjadi bagian penting dari kurikulum PGMI. Dengan ikut dalam komunitas seni, mahasiswa tak hanya diasah secara intelektual, tetapi juga secara sosial dan emosional.Aktivitas Putri dalam bidang tari mendapat dukungan penuh dari lingkungan kampus, baik dari dosen maupun teman-teman seangkatannya. Beberapa dosen bahkan mendorong mahasiswanya untuk aktif dalam kegiatan seperti ini karena dianggap mampu melengkapi kompetensi lulusan.

“Saya pribadi sangat mendukung mahasiswa yang aktif, apalagi kalau itu menunjang pengembangan kepribadian mereka. Menjadi guru tidak cukup hanya pintar secara akademik, tapi juga harus percaya diri dan bisa membaur dengan masyarakat,” ujar salah satu dosen PGMI yang turut membina kegiatan mahasiswa.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Selain dua acara besar tersebut, Putri juga rutin terlibat dalam sejumlah kegiatan kampus lainnya, seperti penyambutan mahasiswa baru, seminar nasional, serta acara keagamaan yang sering kali diselingi dengan pertunjukan budaya. Ia tidak sendirian. Bersama kelompok tari yang dibentuk secara mandiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan, mereka saling berbagi semangat dan keterampilan.Latihan biasanya dilakukan di sore hari atau akhir pekan, menyesuaikan dengan jadwal kuliah. Mereka berlatih secara konsisten, membagi peran dalam tim, dan sesekali mengundang pelatih profesional dari luar untuk memperkaya teknik.

Ke depan, Putri ingin terus mengembangkan diri, baik sebagai calon guru maupun seniman muda. Ia bercita-cita menjadi guru yang tidak hanya mampu mengajar di kelas, tetapi juga bisa membina minat dan bakat siswa di bidang seni. Ia percaya bahwa guru masa kini harus bisa menjadi fasilitator yang inspiratif, dan seni adalah salah satu jalan untuk itu.

“Kalau saya nanti jadi guru, saya ingin anak-anak juga punya ruang untuk berekspresi. Seni bisa jadi media yang bagus untuk membangun karakter,” tuturnya.Ia juga berharap kampus terus mendukung kegiatan seni dan budaya mahasiswa, karena menurutnya, pengembangan soft skill sangat penting dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial di masa depan.

Menjadi Mahasiswa bisa tetap berprestasi tanpa harus mengorbankan minat dan bakat. Melalui dunia tari, ia menumbuhkan rasa percaya diri, mengasah kreativitas, dan membangun keterampilan hidup yang penting. Di tengah padatnya jadwal kuliah, ia tetap menari—melangkah kecil namun penuh arti.Di era di mana dunia pendidikan semakin menekankan pentingnya keseimbangan antara akademik dan non-akademik, sosok seperti Putri menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya. Bahwa kampus bukan hanya ruang belajar, tetapi juga tempat bertumbuh, berekspresi, dan menemukan jati diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun