Semarang, 4 Oktober 2025 — Empat mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) berkolaborasi dengan SOS Children’s Village Semarang dalam sebuah kegiatan pengembangan karakter remaja yang dikemas secara kreatif dan edukatif. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Kajian Aktual Psikologi Perkembangan, yang mendorong mahasiswa untuk menerapkan ilmu psikologi secara nyata di lapangan.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa tidak hanya melakukan asesmen kebutuhan (need assessment), tetapi juga menawarkan ide baru berupa intervensi berbasis permainan edukatif. Ide ini kemudian disinergikan dengan program internal SOS yang sudah ada, yaitu Sport for Development (SforD) — sebuah program yang menanamkan sembilan nilai utama, seperti communication, teamwork, trust, self-confidence, dan respect melalui kegiatan olahraga dan permainan kelompok.
Program kolaboratif ini berfokus pada penguatan nilai-nilai komunikasi, kerja sama, kepercayaan, pengambilan keputusan, serta kepemimpinan pada remaja. Melalui kegiatan bertajuk “Synergy in Motion: Building Adolescent Communication and Teamwork through Collaboration,” para mahasiswa memperkenalkan permainan baru yang disebut Blindfold Captain Challenge.
Dalam permainan ini, setiap kelompok menunjuk satu peserta sebagai “kapten” yang matanya ditutup kain. Peserta lain harus memberikan arahan secara verbal agar sang kapten bisa melewati berbagai rintangan sederhana. Permainan ini menuntut koordinasi, komunikasi efektif, dan rasa saling percaya antarpeserta — nilai-nilai penting yang juga menjadi fokus dalam pembinaan karakter remaja di SOS Children’s Village.
Mahasiswa Psikologi UNNES menjelaskan bahwa intervensi berbasis pengalaman langsung (experiential learning) seperti ini memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dibandingkan dengan ceramah atau diskusi biasa. Melalui permainan, peserta tidak hanya belajar secara kognitif, tetapi juga mengalami secara emosional bagaimana rasanya memimpin, dipimpin, dan mempercayai orang lain.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta remaja berusia 14–16 tahun yang tinggal di SOS Children’s Village Semarang. Sepanjang kegiatan, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat mencoba tantangan baru yang belum pernah mereka mainkan sebelumnya. Suasana penuh tawa, semangat, dan kekompakan terlihat di setiap sesi permainan.
Kolaborasi antara Psikologi UNNES dan SOS Children’s Village ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan psikologi perkembangan dapat diterapkan secara kreatif di ranah sosial. Melalui kegiatan sederhana namun bermakna, mahasiswa tidak hanya belajar tentang dinamika perkembangan remaja, tetapi juga turut memberikan kontribusi langsung bagi komunitas yang membutuhkan dukungan pembinaan karakter positif.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kerja sama jangka panjang antara UNNES dan SOS Children’s Village,” ujar salah satu mahasiswa tim pelaksana. “Kami ingin membawa lebih banyak ide intervensi psikologis yang praktis, menyenangkan, dan bermanfaat bagi perkembangan anak dan remaja di sini.”
Melalui kegiatan ini, baik mahasiswa maupun peserta sama-sama belajar tentang arti komunikasi yang sehat, kepercayaan yang tulus, serta kekuatan kerja sama tim. Sebuah langkah kecil menuju generasi muda yang lebih percaya diri, empatik, dan tangguh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI