Mohon tunggu...
Putri Lomo
Putri Lomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Psikoanalisis dalam Peran Dara "Dua Garis Biru"

16 November 2021   01:30 Diperbarui: 16 November 2021   01:37 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama id bekerja dalam daerah ketidaksadaran sehingga id mewakili subjektivitas yang tidak pernah disadari oleh manusia. 

Kedua ego hadir untuk menjalankan dua tugas yaitu memilih stimulus mana yang akan direspon dan insting mana yang akan dipuaskan dengan berpatokan pada prioritas kebutuhan dan prinsip realita. 

Terakhir superego merupakan sistem moral yang ada dalam kepribadian manusia. Bagian ini berisikan nilai sosial, dan norma-norma budaya yang berlaku di masyarakat. Id dan superego merupakan hal yang saling bertentangan meskipun sama-sama mengabaikan realitas.

Id, Superego, Ego Tokoh Utama

Sumber: Movieden.net
Sumber: Movieden.net

Sepasang kekasih berusia remaja dalam film Dua Garis Biru diperankan oleh Adhisty Zara (Dara) dan Angga Yunanda (Bima). Pembahasan kali ini akan fokus kepada tokoh Dara siswi berprestasi di sekolahnya. Dara memiliki kepribadian tidak sabar, sensitif dan plin plan atau berpendirian tidak tetap (Alfiah,2020).

Indikator mengesampingkan moral yang dalam hal ini merujuk pada adegan dimana Dara mengizinkan Bima untuk bermain berdua di dalam kamar dengan kondisi pintu tertutup dan orang tuanya tidak berada di rumah. Alhasil terjadilah adegan dimana keduanya memenuhi hasrat seksnya.


 Seperti yang kita ketahui bahwa id mencakup impuls-impuls yang berasal dari kebutuhan biologis salah satunya hasrat pemenuhan akan berhubungan intim. Jika Dara mempertimbangkan nilai-nilai moral yang berlaku maka ia tidak akan mengizinkan Bima untuk masuk ke dalam kamarnya dan adegan-adegan selanjutnya tidak akan terjadi. 

Terlihat pada adegan ini, Dara memuaskan id dengan cara melakukan tindakan tanpa mempertimbangkan nilai-nilai moral yang berlaku.

Aspek ego merujuk pada adegan dimana Dara ingin membeli alat test pack di sebuah apotik namun ia tidak jadi mengambilnya karena seorang pegawai menghampirinya. Dari adegan ini terlihat ego Dara ingin memuaskan kebutuhan idnya (membeli test pack).

 Namun saat itu pegawai apotik datang menyapa dan menghampirinya (realita), ia pun mengurungkan niatnya. Mungkin alasan Dara tidak jadi membeli test pack karena ia takut pegawai tersebut berpikir buruk tentangnya mengingat ia masih berusia remaja.

Aspek superego yang dalam hal ini Dara mengontrol dan mengendalikan dirinya merujuk pada adegan dimana ia mengurungkan niatnya untuk menggugurkan anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun