Mohon tunggu...
Putri Juairiah
Putri Juairiah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Money

Berantas Kemiskinan dengan Potensi Daerah Kabupaten Banjar

16 Desember 2019   11:20 Diperbarui: 16 Desember 2019   11:33 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama               : Putri Juairiah

Fakultas          : Ekonomi dan Bisnis

Universitas    : Universitas Lambung Mangkurat

Kemiskinan, salah satu masalah pembangunan daerah yang sangat sulit untuk diberantas keberadaannya. Semakin tahun, kemiskinan seakaan semakin tumbuh dan berkembang serta tersebar secara merata di seluruh penjuru negeri Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Banjar yang adalah salah satu kabupaten terbesar yang ada di provinsi Kalimantan Selatan.

Kabupaten yang mendapat julukan "Kota Intan" dan "Kota Serambi Mekkah" ini terletak tidak jauh dari kota Banjarmasin yang menjadi ibukota provinsi Kalimantan Selatan. Jelas saja, Kabupaten Banjar tidak luput dari kutukan kemiskinan, dari data yang dapat di akses di Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Kalimantan Selatan, terlihat bahwa angka presentasi kemiskinan di Kabupaten Banjar masih berada di angka 2.70% dengan ketentuan taraf garis kemiskinan sebesar Rp 400.081,- .

Jika dilihat angka presentasi kemiskinan tersebut terkesan masih terlalu tinggi untuk daerah yang disebut sebagai "Kota Intan". Selain itu,meski terus menerus mengalami kenaikan dalam penetapan taraf garis kemiskinan, angka Rp 400.081,- seakan seperti meremehkan pemerintah yang tak mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya.

Walaupun presentasi angka kemiskinan Kabupaten Banjar masih bisa dibilang cukup tinggi. Namun, angka ini diklaim menjadi angka kemiskinan terendah di provinsi Kalimantan Selatan. Pemerintah Kabupaten Banjar juga terus menerus menekan angka kemiskinan itu dengan membuat beberapa konsep pembangunan daerah serta potensi-potensi daerah yang mereka miliki.

Kabupaten Banjar dijuluki sebagai "Kota Intan", karena pada awalnya sektor pendapatan terbesar masyarakatnya terletak pada pertambangan  serta perdagangan batu mulia tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa Kabupaten Banjar memiliki sentra perdagangan berbagai jenis batu mulia dari jenis batu akik hingga batu permata intan dan berlian yang dipasarkan di sentra perdagangan yang disebut dengan "Pasar Cahaya Bumi Selamat".

Pasar batu permata ini menjadi destinasi utama para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banjar, ada yang datang untuk membeli batu-batu mulia atau hanya sekedar berkunjung untuk melihat keindahan batu-batu mulia tersebut.  Namun sangat disayangkan, semakin tahun potensi pendapatan terbesar daerah Kabupaten Banjar ini semakin menurun dan tergerus zaman.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat untuk tetap melestarikan tempat penambangan batu mulia tersebut dan lebih kreatif dalam memasarkannya, namun faktor lain juga datang dari pemerintah yang kurang memberikan perhatian untuk terus mengembangkan potensi besar tersebut.

Selain tentang batu mulia tersebut, potensi lain yang dapat dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Banjar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya adalah dalam segi pariwisatanya. Pariwisata yang paling menonjol di 'Kota Serambi Mekkah' ini adalah wisata religi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun