Mohon tunggu...
Putri Ramadhani
Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 - Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Become The Best Version of UrSelf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prolog: Kenali Pemicu Terjangan Badai 2023

4 Januari 2023   12:54 Diperbarui: 4 Januari 2023   13:28 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi grafik dampak dari resesi global, freepik.com

Hoax atau fakta, bahwa badai resesi tahun 2023 akan benar-benar terjadi?

Hoax atau fakta, beberapa negara bahkan  telah didatangi awan gelap resesi?

Bagaimana dengan Indonesia? Sudah siapkah kita?

Apa sih itu resesi?

Mungkin banyak dari kita belum mengetahui apa itu resesi, padahal kita semakin dekat dengan jangkauan badai resesi ini. Banyak diberitakan di berbagai media, bahwa badai resesi akan menggemparkan perekonomian global. Sebelumnya, mari kita kenali apa sih resesi itu. Resesi adalah istilah yang menggambarkan keadaan dimana aktivitas ekonomi suatu negara menurun secara signifikan selama lebih dari dua kuartal. Hal ini dapat mengakibatkan banyak hal buruk seperti terjadinya inflasi berskala global. Ada beberapa alasan utama mengapa terjangan badai resesi dapat terjadi.

Apa saja yang dapat memicu badai resesi?

Pandemi Covid-19 tidak henti-hentinya memberikan dampak buruk terhadap keseimbangan global. Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di berbagai media, terkait akan diguncang nya perekonomian global oleh Badai Kabut Resesi 2023. Tidak lain dan tidak bukan, salah satu penyebab terjadinya kemungkinan tersebut ialah guncangan ekonomi berskala global yang mendadak dan seketika, sejak anxiety pandemi Covid-19 menguasai atap-atap rumah setiap orang dan menurunnya daya konsumsi belanja masyarakat yang dikarenakan oleh kesulitan finansial.

Penyebab lain terjadinya perkiraan resesi ini ialah perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan dan sampai sekarang belum menemuai titik terang perdamaian. Mengapa perang dingin antara dua negara ini bisa berdampak hingga skala global? Karena, baik Rusia maupun Ukraina, keduanya termasuk dalam eksportir pangan dan energi terbesar di dunia. Perselisihan terkait geopolitik inilah yang mengakibatkan perkara inflasi serta harga komoditas di banyak negara yang terkait dengan Rusia dan Ukraina yang naik secara signifikan. Jika konflik antara kedua negara ini terus berlanjut, maka harga komoditas akan semakin melonjak dan inflasi besar-besaran tak terhindarkan lagi (Putri, 2022).

Pelonjakan inflasi inilah yang menjadi alasan Bank Sentral di berbagai negara yang terkena dampak inflasi memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan dan mengetatkan kebijakan moneternya. Lonjakan inflasi di Amerika Serikat saat ini benar-benar mempengaruhi harga mata uang beberapa negara yang terkait dengan Amerika Serikat. Disisi lain, kenaikan suku bunga sangat berdampak bagi masyarakat menengah kebawah atau yang baru mulai merintis karir dan usaha, serta masyarakat yang masih memiliki angsuran berjangka di bank. Kebijakan baru dari Bank Sentral untuk menyelamatkan negara dari dampak inflasi, juga secara tidak langsung mendorong rakyat kecil ke tepi jurang.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga turut andil sebagai salah satu pemicu terealisasinya resesi. Berkembanganya teknologi "Artificial Intelligence" (AI), akan melengserkan para pekerja dari pekerjaannya karena AI dianggap lebih modern dan efisien, baik dari segi biaya maupun perawatannya. Mungkin di tahap awal yaitu pembelian, para konsumen harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membawa pulang alat yang memiliki Artificial Intelligence ini, namun di tiap bulan berikutnya para pengusaha itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk menggajinya. 

Perihal maraknya pengembangan teknologi Artificial Intelligence bahkan penjualannya ini, menjadi pemicu banyak pekerja dirumahkan, serta akan meningkatnya angka pengangguran di masa yang akan datang. Jika hal tersebut terus dibiarkan begitu saja tanpa adanya kontrol penjualan, maka badai terjangan resesi benar-benar siap untuk menggelontorkan rantai ekonomi berskala global (Anggraeni, 2022).

Lalu apa kaitannya dengan Hubungan Internasional? Inflasi yang tidak terkontrol hingga datangnya terjangan badai resesi dapat mematahkan banyak hubungan antar negara. Baik dari segi kurangnya interaksi ekspor impor ataupun hubungan perpolitikan antar negara yang bisa saja merenggang. Semua itu dapat menggoyahkan kestabilan Hubungan Internasional. Atau bisa juga menjadi boomerang baik bagi negara-negara terkait. Dimulai dari menumbuhkan serta meningkatkan semangat juang Nasionalisme tuk bangkit dari keterpurukan. Namun, semua itu kembali pada kebijakan para pemerintah, we'll see.

Kesimpulannyaaa....

Penutup sekaligus kesimpulan dari artikel ini, hanya akan menjawab pertanyaan pertama yang tertera diatas. Bahwasanya semua kemungkinan penyebab atau pemicu dari Terjangan Badai Resesi 2023 adalah real atau fakta dan bahkan sekarang sedang berlangsung. Potensi terjadinya resesi sangat signifikan dengan tingginya angka inflasi di beberapa negara saat ini. Maka, gelapnya perekonomian global akan badai resesi 2023 adalah fakta yang tak dapat terhindarkan.  Namun, pertanyaan besarnya, negara apa saja yang paling mengalami dampak besar dari resesi ini, dan apakah Indonesia sudah menyediakan payungnya ? Kita akan tahu jawabannya di artikel saya selanjutnya.

Dear Audience ......

Semoga bacaan ini dapat menambah wawasan kalian dan

Jangan lewatkan artikel lainnya yang akan membahas pertanyaan-pertanyaan berikutnya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun