Begitu banyak hadis yang meriwayatkan tentang pentingnya bershalawat kepada Rasulullah. Selain ini adalah sebagai bentuk cinta, penghormatan kita umat muslim yang menganggap Rasulullah sebagai sosok teladan dalam kehidupan.
"Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh Sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat." (HR. Ahmad dan HR An Nasa'i).Â
Masya Allah.. Shalawat adalah amalan yang sangat istimewa yang dapat mengundang segala kebaikan dan keberkahan dunia akhirat. Bayangkan saja 1x sholawat diberkahi Allah dengan 10 ampunan dosa dan 10 derajat rahmat, salah satunya diberikan hidayah, diringankan beban yang menyesakkan dada, diangkat kemuliaan kita, dinaikkan derajat kita, diberikan Allah rahmat di dunia, dimudahkan sakarotul maut, dilapangkan kubur kita kelak. Allah pun kelak memudahkan hisab kita di padang mahsyar, dimudahkan saat melewati shiratal mustaqim, serta dimudahkan untuk masuk surga (Kajian Ustad Hanan Attaki-Youtube)
Maka tak heran di Raudhah sangatlah penuh atmosfir keharuan, getar kerinduan akan menyeruak selama memasuki area Raudah. Sehingga isak tangis jamaah, terutama jamah wanita yang hanyut akan rasa cinta kepada Rasulullah, terasa mengharu biru di dalam Raudhah.Â
Karena barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullah, kelak kita dikenali sebagai umatnya dan akan mendapatkan syafa'at dari Rasulullah di hari akhir kelak. Sesuai hadits Rasulullah "Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Kami mendamba, berebut ingin dikenali oleh sosok Rasulullah yang agung, meski jaraknya terpisah jauh beberapa ribuan tahun lalu. Hari ini 12 Rabiul Awal dilahirkan dan kemudian bulan Juni 632M (11H), Rasulullah SAW wafat di Raudah.
Dan Saya adalah salah satu di antara banyak orang yang mengantri ingin sholat (sholat di dekat mimbar nya adalah paling utama). Ketika kepala Saya bersujud di atas sajadah hijau Raudhah yang harum sekali wangi kasturi, rasanya sungguh nikmat tiada tara. Seketika aura kedamaian menelusup diam-diam.
Dan terasa gelontorlah segala beban dan lara yang menyesakkan dada. Perasaan nyaman mengalir dalam aliran darah, hingga rasanya ingin berlama dahi ini menempel di atas sajadah, dan nyaris saya enggan mengangkat kepala darinya.
Hal ini memang kerap terjadi pada hampir semua jamaah lain. Maka ustadzah pembimbing kami pun menyarankan untuk shalat tidak terlalu lama dan bergantian, sehingga jamaah lain yang memiliki hak sama juga ikut kebagian untuk shalat.
Di sinilah kita dapat mengambil hikmah, bahwa ditempat yang suci pun kita akan diuji. Tentang kesabaran, mendahulukan kepentingan orang lain dan tidak egois. Â
Shalat yang disarankan saat berada di area dalam Raudhah adalah shalat sunah Taubat dan Shalat Hajat. Lewat ibadah ini, ungkapkanlah segala kerinduan kepada Rasulullah, serta doa dan harapan kepada Allah di tempat yang mulia, di sisi Rasulullah.