Perpaduan pemandangan yang di tawarkan sungguh istimewa kala bukan musim penghujan seperti saat ini. Hamparan sawah di kaki bukit, berpadu dengan pepohonan yang menghijau, aliran sungai, dan birunya laut serta semilir angin seolah membuat kita tak ingin lekas beranjak dari tempat ini.Â
Bahkan di sini pun Kita bisa berburu sunrise dan juga menikmati sunset di sore hari sekaligus. Â Mantap kan..
Tak jauh dari puncak Darma, juga terdapat puncak Aher dan tempat parahlayang. Dimana kita juga bisa beristirahat sambil melihat-lihat pemandangan. Lokasi ini cocok untuk teman-teman yang beramai-ramai touring dengan motor.
b. Curug Cimarinjung
Aliran air Curug Cimarinjung ini terlihat dari pantai Palangpang. Untuk sampai ke air terjun ini, kita hanya perlu jalan kaki beberapa sekitar 1 km dari pantai. Dari dekat, aliran airnya cukup besar dan tampak megah karena tebingnya terdiri dari batuan besar yang di atasnya ditumbuhi tumbuhan hijau.Â
Bebatuan di sini tampak tak biasa, melainkan terlihat klasik dan besar-besar seperti bebatuan jaman purba. Jika kita melihat di media sosial, maka vibes bebatuan di sini identik dengan Geopark Ciletuh banget..
Selama di perjalanan, kita juga bisa kulineran khas area pantai yaitu seafood dan sejenisnya. Saya dan keluarga pun memilih untuk menyantap makan siang di dekat pintu masuk Pantai Palangpang. Lokasi sekitar 2km dari Curug Cimarinjung, dengan akses jalan datar, tak menanjak dan berkelok.
Namun, Pantai ini tak saya kunjungi dan dokumentasikan secara mendetail. Karena terlihat kurang menarik dengan pohon kelapa kecil dan pantai yang kurang terurus.
Saya memilih Dapoer Alfatih yang ternyata masakannya cukup enak dengan harga terjangkau dan parkiran cukup luas. Dengan fasilitas toilet ersih dan mushola.