Liburan panjang seperti saat libur Waisak yang mecapai 4 hari ini, kira-kira kebanyakan teman-teman kompasiana memilih liburan kemana sie?
Kalian tim yang memilih wisata perkotaan, pusat perbelanjaan alias ngemall sekitaran rumah? atau Wisata alam seperti Pegunungan dan pantai Atau bahkan tim yang lebih senang leyeh-leyeh di rumah aja nih?
Saya sendiri tim yang kadang senangnya leyeh-leyeh, sekalian bebenah rumah sebenarnya. Eh tapi.. berhubung bebenah rumahnya udah selesai dan sepertinya perlu liburan keluarga.Â
Akhirnya saya pun memutuskan untuk mencari udara segar. Wisata alam dengan pepohonan hijau yang masih sekitaran Jakarta yaitu Geopark Ciletuh.Â
Berhubung beberapa kali lokasi wisata ini sempat bersliweran di feed media sosial. Dan ramai tentang wisata Geopark Cileteuh yang berada di Sukabumi. Dan saya pun jadi, penasaran banget dengan tempat ini..Â
Hal yang wajar, kala melihat tempat wisata alam cantik. Yang kabarnya jika dilihat dari atas tebing selama perjalanan menuju ke lokasi, beberapa netizen menyebutkan kalau kawasan Geopark yang masih jarang dikunjungi ini layaknya Labuan Baju KW. wah.. ciamik kan..
Apalagi Kawasan Geopark Ciletuh ini mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) dari UNESCO. Karena keanekaragaman alam keunikan lokasinya, kekayaan aktivitas geologi, keanekaragaman hayati dan keberagaman budaya yang semua tersedia di lokasi Kawasan alami seluas 128 ribu hektar ini.
Rasa penasaran inilah yang mengalahkan rasa mager. Meskipun lokasi Geopark Ciletueh ini terbilang cukup jauh dari Jakarta, yaitu sekitar 190km. Atau sekitar 4-5jam dari rumah (libur panjang atau weekend terkadang waktu menjadi bervariasi karena macet). Sebagai gambaran, jika dihitung secara waktu tempuh. Jarak tsb mirip dengan jarak antara Jakara-Bandung.Â
Namun jarak tentu tak menjadi masalah jika dilalui bersama dengan teman, orang terkasih atau keluarga tercinta. Salah satunya menurut cerita beberapa teman saya yang sebelumnya pernah ke sana. Merek Sangat menyukai sensasi serunya konvoi touring dengan motor beramai-ramai, layaknya kegiatan Sunmori pada umumnya.Â
Tentu sebuah petualangan seru menyisiri kawasan Geopark (Taman Bumi) Ciletuh - Pelabuhanratu yang merupakan salah satu destinasi wisata alam populer bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya. Dimana kontur topografi alam yang tak biasa, ketika menyusuri jalan menuju kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi dengan pemandangan indah, memukau.
Jalanan naik turun terkadang cukup terjal dan berkelok-kelok, khas menuju Puncak perbukitan. Tentu merupakan pengalaman seru tak terlupakan mengitari kawasan Geopark Ciletuh yang meliputi pegunungan, perbukitan, dataran rendah (Lembah), teluk- Sungai Ciletuh, pesisir Pantai dan Curug (air terjun).
Pas banget jika diiringi backsound Ninja Hatori, mendaki Gunung lembah, Sungai mengalir indah ke Samudera, bersama teman berpetualang.
Membayangkannya saja terasa begitu menyenangkan. Pantas saja selama perjalanan saya melihat dan menjumpai rombongan anak muda yang berwisata alam dengan motornya, yang berjajar di pinggiran area Geopark Ciletueh.Â
Namun, Saya dan keluarga yang terdiri dari anak-anak dan lansia memilih membawa mobil pribadi ke Geopark Ciletuh. Berhubung karena kami pergi saat libur panjang dari arah Jakarta, maka kami pun keluar tol Bocimi. Dan terus berjalan mengikuti google mpas, menuju Pusat Geopark (Taman Bumi) ini yang berada di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Sedangkan Pusat Informasi Taman Bumi ini berada di Kelurahan Citepus, Kota Palabuhanratu.
Berbekal searching di internet mengumpulkan informasi. Maka menurut Wikipedia, Geopark sendiri dimaknai sebagai Taman Bumi. Sedangkan Ciletuh adalah nama dari sebuah sungai yang mengalir di wilayah selatan Sukabumi dan bermuara di teluk Ciletuh, wilayah perairan samudera Hindia. Yang dalam bahasa sunda diartikan sebagai "air yang keruh".Â
Memang kondisi air keruh atau kecoklatan ini, biasa dijumpai untuk sungai yang banyak terkontaminasi dengan tanah. Apalagi sungai Cileteuh ini merupakan sebuah muara ke teluk, yang mengarah ke bibir pantai.
Karena keterbatasan waktu dan tidak menginap. Maka menurut saya, ada 5 destinasi wisata Geopark Ciletuh yang menarik dan bisa dikunjungi dalam 1 hari, diantaranya:
a. Puncak Darma
Lokasinya berada di ketinggian lebih dari 230 meter di atas permukaan laut. Untuk masuk ke tempat ini, kita hanya diperkenankan membayar seikhlasnya untuk retribusi kebersihan, saat itu saya memberikan uang retribusi sebesar Rp. 5.000 ke dalam kotak di pos jaganya.Â
Puncak Darma menawarkan pemandangan indahnya garis pantai di sana. Tempat ini merupakan salah satu tempat teratas di area Geopark Ciletuh, yang menjadi lokasi paling pas untuk bisa menyaksikan keindahan pantai, hutan, dan air terjun di Geopark Ciletuh dalam sekali memandang.Â
Perpaduan pemandangan yang di tawarkan sungguh istimewa kala bukan musim penghujan seperti saat ini. Hamparan sawah di kaki bukit, berpadu dengan pepohonan yang menghijau, aliran sungai, dan birunya laut serta semilir angin seolah membuat kita tak ingin lekas beranjak dari tempat ini.Â
Bahkan di sini pun Kita bisa berburu sunrise dan juga menikmati sunset di sore hari sekaligus. Â Mantap kan..
Tak jauh dari puncak Darma, juga terdapat puncak Aher dan tempat parahlayang. Dimana kita juga bisa beristirahat sambil melihat-lihat pemandangan. Lokasi ini cocok untuk teman-teman yang beramai-ramai touring dengan motor.
b. Curug Cimarinjung
Aliran air Curug Cimarinjung ini terlihat dari pantai Palangpang. Untuk sampai ke air terjun ini, kita hanya perlu jalan kaki beberapa sekitar 1 km dari pantai. Dari dekat, aliran airnya cukup besar dan tampak megah karena tebingnya terdiri dari batuan besar yang di atasnya ditumbuhi tumbuhan hijau.Â
Bebatuan di sini tampak tak biasa, melainkan terlihat klasik dan besar-besar seperti bebatuan jaman purba. Jika kita melihat di media sosial, maka vibes bebatuan di sini identik dengan Geopark Ciletuh banget..
Selama di perjalanan, kita juga bisa kulineran khas area pantai yaitu seafood dan sejenisnya. Saya dan keluarga pun memilih untuk menyantap makan siang di dekat pintu masuk Pantai Palangpang. Lokasi sekitar 2km dari Curug Cimarinjung, dengan akses jalan datar, tak menanjak dan berkelok.
Namun, Pantai ini tak saya kunjungi dan dokumentasikan secara mendetail. Karena terlihat kurang menarik dengan pohon kelapa kecil dan pantai yang kurang terurus.
Saya memilih Dapoer Alfatih yang ternyata masakannya cukup enak dengan harga terjangkau dan parkiran cukup luas. Dengan fasilitas toilet ersih dan mushola.
c. Curug Sodong
Curug ini sering disebut air terjun atau Curug Kembar. Karena Curug Sodong ini memiliki dua aliran air yang cukup besar yang mengalir berdampingan. Di balik air terjun ini terdapat cekungan yang bentuknya menyerupai gua. Nama "Sodong" ini pun diambil dari bahasa Sunda yang berarti gua.
d. Curug Cikanteh
Salah satu Curug yang hits di Sukabumi ini adalah air terjun yang terkenal dengan air terjunnya yang bertingkat, dengan air terjun utama setinggi 60 meter.
Ketiga curug populer di kawasan Geopark Ciletuh posisinya memang searah, baik dari sisi berangkat ataupun pulang. Beberapa lokasi curug memang mudah dijangkau, terutama ketika musim kemarau tiba. Namun jika terlalu panas, air curug menyurut dan hanya menimbulkan kolam kecil, tanpa air terjun.
e. Pantai Ujung Genteng
Pantai yang terkenal akan keindahan alamnya, yaitu diantaranya pantai dengan pasir putih yang indah dan bibir pantai yang bersentuhan langsung dengan Samudera Hindia. Dengan garis pantai yang cukup panjang, yaitu sekitar 16 km. Pantai ini masih termasuk belum ramai dikunjungi oleh wisatawan, sehingga relatif bersih.Â
Dan sangat cocok untuk menikmati sunset (matahari terbenam) yang menyejukkan jiwa.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi salah satu alternatif liburan bagi pecinta wisata alam Indonesia..
#PutriEkaSari 13 Mei2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI