Mohon tunggu...
A
A Mohon Tunggu... Guru - Penulis Cerpen dan Puisi

Suka dengan karya Seni, Sastra, Film

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Forget About Us

21 Januari 2024   19:16 Diperbarui: 21 Januari 2024   19:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata itu, mata yang tak akan lagi akan aku temukan, mata yang tak lagi memandangku teduh, senyumnya yang manis namun menenangkan dan ketika ia melihatku memakan es krim cone sambil bercerita, ah aku akan rindu momen itu.

 Kali ini dia hanya diam membatu, meregangkan sedikit jarak duduknya di kala itu, dan menarik nafas panjang. Tatapan kosong ke jalan, namun ia menarik tanganku tetap berada di pelukannya.

"I wish I didn't love you, it'd be easier, I wish you didn't turn around and say that you wer done, I wish I knew what I know now, 'Cause if I had known, I would nver let you go." Dalam hatinya membatin, tetapi ia tak bisa mengungkapkan isi hatinya, rasa yang ada jauh di lubuk hatinya. Ia hanya menatap jalan dengan tatapan dan mata yang kosong. Sambil menahan air matanya.

"It's killing me to leave but it'll hurt to stay."itu yang aku rasakan, membayangkan jauh darinya membuatku sakit. Apalagi harus menjalani hari-hari tanpa kehadirannya lagi.

 Dan cuaca kali ini benar-benar begitu dingin jauh terasa, menusuk ke dada, juga ke jantungku. "How to forget you?"

Bersambung ***


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun