Mohon tunggu...
PUTRI AULIAWULANDANI
PUTRI AULIAWULANDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang dan terimakasih telah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kinerja Organisasi serta Implikasinya terhadap Kualitas Pelayanan Organisasi Sektor Publik

11 Januari 2023   11:30 Diperbarui: 11 Januari 2023   11:38 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengukuran kinerja merupakan suatu proses sistematis untuk menilai apakah program/kegiatan yang telah direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tersebut, dan yang lebih penting adalah apakah telah mencapai keberhasilan yang telah ditargetkan pada saat perencanaan. Pengukuran kinerja dimulai dengan proses penetapan indikator kinerja yang memberikan informasi sedemikian rupa sehingga memungkinkan unit kerja sektor publik untuk memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome terhadap masyarakat (Nordiawan, 2011).

Berdasarkan pengamatan, penyebab timbulnya permasalahan tersebut adalah rendahnya tingkat kinerja organisasi pemerintah dalam menjalankan kepemerintahannya. Organisasi pemerintah pada umumnya masih lemah dalam aspek pengelolaan sumber-sumber daya dan potensi yang dimiliki, yang sebetulnya dapat menjadi sumber pendapatan. Akibat yang ditimbulkan, adalah lambatnya upaya dalam memperbaiki atau meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. 

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, suatu organisasi yang bergerak di sektor publik maupun privat, harus memperbaiki kinerja organisasinya melalui peningkatan kinerja pegawai baik secara individual dan kelompok. 

Dengan kinerja yang baik, setiap pelaksanaan tugas di dalam organisasi dapat diselesaikan dengan penggunaan waktu, tenaga, dana dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif. Untuk kondisi organisasi di sektor publik, permasalahan yang harus diperbaiki diantaranya adalah mengenai motivasi kerja pegawai dan komitmen pegawai terhadap pekerjaan danorganoisasi rendah , da l am ha l kepemimpinan masih terdapat pimpinan yang belum optimal dalam menerapkan fungsi kepemimpinannya.

Seperti misalnya dalam hal mengarahkan, membimbing, memberdayakan, dan berkomunikasi secara efektif. Hal lain, kerjasama antar pegawai di dalam satu unit maupun kerjasama antar unit kerja masih kurang terbina dengan baik, fasilitas kerja dan ruang kerja yang kurang memenuhi aspek ergonomic, dan job designbelum dirancang dengan baik.

Tujuan yang jelas dan terukur sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran energi organisasional. Perincian tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka pendek organisasi bisa membantu menurunkan ambiguitas pegawai terhadap tujuan organisasi, sehingga para pegawai akan terfokus pada penyelesaian tugas-tugas mereka. Tujuan yang jelas dan terukur dalam hal ini terkait dengan penetapan visi dan misi organisasi dalam unit kerja dan apakah penetapan tujuan tersebut telah memberikan gambaran jelas kepada responden mengenai hasil yang harus dicapai (Indudewi, 2009).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang di gunakan adalah kajian litaratur atau metode literature review, dimana yang dilakukan dengan mengumpulkan dari beberapa macam sumber-sumber, seperti jurnal nasional maupun internasional yang berkaitan dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian terhadap karya-karya yang sudah di hasilkan oleh para peneliti sebelumnya agar semua data yang dihasilkan akurat dalam pengambilan data. Teknik ini dilakukan dengan tujuan mengungkap berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian ini.

HASIL PEMBAHASAN 

KONSEP MANAJEMEN KINERJA, Organisasi dengan tujuan  yang jelas dan terukur akan lebih mengarahkan manajer dan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik bila dibandingkan dengan organisasi yang tidak mempunyai tujuan yang jelas terukur. Dengan pencapaian tujuan organisasi tersebut maka kinerja organisasi pun akan menjadi lebih baik. Insentif yang diberikan kepada manajer atau pegawai akan memotivasi manajer atau pegawai untuk bekerja dengan lebih baik sehingga pada akhirnya kinerja organisasi dapat meningkat. 

Kinerja organisasi sector publik selain dipengaruhi oleh faktor oleh faktor yang lain yaitu: sistem ukuran kinerja, desentralisasi pengambilan kepurusan, ukuran organisasi (jumlah pegawai), sector organisasi sector publik dan insentif. Sistem pengukuran kinerja memberikan umpan balik kepada manajer dalam rangka untuk meningkatkan minerja organisasi, sistem pengukuran kinerja sekaligus membrikan informasi sebagai basis dalam memberikan insentif terhadap manajer dan pegawai organisasi sector publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun