Mohon tunggu...
Putri Ariza
Putri Ariza Mohon Tunggu... karyawan swasta -

a savvy flashpacker, detailed observant, and a Sigur Ros-fetish

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bloemenmarkt Amsterdam: Surga Pecinta Bunga

1 November 2014   21:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bloemenmarkt atau pasar bunga di Amsterdam menurut saya adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Amsterdam. Apalagi buat pehobi tanaman, mungkin rela seharian di sini. Bagaimana tidak, bloemenmarkt adalah pasar bunga yang menjual berbagai jenis tanaman, dari bibit sampai tanaman tumbuh. Mulai yang standar Belanda: tulip, mawar, ganja, sampai tanaman karnivora (itu loh yang penampakannya kayak mulut monster yang biasa memakan binatang). Kamu bisa memborong bibit tulip seharga 6 euro untuk 10 buah buat ditanam di Indonesia. Rasanya semua tanaman bunga semua ada di sini. Mau tulip jenis apa, ada. Mau pilih warna apa, juga ada semua. Seru banget ngelihat warna-warni bunga di sini, walaupun gak bisa ke Keukenhoff, ke bloemenmarkt juga oke. Letak Toko-toko di Bloemenmarkt mengapung di kanal Singel sejak tahun 1862. Mereka mengklaim bahwa di dunia, pasar ini satu-satunya pasar apung yang menjual bunga. Kanal ini terletak di antara Koningsplein dan Muntplein, buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai setengah 6 sore.

Terletak di kanal Singel Getting There Dari Amsterdam Centraal Station kamu bisa naik tram 1, 2, atau 5 turun di halte Koningsplein lalu jalan kaki ke bloemenmarkt. Alternatif lain naik tram 4, 9, 14, 16, atau 24 turun di halte Muntplein lalu jalan kaki. Harga tiket tram 2.70 euro untuk 1 kali perjalanan 60 menit. Apa kita bisa beli dan bawa bibit bunga ke Indonesia? Bisa kok, tapi kamu harus minta cap custom clearance ketika di bandara. NUFF SAID, TIME FOR PHOTOS!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun