Mohon tunggu...
Putriani Chayati Huda
Putriani Chayati Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal

Mahasiswa Prodi pendidikan IPA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Cara agar Pembelajaran IPA dapat Berlangsung Secara Efektif

14 Juli 2022   11:21 Diperbarui: 14 Juli 2022   11:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada proses pembelajaran di sekolah, kegiatan belajar tidak selamanya bisa berjalan lancar. Kemungkinan terdapat saja persoalan yang ditemukan, terutama persoalan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Seperti pada saat proses pembelajaran seringkali kita jumpai anak yang masih belum siap buat belajar serta terkadang malah terlihat cenderung tertekan dan tidak senang, terutama pada mata pelajaran yang di anggap sulit, seperti matematika dan IPA. 

Keadaan ini sebenarnya lebih didominasi oleh cara pengajar dalam menyampaikan pembelajaran, dimana guru belum menentukan metode pembelajaran yang sinkron dengan tahapan kemampuan anak. Pembelajaran yang tidak memperhatikan kemampuan anak akan menyebabkan peserta didik cenderung bosan dalam belajar sebagai akibatnya yang akan terjadi belajarpun tidak maksimal. 

Dalam konteks pembelajaran IPA, sesungguhnya tak jauh berbeda dengan konsep pembelajaran pada mata pelajaran lainnya. Hanya tekanannya wajib sesuai menggunakan hakikat IPA itu sendiri, bahwa belajar IPA harus terjadi proses sains, membuat produk sains dengan melakukan eksperimen/ percobaan dan terbentuknya perilaku ilmiah.

Permasalahan Pembelajaran yaitu suatu rintangan dalam mencapai keberhasilan untuk mencapai tujuan pendidikan. Permasalahan terus muncul seiring bertambahnya tahun, mulai dari arah input, proses, hingga output. Input mempengaruhi langkah selanjutnya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran pun turut mempengaruhi hasil output. 

Output akan balik berlanjut ke input pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi atau masuk ke pada global kerja, dimana teori mulai dipraktekkan. Masalah adalah suatu hambatan atau problem yang wajib diselesaikan atau dipecahkan, dengan menggunakan istilah lain masalah artinya kesenjangan antara kenyataan menggunakan suatu yang dibutuhkan baik serta mencapai hasil maksimum. 

Pembelajaran IPA adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang kajian dalam IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Sehingga permasalahan pembelajaran adalah suatu kendala yang terjadi pada pembelajaran IPA.


Adapun masalah yang muncul dialami oleh pendidik, diantaranya : 1. Pendidik belum siap mengajar, dengan ditandainya bahwa belum menyiapkan perangkat pembelajaran sendiri oleh sebab itu sebaiknya sebelum kegiatan belajar mengajar pendidik menyiapkan perangkat pembelajaran sendiri, sehingga pendidik tahu apa yang akan dilakukan dan diberikan kepada peserta didik. 2. Kesulitan dalam memahami pelajaran sehingga pendidik sering kesulitan dalam memunculkan minat bakat peserta didik. 3. Mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep yang benar kepada peserta didik. 

Kemudian masalah yang muncul dialami oleh peserta didik, diantaranya : 1. Sulit untuk mengubah pola yang sudah tertanam dalam diri peserta didik bahwa pendidik adalah satu-satunya sumber belajar. 2. Kurangnya minat peserta didik dalam mata pelajaran IPA, karena dianggap sulit.

Faktor dalam pembelajaran IPA, yang pertama seorang pendidik yang professional dituntut untuk memiliki kemampuan tertentu, kemampuan tersebut dapat berupa menguasai materi dan menguasai cara penyampaiannya merupakan modal pertama yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. 

Seorang pendidik tidak menguasai materi yang akan disampaikan maka pendidik tidak akan dapat mengajar dengan baik. Dan jika pendidik tidak menguasai materi dan tidak dapat menguasai bagaimana cara menyampaikannya maka pembelajaran yang dilakukan juga tidak akan maksimal. 

Faktor yang kedua berasal dari peserta didik, faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran yaitu peserta didik seperti kecerdasan peserta didik dan kesiapan peserta didik dalam pembelajaran. Dengan mempelajari karakter peserta didik, pendidik akan menemukan strategi belajar yang cocok dan dapat diterapka dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran yang efektif dari Muslim (2001: 22) bisa ditinjau dari 2 dimensi. Pertama, dilihat dari dimensi pengajar. Pembelajaran efektif bila pengajar bisa mencapai tujuan pembelajaran, supaya pembelajaran menyenangkan pengajar wajib bisa mengemas materi supaya lebih praktis dipahami peserta didik, memakai metode pembelajaran yang bisa menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti aktivitas belajar mengajar, memakai media pembelajaran yang sesuai dengan materi buat menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. ke 2, dari dimensi peserta didik. Keefektifan peserta didik mampu ditinjau dari penguasaan keterampilan yang diperlukan oleh peserta didik. 

Pembelajaran yang menyenangkan bisa membentuk peserta didik berani mencoba atau berbuat, bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan orang lain. dari pembelajaran yang menyenangkan peserta didik sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari hubungan dialogis antara pengajar serta peserta didik pada pembelajaran, korelasi pengajar-peserta didik dalam pembelajaran sebagai titik tolak terbentuknya syarat pembelajaran yang bisa diciptakan.

Menurut Budimansyah (2009: 74-76), hal yang wajib diperhatikan pada aplikasi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan ialah 1) tahu sifat yang dimiliki anak, dimana intinya anak mempunyai rasa ingin tahu serta berimajinasi. 2) Mengenal anak secara perorangan. Para peserta didik berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi serta mempunyai kemampuan yang tidak sama. 3) Memanfaatkan sikap anak pada pengorganisasian belajar. sebagai makhluk sosial, anak semenjak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok pada bermain. sikap ini bisa dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. 4) mengembangkan kepandaian kritis, kreatif, serta kemampuan memecahkan persoalan. 5) mengembangkan ruang kelas menjadi lingkungan belajar yang menarik. 

Supaya pembelajaran IPA lebih efektif serta bisa mencapai hasil maksimal , usahakan memperhatikan beberapa hal. diantaranya, (1) proses berpikir; (2) kreativitas; (3) pengalaman peserta didik; (4) pembentukan konsep; dan (5) aplikasi konsep, bahan pembelajaran hendaknya terpusat pada aplikasi konsep.

Solusi permasalah pembelajaran IPA yang dapat dilakukan yaitu: 1. Pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran aktif, pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pendekatan "PAKEM" yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pendekatan pembelajaran ini paling dapat membawa perubahan dalam pembelajaran. 2. Menempatkan peserta didik sebagai pusat proses pembelajaran, metode mengajar dengan menggunakan pendekatan ekspositoti (pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari pendidik) harus mulai dikurangi, karena dengan menggunakan pendekatan tersebut peserta didik kurang belajar secara efektif. 3. Pendidik dapat menentukan model pembelajaran yang mengembangkan misi pembelajaran sains.

Untuk menciptakan pendidik yang memiliki kemampuan yang diperlukan tersebut harus ada usaha minat dan motivasi belajar yang dapat dipengaruhi oleh kesiapan belajar peserta didik. Kondisi peserta didik yang siap menerima pelajaran dari pendidik, maka peserta didik akan lebih siap dan lebih mudah dalam menerima pelajaran dari pendidik. Dengan adanya kesiapan belajar, maka peserta didik akan termotivasi untuk mengoptimalkan hasil belajaranya.

Pada proses pembelajaran, pengajar seharusnya memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sesuai menggunakan kemampuan yang dimilikinya dengan iramanya yang menggunakan beraneka macam variasi pada konteks pembelajaran dan dimulai dari permasalahan dengan cara kerja sama untuk menaikkan pencapaian pembelajaran yang lebih tinggi. Oleh sebab itu pembelajaran IPA agar memenuhi hakikat dalam IPA maka pembelajarannya dilaksanakan dengan mengutamakan proses kemampuan peserta didik untuk melakukan pembelajaran dengan mengamati tanda-tanda alam melalui percobaan untuk dianalisis dan dibahas yang selanjutnya dikomunikasikan serta disimpulkan.

Daftar Pustaka

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-surabaya/manajemen-pendidikan/meretas-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/26839273

(Sulthon, 2017)Sulthon, S. (2017). Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan bagi Siswa MI. ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal, 4(1). https://doi.org/10.21043/elementary.v4i1.1969

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun