Mohon tunggu...
PUTRI AMELIA
PUTRI AMELIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Nama : Putri Amelia NIM : 121211057 Jurusan : Akuntansi Universitas Dian Nusantara Bapak Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 5: Indikasi Kecurangan Studi Kasus Pada PT. Envy Technologies Indonesia Tbk

8 Mei 2024   20:16 Diperbarui: 8 Mei 2024   20:23 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kecurangan laporan keuangan adalah tindakan yang disengaja dalam menyajikan informasi laporan keuangan yang salah secara material. Tindakan tersebut telah menimbulkan kekeliruan pemangku kepentingan terhadap kredibilitas laporan keuangan yang disajikan. PT Envy Technologies Indonesia Tbk diindikasi melalukan kecurangan laporan keuangan pada tahun 2019 hingga 2021 dengan menggunakan tujuh earnings manipulation shenanigans. 

PT Envy Technologies Indonesia Tbk adalah emiten yang terdaftar pada indeks saham sektor teknologi (IDXTECHNO) di Bursa Efek Indonesia sebelum mengalami suspensi di tahun 2020. PT Envy Technologies Indonesia Tbk memiliki indikasi kecurangan dalam menerapkan earnings manipulation shenanigans 1, shenanigans 3, dan shenanigans 4. Penerapan teknik manipulasi pendapatan tersebut melibatkan pengakuan pendapatan dan beban yang bersifat tidak konservatif dan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

apa penyebab terjadinya kecurangan ?

  • Tekanan atau Stres: Tekanan dari berbagai sumber seperti target kinerja yang tinggi, masalah keuangan, atau tekanan sosial dapat mendorong seseorang untuk mencari jalan pintas melalui kecurangan.
  • Peluang: Kecurangan lebih mungkin terjadi ketika ada peluang untuk melakukannya tanpa segera terdeteksi. Celah dalam sistem atau proses, kurangnya pengawasan, atau lemahnya kontrol internal dapat menciptakan peluang bagi pelaku untuk melakukan tindakan curang.
  • Rasionalisasi: Orang yang melakukan kecurangan sering kali dapat merasionalisasikan perilaku mereka dengan cara membenarkan tindakan mereka secara moral atau etis. Misalnya, mereka mungkin merasa bahwa kecurangan itu "tidak terlalu buruk" atau "diperlukan untuk keadaan tertentu".
  • Motivasi Finansial: Dorongan untuk mendapatkan keuntungan finansial sering menjadi pendorong utama di balik kecurangan. Misalnya, seseorang mungkin mencuri uang atau melakukan penipuan demi mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar.
  • Kurangnya Etika atau Nilai Moral: Kurangnya nilai moral atau etika yang kuat dalam individu atau lingkungan kerja dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap godaan untuk melakukan kecurangan.
  • Ketidaksetaraan Informasi atau Kekuasaan: Kecurangan dapat terjadi ketika ada ketidaksetaraan informasi atau kekuasaan antara pelaku kecurangan dan pihak lain yang terlibat. Misalnya, seseorang yang memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi atau kontrol atas suatu proses mungkin lebih mampu untuk melakukan kecurangan.
  • Kondisi Lingkungan: Budaya organisasi yang memperbolehkan atau bahkan mendorong perilaku tidak etis dapat menciptakan lingkungan yang memfasilitasi kecurangan.

Ketika faktor-faktor ini berkumpul, mereka dapat menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya kecurangan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pencegahan kecurangan dengan memperkuat kontrol internal, membangun budaya organisasi yang berorientasi pada integritas, serta memberikan pelatihan tentang etika dan kepatuhan kepada seluruh anggota organisasi.

Analisis laporan keuangan PT Envy Technologies Indonesia Tbk untuk tahun 2019, 2020, dan 2021.

Berdasarkan laporan keuangan 2019, tercatat pendapatan ENVY sebesar Rp 188,58 miliar, melesat 135% dari pendapatan 2018 sebesar Rp 80,35 miliar. Laba bersih 2019 naik 19% menjadi Rp 8,05 miliar, dari tahun 2018 sebesar Rp 6,79 miilar. BEI  menindaklanjuti kasus dugaan manipulasi laporan keuangan tersebut dengan menghentikan  sementara perdagangan saham ENVY dari 1 Desember 2020 dan akan berlanjut selama 2 tahun  hingga  1  Desember  2022.  


Keputusan  suspensi  atas  saham  ENVY  ditetapkan sehubungan dengan  penelaahan  bursa atas laporan keuangan interim per 30 September 2020).  Laporan keuangan kuartal ke-3 pada tahun 2020 menunjukkan fluktuasi yang drastis dari kinerja ENVY pada tahun 2019. Kas dan setara kas perseroan mengalami penurunan sebesar  99% dari Rp 26,51  miliar menjadi Rp 314,65 juta. Piutang lain-lain  perusahaan mengalami kenaikan sebesar 126% dari Rp 13,46 miliar menjadi Rp 30,45 miliar. 

Selain itu, kewajiban jangka pendek perseroan menurun sebesar 100% dari Rp 16, 44 miliar menjadi Rp 0. Liabilitas  lain-lain perusahaan  mengalami kenaikan sebesar 57% dari Rp 6,77 miliar menjadi Rp 10,72 miliar. PT Envy Technologies  Indonesia Tbk. berpotensi untuk menghadapi penghapusan  perdagangan saham (delisting) dari BEI apabila terbukti  melakukan kecurangan laporan  keuangan Sampai saat ini, belum ada pengumuman hasil investigasi BEI mengenai dugaan manipulasi laporan keuangan  PT Envy Technologies  Indonesia  Tbk, sehingga  kasus tersebut  perlu dianalisis lebih  lanjut dalam studi kasus ini.

mengapa perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan ?

Ada beberapa alasan yang mungkin mendorong sebuah perusahaan untuk melakukan kecurangan dalam laporan keuangannya:

  • Tekanan Kinerja: Perusahaan seringkali menghadapi tekanan untuk mencapai target kinerja yang tinggi dari pemegang saham, investor, atau manajemen. Tekanan semacam ini dapat mendorong perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang terlihat lebih baik dari kinerja sebenarnya.
  • Menghindari Kehancuran: Dalam situasi di mana perusahaan menghadapi kesulitan keuangan atau risiko kebangkrutan, manajemen mungkin merasa terdorong untuk melakukan manipulasi laporan keuangan untuk menyembunyikan kondisi yang sebenarnya dari para pemegang saham atau kreditur.
  • Penghargaan Finansial: Eksekutif senior atau manajer mungkin memiliki insentif finansial untuk menghasilkan laporan keuangan yang terlihat lebih baik, seperti bonus kinerja yang terkait dengan laba atau harga saham perusahaan.
  • Menghindari Hukuman atau Sanksi: Perusahaan yang diatur secara ketat oleh otoritas pengatur atau badan pemerintah mungkin merasa terdorong untuk melakukan kecurangan agar memenuhi persyaratan peraturan atau standar yang ketat.
  • Meningkatkan Akses ke Modal: Laporan keuangan yang terlihat lebih baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor, sehingga memudahkan perusahaan untuk mendapatkan akses ke modal baru.
  • Meningkatkan Nilai Perusahaan: Manipulasi laporan keuangan bisa menjadi strategi untuk meningkatkan penilaian perusahaan di pasar saham atau untuk meningkatkan harga saham, yang pada gilirannya dapat menguntungkan pemegang saham dan eksekutif perusahaan.
  • Prestise dan Reputasi: Laporan keuangan yang terlihat baik dapat membantu menjaga atau meningkatkan citra perusahaan di mata publik, investor, dan mitra bisnis.

Meskipun alasan-alasan ini dapat memberikan insentif untuk melakukan kecurangan, penting untuk diingat bahwa kecurangan laporan keuangan adalah ilegal dan dapat memiliki konsekuensi serius bagi perusahaan dan individu yang terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun