Era digital membawa dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia membuka peluang efisiensi dan transparansi. Di sisi lain, ia menjadi ladang subur bagi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
ASN sebagai bagian dari pemerintahan harus memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni. Tidak cukup hanya melek teknologi, tetapi juga kritis dalam menyaring informasi, mampu membedakan fakta dan opini, serta aktif melawan disinformasi yang merusak sendi kebangsaan.
Dalam konteks ini, kesiapsiagaan ASN dalam bela negara dapat diwujudkan melalui:
Penguatan etika komunikasi publik,
Penyebaran narasi positif tentang kebangsaan,
Penyampaian informasi publik yang akurat dan terpercaya.
Isu Kontemporer: Ujian Nyata Jiwa Bela Negara ASN
Krisis kepercayaan publik terhadap birokrasi, meningkatnya intoleransi, hingga radikalisme berbasis digital adalah isu-isu kontemporer yang harus dihadapi ASN dengan kesigapan. ASN bukan hanya dituntut untuk netral dalam politik, tetapi juga tegas dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.
ASN tidak boleh menjadi bagian dari masalah, tetapi harus menjadi bagian dari solusi. Dalam setiap kebijakan dan pelayanan, ASN harus memastikan nilai inklusivitas, keadilan, dan keberpihakan pada rakyat tetap terjaga.
ASN Hebat, Negara Kuat!
Menjadi ASN hari ini bukan hanya soal status pekerjaan, tetapi juga bentuk nyata pengabdian pada bangsa. ASN yang memiliki wawasan kebangsaan, cinta tanah air, setia pada Pancasila, dan siap membela negara melalui pengabdian profesional akan menjadi fondasi kuat bagi kemajuan Indonesia.