Mohon tunggu...
Putri AyuIndah
Putri AyuIndah Mohon Tunggu... 110100

Menulis sebagian dari hobi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Film Pendek "Ibu" Karya Eka Gustiwana

1 Januari 2022   11:13 Diperbarui: 1 Januari 2022   11:18 10229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Pendek dengan judul "Ibu" sebuah karya dari Eka Gustiwana yang dipublish pada tanggal 16 Agustus 2016, terkait film tersebut menurut saya film pendek ini menceritakan bagaimana sikap seorang anak kepada ibunya yang sama sekali tidak menghormati hanya karena kesalahpahaman dengan apa yang sudah dilihatnya dengan begitu membekas sampai dewasa. sehingga ia seperti membenci ibunya, dengan menunjukan sikap yang berbeda cuek dan acuh . 

Selain itu, film ini menggambarkan bagaimana peran seorang ibu dengan segala perjuangan, dengan rasa keikhlasannya dan rasa sabarnya karena begitu menyayangi anaknya. 

Pada tokoh ibu tersebut mempunyai ciri khasnya karena ia dalam melakukan pekerjaan "Menjahit" selalu menyanyikan sebuah lagu dengan petikan lirik "Anakku cepatlah kau dewasa, ibu akan selalu ada untutukmu".

Terkait dengan judul, alasan saya memilih judul tersebut yang pertama saya perhatikan dan yang menjadi point utamanya adalah adanya problematika-problamatika hidup. 

adanya penyajian cerita seorang anak tidak menghormati orang tuanya sendiri, bagaimana anak kandung malah membenci bahkan acuh terhadap orang tuanya sendiri, bagaimana rasa sedih dan kecewanya orang tua diperlakukan kurang baik oleh anaknya namun ia memilih diam dan cukup dirasa karena bagaimanapun orang tua sebetulnya sangat pandai menyembunyikan apa yang sedang ia rasa. 

Adapun tema khusus yang terdapat pada film pendek "Ibu" ini adalah keikhlasan. yang dimana dapat dilihat bagaimana seorang ibu bersikap ikhlas dalam menjalani keadaan apapun dan diperlakukan apapun oleh anaknya tanpa melawan. 

Film pendek yang mengisahkan tentang ibu ini, banyak pelajaran yang dapat diambil salah satunya adalah dengan kita sebagai manusia tidak boleh asal menyimpulkan atau menilai dalam hal apapun karena belum tentu benar jika belum ada penjelasan. 

Pada film pendek "Ibu" diakhiri dengan pengadegan yang mengharukan yang diceritakan bahwa anaknya mengetahui permasalahan yang sebenarnya setelah itu dilanjutkan dengan sang anak bertemu dengan ibunya dengan menyanyikan sebuah lagu yang selalu dinyanyikan oleh ibunya sambil memeluk erat dan berkata "Aku minta maaf bu" sambil dibarengi dengan isak tangis penyesalannya. 

Unsur pada film pendek "ibu" ini, berkembangnya suatu cerita diawali dengan keributan pasangan suami istri yang tanpa disadari dan tanpa disengaja dilihat oleh anaknya yang dimana, dari kejadian tersebut merupakan awal perubahan sikap sang anak kepada ibunya. 

dengan hal lain adanya kesalahpahaman sang anak yang mengira bahwa ibunya yang menyebabkan atau membuat ayahnya meninggal, namun faktanya penyebab keributan tersebut dikarenakan sang suami telah selingkuh atau menduakan istinya, pemabuk dan yang lainnya. 

Pada pengembangan cerita tidak terlepas dengan adegan flashback,bagaimana keadaan saat pasangan suami istri bertengkar hebat, bagaimana perjuangan seorang ibu yang diacuhkan oleh anaknya sendiri. 

Sound ataupun soundtrack yang terdapat pada film pendek "Ibu", sangat pas dan baik dengan memainkan suara-suara melodi yang membuat penonton menikmati jalan ceritanya dan sampai ke hati penonton dengan respon ikut merasa sedih dan  merasakan bagaimana rasanya ada di posisi tokoh ibu. 

Latar yang terdapat pada film pendek "Ibu" terdapat beberapa tempat seperti rumah ibu, rumah istri, ruang makan, ruang tengah,  kamar tidur, panti jompo, dealer mobil, dan taman. terkait waktu selalu menempatkan adanya pengadegan pada pagi dan siang hari. Untuk peran latar disini dapat dinilai sangat penting yang menjadi point utama dari berjalannya suatu cerita dengan menempatkan beberapa suasana dengan keseluruhan.

Terkait dengan sinematografinya pada film pendek "Ibu", menurut saya gambar yang ditampilkan sangat pas dan baik dengan apa yang disampaikan melalui film tersebut. sinematografi pada film tersebut sangat baik yang dimana membuat penonton menikmati alur dari cerita tersebut. dengan banyak mengambil jalan cerita mengenai beberapa tempat dan dipadukan dengan suasana yang terdapat pada film tersebut membuat penonton ikut merasakan beberapa adegan dengan adegan yang cukup menguras air mata. 

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa film ini sangat bagus, dan dapat saya  apresiasi dengan menyajikan cerita-cerita kehidupan dengan segala problematikanya. 

film ini memberikan sebuah gambaran bagaimana keikhlasan dari seorang ibu, bagaimana doa dari seorang ibu bekerja, bagaimana anak mengacuhkan ibu sendiri, bagaimana seorang ibu tidak mendapatkan kasih-sayang dari anaknya namun mendapatkan kasih sayang melewati menantunya . 

Sebuah film dengan tidak asing menyajikan cerita tentang ibu, dengan beberapa pelajaran yang dapat diambil, dengan mempunyai suatu makna yang tanpa doa seorang ibu kita tidak akan merasakan indahnya dunia dengan diberikannya beberapa nikmat melewati rezeki dan sebagainya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun