Mohon tunggu...
Putri Mahanani
Putri Mahanani Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pendidik

Konten favorit terkait pendidikan, lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, dsb

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peta Hazard Bencana Alam sebagai Media Pembelajaran

9 November 2023   21:58 Diperbarui: 9 November 2023   22:04 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi pribadi

Peta dapat dimaknai sebagai gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi. Adanya peta membantu Masyarakat dalam mengenal lingkungan atau daerah yang ada disekitarnya.

Pada umumnya, terdapat 2 jenis peta, yaitu peta dasar dan peta tematik. Peta dasar merupakan peta yang menunjukkan obyek-obyek di permukaan bumi pada posisi yang sebenarnya. Peta tematik merupakan peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud tertentu yang mampu mempresentasikan atribut atau informasi tertentu di suatu wilayah. Dalah satu penelitian terkait ypeta yang pernah dilakukan yaitu peta tentang daerah rawan demam berdarah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peta tematik terbukti mampu memberikan dampak positif dalam pencegahan adanya korban jiwa, salah satunya pada daerah rawan demam berdarah.

Hazard dapat dimaknai sebagai sebuah ancaman yang berasal dari peristiwa alam yang bersifat ekstrim dan dapat berakibat buruk atau bahaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peta hazard bencana alam bagi siswa sekolah dasar merupakan jenis peta tematik yang diharapkan dapat membantu memberikan gambaran wilayah/daerah yang rawan bencana alam.

Peta hazard bencana alam yang dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang merupakan peta wilayah ancaman bencana untuk wilayah Malang. Sebagaimana yang telah diketahui, malang terdiri dari 3 wilayah yang saling terkait, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Oleh karena itu, peta hazard bencana alam yang dikembangkan berbasis pada ketiga wilayah tersebut.

Berdasarkan penilaian dari validator ahli materi dan ahli media, peta hazard bencana alam geologis dan klimatologis yang telah dikembangkan dinyatakan sangat valid. Adapun ahli materi yang dilibatkan dalam penelitian tersebut yaitu Zetti Finaly, M.Pd dan ahli media yang terlibat yaitu Dr. Tuti Mutia, M.Pd. Setelah produk peta diperbaiki berdasarkan saran masukan para ahli, maka selanjutnya produk diujicobakan di sekolah dasar yang ada di Malang.

Produk peta hazard bencana alam salah satunya diujicoba di SDN Turen 3 Malang. Kegiatan tersebut dilakukan pada bulan September 2023. Berikut merupakan foto kegiatan uji coba guru saat menggunaan peta hazard di sekolah dasar.

Setelah guru memberikan penjelasan singkat terkait peta hazard, selanjutnya siswa dibentuk kelompok dan berdiskusi terkait bencana yang terjadi di beberapa titik wilayah yang ada di peta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami adanya ancaman bencana di sekitarnya. Kegiatan tersebut terlihat pada gambar berikut ini.

Sumber Gambar: Dokumentasi pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi pribadi
Hasil ujicoba menunjukkan bahwa guru dapat menggunakan media peta hazard bencana dengan mudah. Hasil ini juga diperkuat dengan komentar positif guru terkait media yang dikembangkan. Beliau menyatakan bahwa adanya peta hazard ini mampu memberikan bentuk yang lebih nyata kepada siswa terkait ancaman bencana yang ada di lingkungan sekitarnya. Hasil pengisian kuesioner oleh siswa juga menunjukkan bahwa media peta dalam kegiatan pembelajaran merupakan media yang menarik dan dapat membantu siswa memahami adanya ancaman bencana di lingkungan sekitarnya.

Penulis: Putri Mahanani dan Tim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun