Mohon tunggu...
Putri Hurun Aini
Putri Hurun Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini

8 Desember 2022   06:48 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah masi ada harapan untuk menanamkan karakter yang baik pada anak dan lingkungannya, baik di rumah maupun di sekolah?

Semua kegiatan parenting, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat diharapkan memiliki tujuan besar yang sama, sedangkan tujuan kecil disesuaikan dengan keadaan. Lingkungan yang kondusif dan seragam yang berlaku bagi setiap orang akan mempercepat tercapainya cita-cita tersebut. Ini karena anak muda mengetahui setiap tahap dan mencegah kesalahpahaman aturan.

Apakah mungkin bagi anak-anak untuk mengembangkan karakter yang baik?

Belajar untuk menguasai bakat-bakat tertentu memerlukan pemberian kesempatan kepada anak-anak untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut bantuan dan arahan. Orang tua dan guru menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan kritis secara terbuka. Komunikasi dan diskusi terbuka tentang isu-isu tertentu akan mengarah pada wawasan baru dan perilaku yang lebih bijaksana ketika menghadapi sesuatu. Perilaku adaptif akan muncuk secara spontan sebagai hasil pembiasaan ketika anak menghadapi sesuatu yang harus dihadapi.

Apakah ada Kerjasama antara sekolah dan orang tua?

Banyak pihak yang menyadari pentingnya peran orang tua dalam Pendidikan anaknya sebagai salah satu pilar kesuksesan mereka. Berbagai temuan penelitian menunjukan bahwa ketika orang tua mengikuti Pendidikan TK anaknya, dampak positif yang dapat dirasakan yaitu:

  • Keberhasilan yang dicapai atau penguasaan sederhana dari dasar dasar bidang akademik menunjukan keberhasilan anak muda menyesuaikan diri di sekolah (Anderson, 2000).
  • Sangat terkait dengan peningkatan harga diri anak, meminimalkan masalah perilaku, dan meningkatkan antusiasme untuk berpartsipasi dalam program kegiatan pembelajaran (Arthur, et al., 1998)
  • Terbentuknya Kerjasama dengan orang tua untuk sekolah akan memudahkan pendidik untuk memilih metode terbaik dalam menghadapi anak dan akan menghasilkan perlakuan yang konsisten antara orang tua dan guru (Arthue, et al., 1998).


Siapakah sumber pembentukan karakter pada anak?

Yang pertama adalah keluarga, anak akan tumbuh dan berkembang dari pengalaman-pengalaman yang di perolehnya sebagai hasil dari kegiatan pengasuhan yang dapat diihat dari cara yang dipilih orang tua dalam mendidik anaknya. Menurut penelitian, interaksi keluarga yang menyenangkan dan saling mendukung berhubungan dengan perkembangan karakter positif pada anak. Sebaliknya, seperti yang dikatakan oleh Neiderhiser & Reiss (2002) Hubungan konflik dan kekeradan antara orang tua dan anak terkait dengan timbulnya masalah psikologis di masa depan. Hubungan dengan anak diharapkan terbuka, sportif, penuh kasing sayang, saling menghormati dan konsisten bagi orang tua dan guru.

Yang kedua ada Lembaga Prasekolah, Lembaga Pendidikan prasekolah merupakan tempat anak nelajar mengembangkan berbagai unsur pertumbuhan dirinya, salah satunya adalah kemandirian. Hammpir semua kegiatan prasekolah pasti mengandung unsur bermain, sesuai dengan karakteristik masa ini sebagai masa bermain. Anak belajar bagaimana mengolah diri dan teman bermainnya dalam konteks interaksi sosial melalui kegiatan bermain. Pendidik di Lembaga prasekolah harus menyediakan lingkungan dan stimulasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan siswa berdasarkan karakteristik perkembangannya. Hal ini juga dilakukan untuk mengakomodasi perbedaan yang mungkin dimiliki oleh anak anak.

Lalu selanjutnya yang ketiga adalah teman sebaya, anak anak akan belajar untuk berbagi, bergiliran, mengatur dan mengelola masalah, serta menjalin dan mempertahankan hubungan melalui kontak sosial (Rubin & Rose-Krasnor, 1992). Semakin banyak interaksi sosial pada anak usia dini, semakin banyak bentuk hubungan timbal balik, dan keterampilan sosialisasi psikologis menjadi semakin halus. Interaksi teman sebaya sangat penting untuk sosialisasi masa kecil. Persahabatan dengan teman sebaya memberikan beberapa manfaat bagi anak, antara lain pengembangan kompetensi sosial, dorongan ego, keamanan emsional dalam situasi mengancam, keakraban dan kasih saying, bimbingan dan bantuan, serta kesempatan untuk mempelajari arti persahatan dan memberikan motivasi (Durkin, 1995). Keterlibatan dengan teman sebaya ini seharusnya menghasilkan perkembangan yang bermanfaat dan adaptif pada anak anak, seperti kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan, aspirasi orang lain.

Yang keempat ada organisasi keagamaan,  prinsip prinsip moral ditonjolkan dalam agama untuk diamalkan sebagai pedoman agar mampu beradaptasi dalam lingkungan yang beragama. Diharapkan organisasi keagamaan ini juga memasukkan kegiatan anak-anak. Hal ini dilakukan untuk membantu anak memahami pentingnya nilai-nilai yang dianutnya dalm kehidupan dan lingkungan sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun