Mohon tunggu...
putri
putri Mohon Tunggu... -

Awal dari ilmu pengetahuan adalah Membaca dan diabadikan dalam bentuk Tulisan. orang pintar dan sukses karena sering membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru yang Dirindukan oleh Siswa

24 Februari 2018   06:52 Diperbarui: 24 Februari 2018   07:01 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Setiap orang dalam meraih suatu kesuksesan mempunyai perjuangan tersendiri dalam mencapai itu semua. Seperti halnya perjuangan seorang ibu Siti Ruqoiyah atau yang akrab dipanggil Bu Yayak yang memulai karirnya sebelum kuliah. Pengalaman bu yayak pertama kali yaitu Beliau mengajar mulai dari hal yang kecil yaitu mengajar mengaji di TPQ AT-TAUFIQ  pada sore hari dengan gaji yang sangat rendah, tapi itulah adanya. Kemudian, ketika pagi hari beliau menjadi sekertaris AISIA 2 kabupaten. Beliau sangat aktive juga dalam berorganisasi. Beliau juga seorang jurnalistik sejak masih kuliah.

Pertama kali mengajar di TPQ , beliau mendapat gaji  Rp, 25.000 dan ketika lulus kuliah pertama kali mengajar di PAUD beliau mendapat gaji sebesar Rp, 75.000. beliau selalu bersyukur akan hal itu, karena saat mengajar TPQ , alhamdulillah cukup. Karena beliau menilai bahwa " hidup itu ternyata memang  melihat orang dari bawah sekali''.  

Beliau juga termasuk orang yang kuat dan mandiri, pertama kali menikah beliau sudah terbiasa dengan hal-hal yang sulit, meskipun kedua orang tua dan mertua beliau mampu, tapi beliau tidak pernah merepotkan keduanya. Beliau pernah mengalami masa-masa sulit dalam ekonomi yaitu beliau hanya bisa membeli beras saja tidak sampai 1 kg karena kondisi ekonomi tapi hal tersebut cukup untuk bu yayak dan suaminya. "saya selalu bersyukur, meskipun  terkadang hanya makan dengan lauk sambal saja", ucap bu yayak. 

Kehidupan hal seperti itu sudah biasa, bagi bu yayak. Karena, pada masa beliau mondok di pesantren beliau sudah mengalami masa-masa sulit. Perjuangan beliau ketika mengajar mengaji, dengan gaji Rp, 25.000 membuat beliau harus menghemat untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga ketika beliau berangkat untuk mengajar, beliau jalan kaki untuk sampai ketempat TPQ. "ternyata hidup itu jika memulai dari nol, besarnya kita akan mensyukuri".

Awalnya beliau bukan asli seorang guru PAUD, waktu kuliah beliau mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, dengan tujuan ketika lulus nanti akan mengajar di sekolah SMA atau SMP. Akan tetapi, ketika masih dalam bangku kuliah sebelum wisuda, beliau diminta untuk mengajar mengaji untuk anak usia 3-8 tahun. "saya sebenarnya tidak suka dengan dunia anak, tapi ketika saya mengajar pertama kali kok ternyata dunia anak itu menyenangkan yaa, karena mereka masih polos, lugu dan selalu ceria. 

Akhirnya saya senang dengan dunia anak-anak sampai dengan saat ini. Kemudian, saya menjadi kurang tertarik untuk mengajar menjadi guru di  SD, SMP, atau SMA. Kemudian saya membulatkan tekad, saya akan tetap mengajar di PAUD ". Beliau mulai bergabung di BA Restu 1 Malang menjadi guru biasa ,berawal  pada tahun 1989-2013. 

Pada saat tahun 1993, ada pembukaan CPNS, dan banyak orang-orang yang mendaftar, akan tetapi bu yayak tidak tertarik untuk itu, beliau tetap ingin mengajar di sekolah BA restu 1. Hal yang membuat bu Yayak betah akan hal itu, yaitu lingkungan yang aman, kondisi anak-anak yang menyenangkan, dan yang paling penting karena di Ba Restu kinerja para guru disana sangat bagus, antara guru, karyawan, satpam, dan Tu saling bekerja sama, kompak, dan punya rasa kekeluargaan yang tinggi.

Perjalanan karir beliau, tidak berhenti cukup sampai disitu saja.  Pada tahun 2013-2018, beliau diangkat menjadi seorang kepala sekolah. Menjadi seorang kepala sekolah bukan lah impian bu yayak. Karena beliau merasa, masih banyak orang-orang yang luar biasa, yang lama mengabdi, dan masih banyak yang umurnya diatas beliau. "saya tidak menyangka bisa menjadi kepala sekolah, karena saya rasa itu tidak mungkin". 

Tetapi  pihak yayasan memberikan kepercayaan tersebut kepada bu yayak. Pada saat itu lah, bu yayak mempunyai prinsip bahwa "saya harus memberikan banyak contoh, bukan hanya ucapan . sedangkan diberikan contoh saja banyak yang tidak mencontoh apalagi kalo tidak saya beri contoh". Hal tersebut diterapkan oleh bu yayak terhadap para guru, contoh nya seperti datang tepat waktu.  

Bu yayak, mempunyai rasa disiplin yang tinggi, beliau datang kesekolah pada jam 06.10, sama halnya dengan tukang kebun biasanya. Beliau rutin melakukan kegiatan, mulai dari sholat duha, berkeliling sekolah, setelah itu beliau menyambut anak-anak didepan pagar.

 Pada saat menjadi kepala sekolah, beliaulah yang mengkondisikan semua guru, antara guru yang lama dan guru yang baru. "saya tidak ingin disini ada guru yang senior maupun junior, semuanya sama" ucap bu yayak. Bu Yayak memberi masukan kepada para guru bahwasannya, "tidak ada yang berbeda, antara guru, karyawan, ataupun satpam, karena tanpa bantuan semuanya itu sekolah ini tidak akan berjalan. Jadi harus saling membantu dan saling melengkapi". Hal tersebut yang ditegaskan oleh bu Yayak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun