Mohon tunggu...
Rony Putra
Rony Putra Mohon Tunggu... -

Indonesia bersatu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Dahlan Iskan & jokowi

22 September 2012   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:54 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat  dahlan iskan sangat menginspirasi saya untuk mengetahui seluk beluk & latar belakang sosok fenomenal yang sudah tidak asing lagi krn sering diberitakan dimedia dengan sosok pekerja keras dengan pnampilan yang sederhana dan apa adanya.

Dahlan iskan telah berhasil keluar dari jeratan kemiskinan hingga mencapai kesuksesan yang luar bisa hingga saat ini kita semua tau sudah menduduki jabatan sebagai menteri BUMN. Sebuah jabatan kementrian yang sangat bergengsi  itu.

Beliau berangkat dari keluarga yang sangat miskin tanpa ada cerita keluhan ataupun ratapan yang terpublikasi, smakin membuat pembaca biografinya semangat akan kisah hidupnya dan sepak terjangnya dengan gebrakan disana-sini.

Sampai pada tahun-tahun terakhir 2011 publikpun sangat yakin bahwa bangsa ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Dahlan Iskan yang mampu memberikan solusi atas keterpurukan bangsa ini dari belenggu kemiskinan.

Hadirnya Dahlan Iskan telah mampu menggerakkan solidaritas anak-anak negeri intuk membangun sebuah komunitas dan berharap akan menjadi sebuah dukungan pada pencalonan Dahlan Iskan di 2014 nanti sebagai Presiden.

Ada beberapa catatan percakapan Dahlan Iskan dalam dialog blak-blakan yang sangat menarik dan telah di unggah di situs beliau :

Seri 1
Seri 2
Seri 3
Seri 4

Pada bagian 4 (seri terakhir dialog) tersebut, ada satu pernyataan yang menarik dari pertanyaan Seorang dokter anak yang bertugas di RSAD, Dr. Zainuddin Hamidi, Spa yang mempertanyakan tentang pengambil alihan kontrak Freeport.

Dahlan Iskan menanggapi pertanyaan tersebut,

”Tentang Freeport, masalahnya tidak gampang. Karena pembatalan kontrak mengakibatkan Negara kita dianggap tidak beradab.”

Lanjut beliau, “Negara lain bisa seperti itu, misal Bolivia atau Korea Utara, namun coba kita pikirkan, apakah mau kita hidup seperti rakyat Bolivia atau rakyat Korea Utara? Saya rasa tidak mungkin rakyat kita mau hidup miskin seperti rakyat Bolivia dan Korea Utara.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun