Mohon tunggu...
Jamur Pena
Jamur Pena Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Media hiburan berwawasan, agar bisa kenal lebih dekat bisa follow akun instagram @putranug__ .

Selanjutnya

Tutup

Film

Kritik, Pengetahuan, dan Bahaya Kebenaran: Refleksi dari One Piece dan Realitas Indonesia

24 Maret 2025   13:13 Diperbarui: 24 Maret 2025   13:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pulau Ohara/One Piece Wiki Fandom

Dari berbagai pembahasan di atas, apakah masyarakat yang kritis se-menakutkan itu? Jika masyarakat yang kritis selalu diancam, lalu dimana kebebasan berpendapat disuarakan? Apa salahnya jika kritikan masyarakat itu memang benar-benar bertujuan untuk membenahi sebuah negara?

Kebebasan berpendapat hak asasi setiap individu untuk berpartisipasi dalam proses pemerintahan dan perubahan sosial. Tanpa kebebasan itu, kita akan kembali pada masa-masa kelam dimana suara-suara kritis dihancurkan, dan hanya satu narasi yang dibenarkan --narasi yang diatur oleh pihak berkuasa.

Seharusnya kebebasan berpendapat ini justru dirayakan dan dilindungi. Karena negara yang maju adalah negara yang mampu menerima kritik dengan lapang dada, bukan melenyapkan keingintahuan dari setiap suara yang berbeda.

Maka, penting bagi kita untuk menyadari bahwa masyarakat yang kritis seharusnya dihargai, bukan diancam, karena mereka berperan penting dalam mengungkap kebenaran dan mendorong perubahan positif.

Membungkam suara seperti yang telah terjadi pada cerita fiksi dan sejarah yang telah lalu, hanya akan memberikan dampak negatf yang mengarah pada penindasan, ancaman, teror dll. sementara memberi ruang bagi mereka adalah jalan untuk kemajuan dan perbaikan bagi suatu peradaban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun