Mohon tunggu...
ARIES1993
ARIES1993 Mohon Tunggu... Warga biasa

Penulis lepas yang peduli isu sosial dan kehidupan rakyat kecil. Menyuarakan kegelisahan melalui tulisan agar menjadi bahan refleksi bersama. Percaya bahwa kata-kata bisa mengubah arah kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Orang Tua dan Saudara Membandingkan Kita: Luka yang Mengajarkan Arti Kuat

12 Oktober 2025   22:54 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang luka terdalam bukan datang dari musuh, tapi dari rumah sendiri. Namun dari luka itulah, kita belajar menjadi kuat tanpa perlu benci.

Bagaimana mungkin seseorang menyesali darah dagingnya sendiri, hanya karena anaknya belum sesukses anak orang lain?

Padahal... setiap orang punya jalan dan waktunya sendiri.

Tidak semua kesuksesan bisa diukur dengan harta, pekerjaan, atau gelar.

Ada yang baru menemukan jati dirinya setelah jatuh berkali-kali.

Ada yang berjuang diam-diam, tanpa tepuk tangan siapa pun.

Ada yang masih bertahan, meski setiap hari dihina dan dicaci oleh keluarganya sendiri.

Dan di balik semua itu, ada kekuatan yang tumbuh perlahan tapi pasti.

Kekuatan dari hati yang belajar untuk tetap lembut, meski sering disakiti.

Kekuatan untuk tetap berjalan, meski tak ada yang percaya.

Kekuatan untuk berkata, "Aku tidak perlu menjadi seperti mereka, aku hanya perlu menjadi versi terbaik dari diriku sendiri."

Bagi kamu yang sering dibandingkan, yang hidupnya penuh kritik dan tekanan dari keluarga ingatlah satu hal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun