Mohon tunggu...
Putra Khairudin
Putra Khairudin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Pura-pura mati di laut.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Analisis String Quartet No. 8 in C Minor, Op. 110, Second Movement Karya Dmitri Shostakovich

8 Januari 2024   21:42 Diperbarui: 8 Januari 2024   21:50 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   String Quartet No. 8 in C Minor, Op. 110, Second Movement adalah bagian yang mendalam dan menggugah perasaan dari karya monumental Dmitri Shostakovich, seorang komposer Rusia abad ke-20 yang sangat dihormati. Fokus analisis ini akan terpusat pada gerakan kedua dari kuartet ini, sebuah perjalanan emosional yang membawa pendengar melalui lanskap musik yang penuh kegelapan dan ekspresi pribadi. Melalui pemahaman mendalam terhadap String Quartet No. 8, kita dapat memasuki dunia kejiwaan Shostakovich pada periode tersebut. Gerakan kedua ini mencerminkan perasaan mendalam komposer terhadap masa lalunya, situasi politik kontemporer, dan kekecewaan pribadinya. Dengan menyelami melodi, harmoni, dan struktur musik gerakan ini, kita dapat mengungkap lapisan-lapisan emosional dan pesan tersembunyi yang diwariskan oleh Shostakovich dalam karya ini. Analisis mendalam ini akan membantu mengungkap makna musik yang berkisar di antara keputusasaan dan keberanian, menciptakan sebuah karya seni yang memancarkan kejujuran dan keanggunan dalam ekspresi komposisi musik.

A. TENTANG KOMPOSER

   Dmitri Shostakovich (1906-1975) adalah seorang komposer dan pianis Rusia yang dianggap sebagai salah satu komponis paling berpengaruh dan kontroversial pada abad ke-20. Ia lahir di Saint Petersburg, Rusia, dan menunjukkan bakat musikalnya sejak usia dini. Shostakovich dikenal karena gaya komposisinya yang unik, seringkali mencerminkan kecemasan dan kritik terhadap rezim politik Soviet. Karyanya mencakup berbagai genre, termasuk simfoni, konser, kuartet gesek, dan opera. Salah satu karya paling terkenalnya adalah "Simfoni Ke-5" dan "Simfoni Ke-7," yang mencerminkan pengalaman dan perjuangannya selama periode Represi Stalin di Uni Soviet. Shostakovich sering berada di bawah tekanan pemerintah Soviet untuk menciptakan karya yang sesuai dengan ideologi resmi, tetapi dia juga mengekspresikan ketidaksetujuannya melalui karyanya dengan cara simbolis.

   Kehidupan dan karya Shostakovich mencerminkan kompleksitas hubungan antara seniman dan negara dalam konteks politik yang represif. Meskipun terkadang dihadapkan pada kritik dan penindasan pemerintah, Shostakovich diakui sebagai salah satu komponis paling berpengaruh dan inovatif dari abad ke-20. Gaya komposisi Shostakovich seringkali ditandai dengan ketegangan dramatis, kecemasan, dan kegelapan emosional. Dmitri Shostakovich sering kali menggunakan motif musik "DSCH" sebagai elemen tematik dalam beberapa karyanya, termasuk String Quartet No. 8. DSCH adalah kombinasi dari huruf-huruf nama Shostakovich dalam notasi musik (D, E flat, C, B natural), yang ditranskripsikan menjadi not-not pada skala C minor.

 

B. SEJARAH KOMPOSISI

 

   String Quartet No. 8 in C minor, Op. 110, adalah salah satu karya paling terkenal dari Dmitri Shostakovich. Komposisi ini ditulis pada tahun 1960 sebagai respons terhadap kunjungan Shostakovich ke kota Dresden yang hancur oleh perang pada tahun 1955, sehingga karya ini ia dedikasikan untuk "To The Victims Of Fascism And The War." Karena ditulis pada tahun 1960 sehingga karya ini termasuk dalam periode musik "Modern" yaitu 1945-sekarang. Keberanian komposisinya, di tengah tekanan dari pemerintah Soviet yang otoriter pada masa itu, membuatnya menjadi salah satu karya yang sangat mengesankan dalam sejarah musik abad ke-20.

C. ANALISIS KOMPOSISI

   Kuartet ini terdiri dari lima bagian/movement : Largo, Allegro molto, Allegretto, Largo, dan Largo. Yang akan saya bahas yaitu movement ke-2, Allegro molto.

1. Analisis Aspek Timbre 

   Komposisi ini ditulis untuk dimainkan dengan string quartet yaitu : Violin 1, Violin 2, Violoncello, dan Contrabass. Violin memberikan karakter suara yang tajam, Viola memberikan warna suara yang gelap dan berkarakter, Violoncello memberikan nuansa yang emosional dan resonan sehingga memberikan fondasi yang harmonis.


2. Analisis Aspek Duration

Movement ke-2 ini Terdiri dari 349 bar.

- Penggunaan Tempo dan Birama

   Sesuai namanya Movement ke-2 Allegro molto ini menggunakan tempo Allegro molto yang berarti "Sangat Cepat". Dengan semibreve = 120 bpm berarti satu ketuknya (minim) sama dengan 240 bpm, karena komposisi ini menggunakan birama 2/2.

- Penggunaan Triplet

   Terdapat cukup banyak triplet dalam komposisi ini, tapi secara keseluruhan triplet pada komposisi ini hanya digunakan pada 2 situasi yaitu, triplet untuk kromatik naik turun misalnya dari Eb ke D lalu Ke Eb lagi.

Dan triplet yang digunakan untuk diisi oleh triad chord tertentu, misalnya disini C minor ( C G Eb ) :

   Penggunaan triplet disini bermaksud untuk memberikan kesan dinamis dan memberikan sentuhan suasana yang berbeda. sebagai variasi dalam komposisi.

- Penggunaan Garis Tie

Garis tie digunakan untuk menyambungkan durasi not yang sama, contohnya :

   Jadi nada F#6 pada minim di bar ke-153 digabung dengan nada F#6 pada semibreve di bar ke-152, sehingga menjadi 3 ketukan panjang.

- Penggunaan Tanda Fermata

   Fermata adalah tanda notasi musik yang menunjukkan bahwa pemain harus memperpanjang durasi not di mana fermata ditempatkan. Dalam konteks ini, fermata di rest memberikan kebebasan kepada pemain untuk menentukan seberapa lama jeda tersebut akan diperpanjang untuk memberikan nuansa dramatis.

3. Analisis Aspek Pitch

- Penggunaan Clef

   Pada awalnya movement ke-2 ini munggunakan = Clef G untuk Violin 1 dan 2, Clef C untuk Viola dan Clef F untuk Violoncello. tetapi ada beberapa kali pergantian clef pada instrumen Viola dan Violoncello, contohnya :

   Pergantian Clef ini bertujuan untuk menghindari banyaknya ledger line karna perpindahan register dari oktaf 4 ke oktaf 5 (untuk Viola) dan dari oktaf 3 ke oktaf 4 (untuk Violoncello). Ini digunakan sebagai variasi peningkatan intensitas atau ketegangan untuk menuju klimaks atau kalimat notasi penting selanjutnya.

Terlihat setelah mencapai klimaks clef-clef tersebut berganti lagi ke format clef awal/semula-nya.

- Penggunaan Key Signature

Movement ke-2 ini awalnya menggunakan key signature 5 kres yaitu Do = B

- Penggunaan Modulasi

   Melakukan 3 kali modulasi (perpindahan nada dasar), ditandai dengan penggunaan double barline sebelum pergantian. Modulasi pertama pada bar ke-126, pindah ke key signature 3 mol atau Do = Eb.

Lalu kembali lagi modulasi ke key signature 5 kres pada bar ke-233 :

Dan terakhir kembali lagi melakukan modulasi ke key signature 3 mol pada bar ke-289 sampai selesai :

- Penggunaan Tanda Accidental

   Karena sepertinya penggunaan tanda kres, mol dan natural sudah sangat umum digunakan dikomposisi manapun, disini saya akan langsung ke tanda accidental yang cukup jarang ditemui.

   > Double Sharp atau Double Kres

Sehingga nada F tersebut menjadi Fx (fisis) yaitu enharmonis dari G.

   > Double Flat atau Double Mol

Sehingga nada B tersebut menjadi Bbb (Beses) yaitu enharmonis dari A.

- Penggunaan Interval dan Skala

   Pada keseluruhan karya movement kedua ini Dmitri menggunakan skala minor, motif DSCH dan cenderung mengambil langkah langkah kromatis naik turun dengan interval yang berdekatan sehingga membuat nuansanya terasa rapat dan tegang apalagi dipadukan dengan tempo yang cepat.

   Sebagai contoh bisa dilihat pada potongan bagian di atas Dmitri seperti menghindari interval nada yang berjauhan, karna interval antar nadanya terlihat berdekatan.

- Penggunaan Motif

   Pada komposisi movement ke-2 Allegro molto ini terdapat motif yaitu pengunaan DSCH sebagai tanda pengenal Shostakovich dan berkaitan erat dengan ekspresi musiknya yang sering kali mencerminkan ketegangan, kegelapan, dan ketidakpastian. Pengembangan dan pengulangan motif DSCH memberikan karya ini ciri khas tersendiri, contoh penemuan motifnya :

   Motif DSCH ini juga kadang kali digunakan sebagai harmoni dengan rute yang berbeda, sehingga menghasilkan nuansa yang tegang dan gelap, contohnya :

   Bila kita lihat penggunaan DSCH diatas, Dmitri memasukan motif D Eb C B pada instrumen pertama dan menunggu 2 rest 1/4 untuk memasukan D Eb C B pada instrumen kedua sebagai harmoni, dan berjalan begitu seterusnya.

- Penggunaan tanda Octave Up

Digunakan untuk menandai bagian yang akan dinaikan satu oktaf ke atas, ditandai dengan (8) garis putus putus dan diakhiri dengan garis pendek vertikal kebawah.

Dalam contoh ini yang sebelumnya berada di oktaf ke 5, setelah diberi tanda Octave Up menjadi oktaf ke 6.

4. Analisis Aspek Artikulasi

- Penggunaan Garis Legato

   Terdapat cukup banyak penggunaan legato dalam komposisi ini, contohnya adalah penggunaan legato pada Triad C minor ( C Eb G ) dibawah ini :

   Penggunaan legato pada triad ini berfungsi untuk memberikan kesan rithem yang mengalir, lembut dan emosional untuk melodi utamanya.

- Penggunaan Accent

   Penggunaan accent dalam komposisi ini juga bervariasi, ada yang digunakan untuk variasi downbeat, yaitu aksen pada ketukan pertama dan ketiga, contohnya :

Dan ada yang digunakan sebagai pengantar untuk masuk ke melodi/kalimat selanjutnya, contohnya :

   Pada intinya accent digunakan untuk memberikan penekanan pada not tertentu sebagai pelengkap dan variasi dalam pembangunan suasana sebuah kalimat melodi.

- Penggunaan Staccato

Ditandai dengan dot/titik diatas notnya dan dimainkan dengan menyingkat durasinya.

   Staccato pada contoh di atas bermaksud untuk memberikan kontras terhadap legato sehingga memberikan variasi yang unik dalam komposisi.

- Penggunaan Tanda Down Bow

Pada komposisi ini tidak terdapat tanda Up Bow, namun cukup banyak menggunakan tanda Down Bow, contohnya :

Down Bow disini bertujuan untuk memberikan penekanan artikulasi pada downbeat untuk membangun dinamika.

- Penggunaan Attaca

   Attacca menunjukkan bahwa catatan atau bagian berikutnya dalam musik harus dimainkan atau dinyanyikan secara langsung, tanpa jeda atau pemisahan yang signifikan antara bagian sebelumnya dan sesudahnya.

5. Analisis Aspek Dinamika

- Penggunaan Fortissimo (ff)

Fortissimo atau "sangat keras", menandakan bahwa bagian tertentu harus dimainkan dengan sangat keras.

   Terdapat beberapa tanda dinamika fortissimo yang pada beberapa bagian bertujuan untuk memisahkan secara jelas bagian-bagian yang saling bersaing, ini membantu pendengar untuk membedakan antara berbagai lapisan melodi dan harmoni.

- Penggunaan Sforzando (sf)

   Sforzando atau "memaksa" atau "ditekan". Menunjukkan bahwa suara atau frase tertentu harus dimainkan dengan mendadak dan dengan keras.

Sforzando digunakan untuk memberikan efek penekanan ekspresif yang kuat pada nada tersebut.

- Penggunaan Subito Fortissimo (sff)

Dapat diartikan sebagai "tiba-tiba sangat keras." sehingga menghasilkan perubahan dinamika yang mendadak.

Pada contoh ini subito fortissimo digunakan sebagai variasi perbedaan dinamika dari harmoni lainnya.

- Penggunaan Subito Fortississimo (sfff)

Dapat diartikan sebagai "tiba-tiba sangat sangat keras." ini merupakan tingkatan dinamika yang lebih tinggi dari "sff" sebelumnya, sehingga lebih memberikan kesan mendadak karna dimainkan dengan sangat sangat keras secara tiba-tiba.

   Dalam komposisi ini Dmitri cukup banyak menggunakan dinamika sfff sebagai salah satu cara untuk menghasilkan efek intens, tegang dan dramatis pada para pendengar. Juga dinamika sfff ini digunakan untuk pembangunan suasana ke bagian kalimat melodi selanjutnya, contohnya :

- Penggunaan Espressivo (espress.)

Memberikan tanda bahwa pemain harus memainkan not nya dengan lebih dari presisi dan berekspresi sehingga menyampaikan nuansa emosional dan berpenghayatan.

- Penggunaan Fortissimo Espressivo (ff espress.)

Merupakan gabungan dari dinamika "Fortissimo" dan ekspresi "Espressivo" sehingga diartikan bahwa bagian tersebut harus dimainkan dengan sangat keras (fortissimo) dan dengan menggunakan ekspresi atau perasaan (espressivo).

   Pada penggunaanya penerapan dinamika ini bertujuan untuk menekankan not penting sehingga suasana yang diinginkan komposer tersampaikan pada pendengar.

- Penggunaan Fortississimo Espressivo (fff espress.)

   Merupakan tingkatan dinamika yang lebih tinggi dari "ff espress." Yaitu menggambarkan bahwa bagian tersebut harus dimainkan dengan sangat sangat keras (fortississimo) dan dengan ekspresi atau perasaan (espressivo).

   Penggunaan "fff espress." sebagai pengantar ke artikulasi staccato menambah dimensi ekspresif pada karya ini. Sebagai informasi tambahan Dmitri hanya menggunakan dinamika ini satu kali pada karya komposisi tersebut.

- Penggunaan Fortississimo Molto Espressivo (fff molto espress.)

   Petunjuk dinamika dalam notasi musik yang menggabungkan dua elemen yaitu "fff" (fortississimo/sangat-sangat keras) dan "molto express" (sangat ekspresif/penuh perasaan).

   Pada contoh ini dapat dilihat penggunaan "fff molto espress." adalah sebagai penyorot 2 nada yang digabung oleh garis tie, menandakan penekanan nada penting pada komposisi tersebut yang juga merupakan nada pertama setelah pergantian kunci (key change).

- Penggunaan [Forte] Piano Subito

   Merupakan petunjuk dinamika dalam notasi musik yang menggabungkan "f" (forte) dengan "piano subito" (perubahan mendadak dari volume keras ke volume lembut).

   Penggunaan "[f] p sub." ini menciptakan efek dinamika yang kontras dan dramatis, sehingga mendukung pada suasana komposisi yang tegang.

- Penggunaan Crescendo

Menunjukkan bahwa pemain harus meningkatkan volume dari level yang lebih lembut ke level yang lebih keras.

   Pada contoh ini crescendo digunakan sebagai peningkatan intensitas pada klimaks atau bagian akhir sehingga tercipta kesan dramatis yang tegang. Contoh penggunaan lain :

   Crescendo pada dua not dengan garis tie tersebut digunakan untuk membangun intensitas supaya menarik perhatian pendengar untuk bersiap ke kalimat melodi penting selanjutnya.

D. KESIMPULAN

   Dalam analisis String Quartet No. 8 in C Minor, Op. 110, Second Movement karya Dmitri Shostakovich, kita menyaksikan kejeniusan komponis Rusia ini dalam menyampaikan pesan emosional dan intelektual melalui musik. Khususnya, Second Movement menawarkan permainan dinamis, penuh intensitas dan dramatis yang menggambarkan pergolakan emosi yang mendalam. Kedalaman emosi dalam karya ini tercermin dalam penggunaan struktur dan harmoni yang kompleks, melalui motif DSCH yang menjadi ciri khas karyanya, Shostakovich menciptakan karya yang mengandung kecerdasan musikal tinggi. 

Daftar Referensi

Taruskin, R. (1995). "Defining Russia Musically: Historical and Hermeneutical Essays." Princeton University Press.

Volkov, S. (1979). "Testimony: The Memoirs of Dmitri Shostakovich." Limelight Editions.

Fay, L. E. (2000). "Shostakovich: A Life." Oxford University Press.

Sikorski (1973). "String Quartet No. 8 in C minor, Op. 110 - Dmitri Shostakovich." Study Score.

McBurney, G. (2004). "The String Quartets of Dmitri Shostakovich." Royal Academy of Music.

Laitz, S. G. (2012). "The Complete Musician: An Integrated Approach to Tonal Theory, Analysis, and Listening." Oxford University Press.

Kontributor dari proyek Wikimedia. (2021, July 12). Modulasi (musik). Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.

Maharani, N. E., & Damaledo, Y. D. (2021, September 29). Unsur-Unsur Musik: Suara, Nada, Ritme, Melodi, Harmoni dan Notasi.

Music, A. (2024b, January 1). Apa yang Dimaksud dengan Dinamika Musik dalam Lagu? SUPERLIVE.

Amateur, M. (2021, July 24). Artikulasi musik. SEPUTAR MUSIK.

Chiranyan, T. (2020, April 11). Harmoni Musik: Pengertian -- Teori dan Jenisnya.

Naisya. (n.d.). skala musik | pengertian, ciri, jenis, untuk apa, asal, kepentingan -- Artikel Hiham.id.

Kontributor dari proyek Wikimedia. (2021b, July 12). Tanda kromatis. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun