Mohon tunggu...
Putra Kaltim
Putra Kaltim Mohon Tunggu... -

Pererat Persatuan & Kesatuan demi Keutuhan NKRI Yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Ini yang Dinamakan Pesta?

3 Juli 2014   08:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) pada 2014. Kompetisi yang keras harus dijaga dengan baik. Jangan sampai demokrasi yang terbangun sekarang berubah jadi chaos (rusuh), terjadi percekcokan agama. Kita harus menjaga persaudaraan sebagai sesama bangsa Indonesia. Jangan sampai agama dijadikan titik lemah untuk adu domba. Semua harus waspada. Dengan demikian tahun yang penuh kompetisi 2014 dapat kita lalui sebaik-baiknya. Tidak ada pembangunan dan persatuan serta perdamaian tanpa kerukunan. Kerukunan begitu sangat penting. Yakinlah kerukunan itu modal besar bagi bangsa dalam membangun dan mencapai cita-cita yakni masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Bahkan kerukunan di Indonesia itu adalah kerukunan terbaik di dunia, karena negara-negara di dunia mengakui bahwa Indonesia yang beraneka agama, suku, dan budaya bisa hidup rukun. Itu semua karena pandangan hidup (falsafah) berPANCASILA dengan semboyan BHINNEKA TUNGGAL IKA.
Namun... Semangat Bhinneka Tunggal Ika mulai pudar dikala menjelang pesta demokrasi. Pesta yang selalu identik dengan kesenangan, kegembiraan, kebahagian, kini sirna menjadi suatu kebencian, permusuhan, bahkan huru-hara. Saling caci maki menjadi hidangan tiap hari, lempar fitnah untuk dapatkan jatuh rival, bahkan menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisinya. Mereka lupa persatuan & keutuhan NKRI, karena sibuk memperebutkan kursi. Apakah Indonesia sudah krisis multidimensi? Demi kepentingan sesaat, mereka membodohi umat dan rakyat.
Ayat-ayat suci diperjual-belikan, dalil agama bermunculan, FATWA HARAM milih pasangan nomor ini bisa dipesan.
Pesta... Harusnya gembira malah menjadi Prahara!
Pesta... Namun genderang perang malah ditabuhnya!
Pesta...
Pesta...
Dan pesta!
Seperti inikah yang dinamakan pesta?
Yang satu mengiklankan selama 10 tahun terakhir untuk bisa berkuasa, yang dua berusaha kerja nyata. Lantas siapakah yang paling pantas memimpin di negeri tercinta?
Kita tunggu saja hasilnya! Apakah prabowo dengan koalisi besarnya? Ataukah Jokowi dengan koalisi rakyatnya?
Antara Jokowi dengan Prabowo sudah terjadi simbol diantara keduanya.
Koalisi tenda besar, merupakan simbol postur prabowo yang gemuk. Sedangkan koalisi ramping sesuai dengan badan Jokowi yang kecil. Ibarat kata, Gajah melawan Semut. Antara jempol dengan kelingking, dan sepertinya tanda seperti itu sudah terlihat sejak pemilu legislatif (pileg) kemarin. Jokowi yang mencelupkan jari kelingking ke tinta setelah keluar dari TPS, dan Prabowo mencelupkan jari jempolnya.
Jempol VS Kelingking???
Gajah VS Semut???
Prabowo VS Jokowi???
Dan pemenangnya adalah = ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun