Mohon tunggu...
Wisnu Bangun Saputra
Wisnu Bangun Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi Orang Jawa yang "JAWA"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Schleiermacher - Hermeneutika Romantis

28 Oktober 2015   14:12 Diperbarui: 28 Oktober 2015   14:12 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga dengan dialektika. Hermeneutika tidak bisa lepas darinya. Mudahnya, hermeneutika adalah proses dari bahasa ke pemikiran. Sedangkan dialektika merupakan proses dari pemikiran ke bahasa. Dalam proses dialektika pasti melibatkan situasi dan kondisi. Dengan demikian, dialektika berpengaruh penting terhadap hermeneutika. Bahasanya Vedder: dialektika itu hermeneutis dan hermeneutika itu dialektis.

Hermeneutika Grammatikal dan Psikologis.
Terkait sub bagian ini, Schleiermacher mengatakan bahwa pokok kajian hermeneutikanya adalah tentang grammatical dan psikologis. Secara simpel dia menyimpulkan bahwa pemahaman hanyalah sebuah keberadaan dua keadaan yang saling terkait: grammatikal dan psikologi. Hermeneutika grammatikal mempelajari tentang bahasa dan sejarahnya. Sedangkan yang kedua memandang bahasa itu sebagai ungkapan hidup seseorang.

Hermeneutika Grammatikal

          Adalah penafsiran yang didasarkan atas analisa bahasa. Melalui analisa bahasa—menurut Schleiermacher—sisi objektif sebuah penafsiran bisa ditemukan. Artinya, untuk memahami secara objektif, seseorang harus melalui dengan menganalisa bahasanya. Dan untuk menemukan itu, ada beberapa kaidah linguistik yang perlu dibahas.

Pengetahuan terhadap sejarah kapan kali pertamanya bahasa yang ditafsirkan itu muncul.
       Berbicara tentang ini, berbicara pula tentang sasaran pertama bahasa tadi ditujukan. Artinya, dalam memahami grammatikal sebuah teks misalnya, seseorang harus mengetahui makna teks itu sendiri dan konteksnya. Termasuk di dalamnya adalah siapa yang pertama menerimanya, kapan diterimanya, dan sistem bahasa ketika itu.

Hubungan antarkata dalam kalimat dan hubungan antarkalimat.
          Melalui ini, Schleiermacher memandang bahwa untuk memahami sebuah kata, seseorang harus memahami pula kata-kata sebelum maupun sesudah kata tadi. Sebagai konsekuensinya, hal itu akan melahirkan pemahaman yang luas. Dan pemahaman yang seperti itulah yang lebih dekat dengan pemahaman yang objektif.


Wholedan part
          Adalah menjadikan sejarah hidup penulis—whole—sebagai bagian dari tulisan-tulisannya—part—dan menjadikan tulisan-tulisannya sebagai sejarah hidupnya. Secara sederhana, karya seseorang itu hanya dapat dipahami secara baik dengan cara memperhatikan sistem bahasa yang dimiliki penulis beserta sejarah hidupnya. Begitu juga sebaliknya: sistem bahasa dan sejarah hidup seseorang bisa dipahami melalui karyanya. Sehingga, dengan prinsip ini, seseorang tidak akan kehilangan maksud awal dari pengarang dalam menuliskan karyanya.

Hermeneutika Psikologis

           Inti pembahasan dalam wilayah ini adalah bahwa sebuah teks tidak bisa dipahami sendiri—atau secara terpisah—tanpa melibatkan keadaan pengarang teks. Menurut Schleiermacher teks tak lain hanyalah sebuah ekspresi diri seseorang. Ekspresi diri seseorang merupakan respon dari lingkungannya. Artinya, sebuah teks itu tidak bisa terlepas dari keadaan historis ketika teks itu ditulis. Dan hanya dengan memahami kejiwaan pengarang teks, keterkaitan keduanya—teks dan lingkungan ketika itu—bisa dipahami. Hal itu berimplikasi kepada pemahaman secara utuh, termasuk di dalamnya adalah tentang apa maksud asli dari pengarang.

          Secara praktek, Schleiermacher menawarkan dua metode: divinatory dan komparasi. Divinatory adalah penyelaman langsung ke dalam jiwa seseorang. Sedangkankomparasi adalah metode membandingkan seorang pengarang dengan orang-orang lain dengan asumsi bahwa semuanya memiliki kesamaan-kesamaan. Kedua metode ini bisa disebut sebagai metode hirarki. Artinya, keduanya tidak bisa dipisahkan. Untuk mengukur sudah seberapa jauhkah seseorang berhasil menyelami jiwa pengarang adalah dengan metode komparasi. Awalnya, seseorang harus mencari beberapa orang yang diasumsikan memiliki beberapa kesamaan—ini adalah proses komparasi—kemudian kesemuanya diselami sampai muncul adanya perbedaan pemahaman terhadap masing-masing dari mereka.

Kesimpulan sederhana
          Dari semua pembahasan di atas, tujuan intinya adalah agar seorang penafsir mampu menguak kembali makna yang secara historis dimaksudkan oleh author atau makna objektif. Dan untuk menghindari kesalahpahaman di wilayah ini, Schleiermacher menawarkan beberapa analisis: objectively historical analysis, objectively divinatory analysis, subjectively historical analysis, dan subjectively divinatory analysis. Sehingga, berangkat dari semua ini, Hermeneutika Schleiermacher termasuk dalam aliran objektivis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun