Kita sering mendengar cerita tentang laptop yang rusak karena tumpahan air, entah dari segelas kopi, hujan, atau ketidaksengajaan lainnya. Banyak pengguna panik, buru-buru mengeringkan bagian luar dengan tisu, lalu berharap semuanya akan baik-baik saja. Sayangnya, masalah sebenarnya bukan di luar, tapi di dalam.
Sebagai teknisi lapangan, saya ingin berbagi bagaimana sebenarnya prosedur servis mesin untuk kasus seperti ini dan ini bukan sekadar pengeringan, melainkan proses teknis menyeluruh yang harus dilakukan agar perangkat benar-benar terselamatkan.
Langkah pertama adalah membuka seluruh casing laptop, melepas baterai, lalu langsung membersihkan bagian mesin yang terkena air. Membersihkan di sini bukan asal lap, tapi menggunakan metode yang tepat agar sisa cairan dan potensi karat tidak merusak jalur-jalur penting di mainboard. Setelah itu, teknisi akan melakukan pengukuran menggunakan alat presisi, seperti multimeter, untuk mengecek tegangan penting seperti 19V, 3V, dan 5V. Jika ada yang drop atau terjadi korsleting, maka bagian tersebut harus diganti atau dijumper.
Salah satu bagian yang sering terdampak adalah LVDS, yaitu jalur utama menuju layar. Jika jalurnya terganggu, sinyal ke layar bisa tidak tersalurkan. Maka, dilakukan penjumperan kabel layar langsung ke bagian mesin agar aliran data tetap lancar. Tidak hanya itu, debu-debu mikro yang menempel di mainboard juga harus dibersihkan, karena bisa menyebabkan arus pendek seiring waktu.
Servis mesin untuk laptop yang terkena air tidak bisa diperlakukan seperti servis biasa. Ada tahapan ekstra, ada risiko tambahan, dan ada ketelitian lebih yang dibutuhkan. Namun jika dilakukan dengan prosedur yang benar, laptop yang tadinya terlihat 'mati total' bisa hidup dan berfungsi kembali seperti semula.
Jadi jika laptop Anda terkena air, jangan pernah anggap remeh. Jangan menunda. Dan yang paling penting: jangan asal dikeringkan lalu digunakan lagi. Segera bawa ke teknisi yang paham prosedur servis mesin dengan benar. Karena dalam dunia teknisi, mencegah kerusakan lebih lanjut jauh lebih mudah daripada memperbaiki yang sudah parah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI