[caption id="attachment_352499" align="aligncenter" width="212" caption="dok.casthazahra.blogdetik.com"][/caption]
Lilin sudah menjadi barang yang kita butuhkan sehari-hari. Ketika malam-malam listrik mati yang dicari lilin, kecuali bagi mereka yang punya emergency lamp atau genset. Kue ulang tahun akan kurang afdol jika tanpa lilin sejumlah usia yang berulang tahun. Ibu-ibu dan mbak-mbak juga pada suka lilin aroma terapi yang katanya untuk relaksasi. Sedangkan pasangan yang lagi lucu-lucunya, biasanya sering bikin candle light dinner untuk merayakan Valentinan atau perayaan-perayaan lain seperti misalnya perayaan sebulan atau dua bulan jadian dsb. ^__^
Lilin parafin bisa memicu kanker
Namun demikian perlu kita ketahui, tidak semua lilin yang dijual di pasaran aman bagi kesehatan. Lilin yang berbahan dasar parafin beresiko terhadap kesehatan. Parafin berasal dari pengolahan minyak bumi (petroleum). Proses pembakaran lilin berbahan parafin akan mengeluarkan emisi yang sejenis dengan emisi yang dikeluarkan mesin diesel antara lain berupa 11 zat beracun. Dan 2 di antara zat beracun tersebut yaitu benzene dan toluene mengandung karsinogen. Dari sisi lingkungan, emisi tersebut akan menambah konsentrasi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
[caption id="attachment_352502" align="aligncenter" width="287" caption="dok.lintasnusantaraco.indonetwork.co.id"]
Karsinogen adalah zat-zat yang mampu mencetuskan dan memicu tumbuhnya kanker, bila tubuh kita terkena paparan dalam jangka waktu tertentu dan jumlah tertentu. Memang resiko pada tiap orang tidak sama, karena masing-masing orang memiliki daya tahan sendiri terhadap karsinogen. Namun resiko akan menjadi lebih tinggi pada anak-anak, ibu hamil, lansia dan orang-orang yang mengidap penyakit asma, paru-paru dan jantung. Hal ini sudah diteliti oleh South Caroline State University di Amerika Serikat pada tahun 2009.
[caption id="attachment_352503" align="aligncenter" width="420" caption="dok.blog.naturalmantra.com"]
Bahaya lilin aroma terapi berbahan sintesis
Penggunaan lilin aroma terapi berbahan parafin akan beresiko lebih tinggi jika menggunakan minyak sintetis. Pemanasan minyak sintetis tersebut akan mengeluarkan partikel-partikel mikroskopik ke udara yang berbahaya jika terhirup karena bersifat karsinogenik.
[caption id="attachment_352520" align="aligncenter" width="285" caption="dok.indonesian.oilreeddiffuser.com"]
Lilin berbahan alami yang ramah lingkungan
Lebih bijak jika kita menggunakan lilin ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami seperti minyak kelapa, minyak sawit, kedelai dan malam lebah. Penggunaan lilin ramah lingkungan ini sebenarnya sudah dilakukan oleh nenek moyang kita pada jaman dahulu kala. Mereka biasanya menggunakan penerangan dari minyak kelapa yang ditaruh di suatu wadah dan diberi sumbu dari kapas atau benang.
[caption id="attachment_352511" align="aligncenter" width="270" caption="dok.susannaharwoodrubin.com"]
Saat ini lilin ramah lingkungan memang kurang populer dan tidak banyak dijumpai di pasaran karena memiliki kekurangan, antara lain mahal, warnanya tidak cerah dan cahayanya tidak seterang cahaya lilin parafin. Meskipun begitu, ada kelebihannya antara lain tidak mengeluarkan asap hitam, tidak menimbulkan jelaga, berbau harum alami dan yang terpenting tidak mengeluarkan toksin/racun.
[caption id="attachment_352512" align="aligncenter" width="362" caption="dok. soydusk.com.au, wildcandle.com.au, rgapothecary.com dan coconut.everyonedoesit.com"]