Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rasulan [Essai Foto]

6 Juli 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:55 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibandingkan dengan dekade sebelumnya, sekarang sudah ada kreasi dalam pertunjukan reog. Pada zaman dulu, biasanya atraksi reog itu menampilkan pasukan prajurit yang berlatih berbaris-berbaris. Setelah itu digelar gladi perang antara dua prajurit penunggang kuda (Mereka naik kuda lumping). Dalam latihan perang ada dua promotor yang berseteru dan saling mengejek, yaitu Penthul (mengenakan topeng warna putih dengan hidung mirip pipa) dan Beles (mengenakan topeng berwarna hitam dengan pipi tembem). Pada saat itu, warga desa memiliki kepercayaan bahwa dua tokoh ini memiliki tuah. Saat mereka berantraksi, ibu-ibu akan berusaha menggapai selendang dua tokoh jenaka ini dan diusapkan pada wajah anak mereka.

1373121256676472666
1373121256676472666

Penthul

13731213511292035531
13731213511292035531

Kuda Lumping

13731214561042916578
13731214561042916578


Prajurit Putri

1373121610712375804
1373121610712375804

Update status

Kini, atraksi reog sudah mengalami inovasi. Koreografinya mulai dikembangkan dengan berbagai macam gerakan baru. Kostumnya juga semakin menarik. Beberapa alat jenis alat musik modern seperti drum dan simbal juga ditambahkan meskipun pola ritmik yang monoton masih dipertahankan (pada zaman dulu mungkin pola ritmis ini mengiringi penari masuk ke alam trance. Namun pada zaman sekarang praktik ini sudah dilarang sehingga hanya tersisa pola ritmis).  Selain itu atraksinya juga tidak melulu adegan latihan perang, namun sudah ada pengaruh unsur warok ala reog Ponorogo. Dampak positif dari perubahan ini, warga lebih antusias dalam menonton dan orang-orang muda mulai meminati seni budaya.

13731221051009781463
13731221051009781463

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun