Pohon-pohon itu tertegun, setiap hari ia mendapat sentuhan yang kasih. Tak terhitung cahaya sang surya yang ia terima, Â membuat ia tumbuh kembang .
Tak terbilang lagi, hujan yang telah menumpahkan rintiknya, diserapnya hingga ke akar menjadikan ia kokoh tak bergeming.
Sebagai wujud syukurnya, ia rimbunkan dedaunan menjadi penyejuk mata, peneduh di saat terik menghampiri. Di lain waktu ia lahirkan bunga-bunga yang mekar merekah indah.
Ia bersahabat dengan beberapa serangga, menjadi istana yang nyaman bagi seekor ulat, sesekali bertandang sekelompok burung seraya bersenandung, dan mengundang seekor kupu-kupu untuk sejenak singgah.
Ia pun berterima kasih kepada sang bumi yang telah memberikan tempat berpijak, kepada sang matahari yang tiada jemu mengunjunginya, dan kepada malam yang sudah meninggalkan butiran embun bening pada helai-helai dedaunan.