Mohon tunggu...
Pulung Satriyo
Pulung Satriyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Pulung Satriyo Mahasiswa Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang yang suka dengan konten-konten politik dan juga sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Politik Santri di Rembang

12 Mei 2024   06:45 Diperbarui: 12 Mei 2024   06:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Rembang merupakan kabupaten yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Jawa Timur. Kota garam ini banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat yang cukup terkenal, katakanlah sepert Mbah Maimoen Zubair, Mbah Cholil Bisri, Gus Mus, Gus Baha, Gus Yaqut, dan masih banyak lagi. Mungkin yang saya sebutkan tadi semuanya berlatar belakang seorang muslim dan santri. Memang masyarakat Rembang sebagian besar adalah muslim, muslim nya adalah NU (Nahdatul Ulama), ada sebagian Muhammadiyah tapi tidak begitu terlihat.

Dengan penduduk mayoritas beragama Islam,corak budaya dan politik tak jauh juga dari hal-hal yang berbau Islam. Seperti hal-nya Partai Politik, masyarakat menempatkan pilihan politik mereka di Partai yang bercorak Islam yaitu PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Kedua partai ini menguatkan identitas mereka dengan mengedepankan tokoh seperti Mbah Maimoen di PPP dan Mbah Cholil Bisri di PKB. Sedangkan partai Islam yang lain yakni PAN (Partai Amanat Nasional) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) lebih melibatkan organisasi yang condong ke Muhammadiyah dan kaum muslim modernis. Dengan banyak ulama yang kharismatik dan kuatnya citra umat Islam di Kabupaten Rembang menjadikan partai-partai islam ini mudah untuk memobilisasi massa untuk mendapatkan keuntungan elektoral. Dari massa reformasi hingga sekarang PPP dan PKB menjadi rival saling berebut sebagai pemenang pemilu di Kabupaten Rembang. Hal ini dapat dibuktikan dalam 10 tahun terakhir Kabupaten Rembang dipimpin oleh Bupati Abdul Hafizh dari PPP.

Tokoh-tokoh yang saya sebutkan diatas bukan elite parpol tetapi sebagai elite non formal dalam tatanan masyarakat yang menjadikannya sebagi tokoh yang dihormati dan perkataanya selalu dituruti oleh pengikutnya. Memang tokoh seperti Mbah Maimoen sudah wafat, tetapi masyarakat masih mempercayai keluarga dan anak cucunya, kemana arah perginya keluarga Mbah Maimoen, masyarakat akan mengikutinya. Dalam pemilu tahun ini banyak baliho-baliho caleg dari PPP dan PKB memasang tokoh-tokoh Islam, biasanya disertai dengan tagline "gas gus" atau "manut mbah yai". Hal ini dapat mempengaruhi masyarakat bahwa mereka (para caleg) memiliki semacam guru yang sama.

Kilas balik pada pemilihan bupati tahun 2005 yang pada saat itu yang menjadi pemenang adalah Mochammad Salim dan Gus Yaqut. Mereka memenangi kontestasi ini sebab Gus Yaqut merupakan putra dari Mbah Cholil Bisri figur dari PKB dan pendiri pondok pesantren Raudlatut Thalibin. Selang lima tahun kemudian pada pilbup 2010 Gus Yaqut memutuskan untuk berpisah jalan dengan Mochammad Salim. Salim disini berpasangan dengan Abdul Hafidz dari PPP dan akhirnya mereka memenangkan pemilihan ini sebab Abdul Hafidz dinilai sosok yang dekat dengan Mbah Maimoen dan juga Santri dari Pondok pesantren Al Anwar. Pemilihan Bupati tahun 2015 Abdul Hafidz berpasangan dengan Bayu Adrianto maju lewat jalur independen dan mampu memenangkannya. Hampir 20 tahun masyarakat Rembang didominasi oleh PPP dan PKB.

PPP dan PKB yang diidentikan sebagai partai Islam memang tidak terlihat begitu berjuang dalam merebut suara masyarakat, mudah, dan enteng karena mayoritas muslim, tetapi menurut saya mereka sebagai partai Islam tetap dianggap berjuang untuk menjaga basis yang sudah lama terbentuk ini tidak hilang begitu saja diambil oleh partai lain, dengan cara selalu bernegosiasi dengan para tokoh untuk mereka branding terhadap pemilih dan mengikat konstituen untuk pemenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun