Mohon tunggu...
Humaniora

Menjalin Kedekatan Guru dengan Siswa

13 Mei 2018   20:05 Diperbarui: 13 Mei 2018   20:21 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zulfaliyah Ningrum

Mahasiswa UNISNU Jepara

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dalam hidup, semua orang juga melalui proses belajar dan mengajar, begitu pun juga dengan seorang guru. Setiap guru tentunya ingin disukai dan dirindukan oleh anak didik mereka, lalu bagaimana menjadi guru yang menyenangkan bagi anak didik mereka??. Bagaimana menjadi guru yang ideal bagi mereka ?? pertanyaan tersebut mungkin kerap kali muncul di benak para guru.

Menjadi guru yang baik, menyenangkan dan dikagumi oleh para siswa tidaklah mudah, karena kembali lagi sesuai pernyataan di atas bahwa guru juga belajar dan mempunyai kepribadian yang berbeda. Guru harus bisa mancairkan suasana belajar yang menyenangkan, dan tentunya mendapat pengakuan dari para siswa. Dalam hal ini guru di tuntut untuk cepat tanggap dalam merespon kebutuhan siswa, menjadi listener yang baik terhadap keluhan yang mereka rasakan. Tentu saja semua itu tidak lepas dari komunikasi yang efektif antara guru dan siswa.

Banyak tips untuk menjadi guru yang menyenangkan dan di sukai oleh siswa, antara lain :

  • Keep Smile (selalu Senyum)

Jika guru pertama kali masuk kelas dan menunjukkan wajah yang kurang senyum maka pembelajaran sudah pasti akan membosankan, dan ia terlihat "killer", otomatis siswa akan kurang nyaman dalam belajar. Guru harus selalu tersenyum untuk mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan.

  • Mempunyai selera humor

Penyampaian materi yang terkesan monotan dan begitu-begitu saja akan membuat siswa menjadi jenuh dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan, maka guru harus membuat gebrakan baru dengan selingan humor, pantun bahkan bisa juga dengan tebak kata, sehingga siswa akan aktif dan komunikasi akan berjalan dengan baik.

  • Menguasai materi ajar

Ketika guru menyampaikan materi/bahan ajar di depan kelas, maka guru harus terlihat menguasai bahan ajar yang disampaikan. Jika guru bolak balik melihat buku ajar maka siswa otomatis akan berfikir bahwa guru saja tidak menguasai bahan ajar, lalu bagaimana murid bisa menangkap materi yang di sampaikan oleh guru yang demikian. Maka sebelum memberikan materi kepada siswa maka guru wajib sudah harus tahu apa yang harus dilakukan ketika di depan kelas nanti.

  • Problem Solving (Pemecah Masalah/Pertanyaan)

Ketika siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal materi pelajaran, maka guru harus bisa membantu, bukan untuk menjawabkan soal, akan tetapi membantu bagaimana proses untuk menjawab soal tersebut. Guru juga bisa melemparkan soal-soal tersebut kepada siswa yang lain agar bisa menjadikan kelas menjad lebih aktif karna terdapat umpan balik antara guru dan siswa.

  • Teknik pembelajaran yang menarik

Pada dasarnya siswa hanya menginginkan pembelajaran yang mudah dipahami oleh mereka, maka disini peran guru sangat penting mengingat bagaimana cara menyampaikan materi kepada siswa harus cepat diterima oleh mereka. Faktanya siswa lebih menyukai pelajaran yang disampaikan lewat model pembelajaran yang berbeda-beda, contohnya dengan menggunakan permainan ataupun belajar di luar kelas mencari suasana baru. Maka disini teknik pembelajaran adalah solusinya.

  • Memeriksa tugas siswa

Tugas merupakan salah satu evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Guru harus menghargai dari apa yang telah mereka kerjakan. Jika nilai beberapa siswa masih dibawah rata-rata makan guru harus sudah mempunyai planning untuk bisa menjadikan siswa tersebut setara dengan teman-teman yang lain, dan tidak lupa tetap memberikan pujian dan apresiasi dari usaha mereka. Serta tetap memberikan semangat bahwa di dunia tidak ada orang yang "BODOH" yang ada hanya orang yang "MALAS" dan suatu saat nanti orang yang sukses adalah orang yang selalu belajar dan bekerja keras.

  • Berwibawa/Bertanggung jawab

Bukan hanya siswa yang melakukan kesalahan, namun guru juga bisa demikian. Guru harus bisa bertanggung jawab dari apa yang telah dilakukan. Guru harus bisa dan berani meminta maaf jika memang melakukan kesalahan, baik hal kecil maupun hal yang besar. Meminta maaf tidak akan menurunkan derajat menjadi seorang guru, bahkan dengan demikian siswa akan lebih hormat pada guru karena berani mengakui kesalahan.

Guru yang baik adalah guru yang inspiratif, menjadi teladan bagi siswa, menerima segala kritik dan saran dari orang lain guna membangun mutu pendidikan yang lebih baik bagi pendidikan siswa, bertanggung jawab dari kesalahan yang dilakukan tanpa mencari pembenaran diri sehingga terciptanya guru yang profesional dan berkualitas.

Maka dari itu jadilah seorang guru yang disayang, dirindukan, dan dihormati. Bukan menjadi guru yang ditakuti oleh siswa, karena jika siswa merasa nyaman dengan seorang guru maka pembelajaran akan terasa menyenangkan bagi siswa serta tujuan pembelajaran yang ingin di capai akan berhasil dan nantinya siswa akan tumbuh menjadi seseorang yang sukses dan berguna bagi keluarga, nusa dan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun