Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dengan Jiwa Gotong-royong Nusantara, Demikianlah PLN Membaktikan Dirinya

23 September 2020   17:29 Diperbarui: 23 September 2020   17:29 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa pandemi Covid-19, semua orang sedang berjuang untuk bertahan. Para pedagang dan penguasaha kecil mendapatkan tantangan yang berat. Mengingat permodalan mereka terbatas, tak mungkin mampu menunggu kondisi pulih dalam waktu lama. Ikhtiar untuk mencari jalan keluar telah dilakukan, namun karena jaringan mereka juga terbatas, kebanyakan hanya menemui jalan buntu.

Untungnya masih banyak dermawan yang datang membantu. Mereka mengulurkan pertolongan di waktu yang tepat. Pemerintah memang juga telah memberikan stimulus guna mendorong bergeraknya kembali perekonomian dari bawah. Namun karena masalah utama, yakni Covid-19 belum juga tuntas, roda ekonomi masih berat untuk menggelinding.

Bali adalah salah satu contoh daerah yang mengalami dampak hebat akibat pandemi Covid-19. Provinsi ini bergantung pada datangnya wisatawan. Begitu penerbangan ditutup, para turis dilarang datang, otomatis seluruh ekosistem kepariwisataan lumpuh. Pengusaha kecil di wilayah ini mengalami pukulan telak. Mereka yang mampu bertahan adalah sebagian yang bisa disebut beruntung.

PLN adalah salah satu pihak yang tergerak untuk memberikan bantuan. Memang bukan hanya di masa pandemi saja. Jauh sebelumnya, perusahaan negara itu telah menunaikan tanggung jawab sosial yang dibebankan kepadanya.

Khusus untuk tahun 2020 saja, target CSR (Corporate Social Responsibility) PLN yang digelontorkan berjumlah Rp2,1 miliar. Tercatat hingga triwulan III di tahun ini, jumlah yang tersalurkan sudah mencapai 84 persennya atau Rp1,7 miliar.

Ini adalah kabar gembira. Di tengah kondisi sulit, jalan keluar masih tersedia. Meskipun kemampuan untuk bertahan ditentukan oleh daya juang masing-masing usaha itu sendiri. Kreativitas dan kemampuan adaptasi yang membuatnya bakal lolos seleksi alam.

Baru saja bantuan serupa diberikan pada dua kelompok pengrajin yang ada di Kabupaten Gianyar. Bentuknya adalah bantuan peralatan, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas proses pembuatan produk mereka.

"Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kemampuan bekerja, bahkan dapat lebih menghasilkan dari sisi ekonomi. Sehingga tujuan kami pun tercapai, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," kata GM PT PLN Unit Induk Distribusi Bali, Adi Priyanto, sebagaimana dikutip Jawapos, Rabu 23 September 2020.

Tidak semua unit usaha lumpuh. Sebagian ada yang banting setir membuat produk yang dibutuhkan, misalnya masker atau APD (Alat Pelindung Diri). Usaha-usaha ini tidak hanya bertahan, bahkan ada yang mampu berkembang. Kejelian dalam melihat peluang membuat mereka menembus batasan.

Dua kelompok pengrajin yang baru saja mendapat bantuan PLN itu adalah kelompok Tenun Cagcag Merak Mas Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, dan KUB Garuda Kencana, Banjar Pakudui, Desa Kedisan, Tegallalang.

Kelompok Tenun Merak Mas Banjar Pengembungan mendapat bantuan berupa peralatan Tenun Cagcag. Sementara KUB Garuda Kencana Banjar Pakudui mendapatkan peralatan pengolahan kayu. Masing- masing bantuan itu senilai Rp70 Juta.

"Saya harap ke depannya sinergitas ini tetap berlanjut secara berkesinambungan untuk memfasilitasi IKM di Kabupaten Gianyar dan sekaligus kelompok pengrajin ini dapat menjadi mitra binaan PLN," kata Asisten Satu Setda Kabupaten Gianyar, I Wayan Suardana.

Mewakili dua kelompok pengrajin itu, Wayan menyatakan terima kasih kepada para dermawan seperti PLN. Sebab dalam kondisi sulit seperti ini banyak unit usaha di Bali yang mati suri, bahkan telah gulung tikar. Mereka yang masih bertahan berharap keadaan akan segera berubah menjadi lebih baik.

Tidak hanya Bali, bantuan serupa juga telah diberikan oleh PLN di segenap wilayah kerja unitnya di seluruh Indonesia. Bentuknya juga bukan hanya bantuan untuk UMKM saja. Ada kalanya adalah untuk pelestarian lingkungan, ekowisata dan perlindungan satwa. Sebab di semua sektor usaha mengalami tekanan yang berat. Untuk bisa bangkit kembali, mereka menunggu membaiknya kondisi global, juga uluran tangan para dermawan.

Dengan kerja bersama, saling beriring dan mengangkat yang terpuruk, itulah wujud dari gotong-royong. Jiwa sejati bangsa ini yang telah mengalir sepanjang sejarah berdirinya Nusantara.

Puji Handoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun