Boleh jadi kedua alasan tadi masih menggelayuti hati dan pikiran jamaah. Kalau takut corona, sebenarnya sudah ada prosedur menjaga diri dari penularannya. Ikuti protokol kesehatan yang ada, insya Allah aman buat dirinya sekaligus aman buat jamaah lainnya.
Namun kalau permasalahannya adalah kemalasan, keengganan, yang diperbaiki tidak semata-mata protokol kesehatan. Ini adalah masalah hati, tekad, niat untuk melaksanakan perintah dari Tuhannya. Selama masih ada kemalasan dan keengganan di masa pandemic Covid-19 Â atau bukan, kehadiran di tempat ibadah masih jauh dari kemungkinan.Â
New Normal atau bukan, bagi seorang yang kuat iman, ketidakhadiran di tempat ibadah adalah sesuatu yang dirasa berat. Ketika hatinya sudah terikat dengan masjid maka new norma semacam ini akan disambutnya dengan riang gembira, penuh rasa syukur karena masih bisa hadir di rumahNya.
Kita semua berharap kehidupan akan berjalan dengan lebih baik. Urusan ibadahpun akan semakin membaik. Kekuatan iman kita akan semakin meningkatkan imun. Kita akan semakin kebal dengan Covid-19 karena kita semakin baik ibadahnya.