Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Motor di Kost, Siapa yang Merawat?

29 Mei 2020   14:25 Diperbarui: 29 Mei 2020   16:46 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyalakan motor / www.dream.co.id

Hampir 3 bulan motor yang dibawa anakku ke tempat kostnya ga pernah lagi dinyalakan. Sejak kepulangannya di bulan Maret 2020 ke rumah karena social distancing hingga sekarang belum pernah dipanaskan mesinnya. Entah sampai kapan kondisi semacam itu akan terjadi? 

Waktu pulang dijemput dari kostnya kami tidak sempat berpikir untuk membawa pulang motor tersebut. Waktu ngirim ke kostnya juga tidak gampang, harus dikirim lewat jasa angkutan kereta api. Biaya yang dikeluarkan juga tidak murah lebih dari setengah jutaan kami keluarkan untuk biaya pengiriman motor tersebut. Jadi waktu itu belum terpikir untuk dibawa pulang karena nanti repot juga untuk ngirim-ngirimnya.

Anakku yang sedang mulai kuliah  membutuhkan transportasi untuk perjalanannya dari kost ke kampusnya  ataupun untuk ke tempat-tempat lainnya. Dia minta motor yang dirumah untuk dikirim ke kostnya. 

Alhamdulillah ada jasa pengiriman lewat kereta api yang memudahkan pengiriman tersebut. Kami kirimkan motor setelah sebelumnya dikosongkan bensinnya dan dipacking seperlunya oleh pihak jasa pengiriman untuk menghindarkan terjadinya gesekan yang tidak diinginkan.

Motor tersebut dikirim hingga sampai alamat kost, setelah nyampai baru diisi bensin kembali. Waktu itu anakku terpaksa menuntun ke tempat penjualan bensin yang terdekat karena memang tanki bensinnya kosong sama sekali. Motor tidak bisa dinyalakan dan harus diisi dulu bensinnya.

Dengan adanya motor tersebut aktivitas transportasi kuliah berjalan lancar. Kalau ada keperluan dia bisa kemana-mana,  termasukmembawanya sampai keluar kota Semarang karena ada keperluan. Namun kalau harus membawa pulang sampai rumah di Purwokerto dia belum berani. Kalau pulang naik kereta  atau kadang-kadang ikut bila ibunya ada dinas ke Semarang.

Di masa pandemi ini dimana perkuliahan tatap muka nyaris berhenti, anakku juga pulang, motornya tidak dibawa pulang. Kemarin hanya dititipkan ke penjaga kostnya. Kunci yang biasanya dia tinggalkan ke penjaga kostnya kemarin malah terbawa pulang sehingga motornya nyaris tidak pernah dipanasi.

Belum ada rencana juga untuk membawa pulang kembali motor tersebut. Mungkin menunggu masa pandemic Covid-19 ini normal kembali. Yang perlu dipikirkan lagi adalah bagaimana perawatannya sekarang ini. Apa jadinya mesin yang tidak dipakai selama berbulan-bulan. Mungkin akinya bisa soak, bensinnya mengendap, oli mengendap, bannya rusak.

Jadi pas mau dipakai lagi nantinya harus dicek secara keseluruhan. Ketika mau dipakai, bensin harus diganti, oli diperbarui, ban dicek bocor atau aus dan pas mau dinyalakan mungkin harus diengkol dulu ya. Kalau langsung distater bisa jadi ga nyala. 

Motor yang dipakai anakku itu jenis matic. Perawatannya selama ini rutin diservic. Kalau mau dipakai lagi nantinya harus diservice besar-besaran kali ya, minimal dicek ulang ke bengkel karena anakku sendiri tidak ngerti tentang mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun