Mohon tunggu...
Puji Astuti
Puji Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang Guru SD yang mengajar di SDN 3 Pakel Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Untuk menambah ilmu dan pengalaman saya mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 7. Saya tipe orang yang selalu penasaran dengan hal-hal baru, saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Saya suka berkolaborasi dan berdiskusi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

9 Maret 2023   06:16 Diperbarui: 9 Maret 2023   06:35 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alaikum wr.wb.

Saya Puji Astuti, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Trenggalek. Di jurnal dwi mingguan, saya menulis refleksi mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah saya lalui selama dua minggu, khususnya pada modul 2.2 yaitu tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional

Kegiatan saya ini dimulai pada tanggal 23 Februari-07 Maret 2023. Kegiatan berawal dengan belajar mandiri, yaitu Sub Mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep, dilanjutkan dengan forum diskusi bersama rekan CGP lainnya, dalam kelompok besar dan kelompok kecil, di akhiri dengan menyampaikan gagasan pada ruang Kolaborasi. Dilanjutkan dengan tugas mandiri, yaitu menyusun Demonstrasi Kontekstual berupa RPP untuk mengintegrasikan KSE pada pembelajaran siswa di sekolah. Pada tanggal 07 Maret 2022, saya mengikuti Elaborasi Pemahaman Nilai dan Peran Guru Penggerak, melalui Diskusi Virtual bersama Instruktur Ibu Afriyani.

Jika pada dwi Mingguan 2.1 saya memilih model Six Thinking hats, maka pada modul 2.2 saya memilih menggunakan Model  Connection, challenge, concept, change (4C) Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Berikut pemaparannya:

1) Connection: 

Keterkaitan materi pada Modul 2.2 dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak sangat erat. Di awal Modul pada Eksplorasi konsep saya belajar tentang pentingnya seorang guru untuk memiliki KSE, hal ini karena guru yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik lebih efektif dan cenderung lebih tangguh dan merasa nyaman di kelas karena mereka dapat bekerja lebih baik dengan murid. Seorang guru juga harus mampu mengintegrasikan KSE dalam pembelajaran di kelas, hal ini karena mengintegrasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional di kelas, tidak hanya akan berpotensi menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, namun juga memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran, harus selalu dalam kesadaran penuh, mindfulness dalam kondisi apapun, guru harus mampu mengontrol emosinya ketika berada pada situasi yang tidak menyenangkan. Guru memiliki kewajiban untuk membantu dan memfasilitasi siswanya agar siswa memiliki kompetensi sosial emosional. Setelah mempelajari modul ini saya paham, bahwa Pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional, harus sengaja di masukkan dalam setiap pembelajaran, bahkan diperbolehkan jika diajarkan secara terpisah dari pembelajaran.

2) Challenge: 

Ada beberapa hal yang berbeda dengan praktik yang saya jalankan selama ini. Selama ini saya berpikiran bahwa pembelajaran sosial emosional pada siswa cukup diberikan melalui penguatan dalam pembelajaran, nasehat-nasehat ketika siswa melakukan kesalahan, dan sisipan ketika di awal dan akhir pembelajaran. Namun setelah memahami modul ini, saya menjadi paham bahwa Pembelajaran Sosial Emosional wajib kita berikan kepada siswa, dengan sengaja dan tertuang dalam RPP yang kita susun. Selain itu untuk melatih kompetensi sosial emosional siswa bisa melalui pembelajaran eksplisit dan penciptaan iklim kelas dan budaya positif sekolah. Kita harus terus belajar untuk berbenah diri, agar bisa menjadi guru yang mampu mengantarkan anak didik menuju well-being.

3) Concept: 

Konsep utama yang saya pelajari dalam modul 2.2 yaitu kondisi sosial emosional seseorang akan berpengaruh pada keputusan-keputusan, sikap, dan perilaku orang tersebut. Sehingga seorang guru diharapkan akan selalu berada dalam kesadaran penuh, agar bisa memberikan pengaruh positif, serta menunjukkan sikap, perilaku yang bisa menjadi tauladan untuk siswa dan juga rekan sejawat. Selain itu guru yang selalu dalam kesadaran penuh akan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Dalam menerapkan pembelajaran Sosial Emosional, guru harus berani melakukan perubahan, yakin untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang akan membantu siswa memahami dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Setiap sebelum memulai pembelajaran sebaiknya siswa bersama guru melakukan salah satu strategi kesadaran penuh (mind fullness). Dilanjutkan dengan kegiatan lain yang melatih 5 KSE mulai dari Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan Berelasi dan Mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Pelaksanaan Pembelajaran Sosial Emosional, bisa diimplementasikan dalam 4 hal, yaitu: Pembelajaran KSE secara eksplisit, Pembelajaran KSE yang terintegrasi dalam praktik pembelajaran dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya positif sekolah, dan melalui penguatan KSE pendidik dan tendik di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun