Knowledge Representation (KR) merupakan bagian dari Kecerdasan buatan KR menjabarkan bagaimana proses pengetahuan terjadi, dimana memori manusia memiliki kemampuan untuk melakukan komputasi, penyimpanan, proses berfikir, dan penyimpanan pengetahuan. KR dapat diimplementasikan untuk membantu pakar (expert) menjawab pertanyaan -- pertanyaan tanpa menghabiskan waktu, dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun. Hal ini karena pengetehuan yang mereka miliki disimpan terlebih dahulu ke dalam memori di otak.
Dalam konteks penerapan KR dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI), terjadi pemisahan pengetahuan dan inferensi memberikan manfaat penting: dalam domain intensif pengetahuan di mana program AI diterapkan, kemampuan untuk menambah atau memodifikasi basis pengetahuan/Knowledge Base secara bertahap untuk meningkatkan kinerja program (tanpa harus membangun seluruh program) sangat berguna. Pada kesempatan kali ini Universitas Mercu Buana (UMB) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan kerjasama pada program studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika, menyelenggarakan pembelajaran lanjut mengenai materi KR pada AI.
Materi yang dipaparkan di kelas Kecerdasan Buatan disajikan dalam 1 hari tatap muka, yaitu pada hari Kamis tanggal 22 Juni 2023 pukul 13.00 WIB yang dihadiri oleh sekitar 17 mahasiswa . Penyaji materi adalah dosen pengabdi sendiri Bapak Ardiansyah, M.TI dengan dimoderator oleh dosen Universitas Mitra, Yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ibu Popy Meilina, S.Kom, M.Kom. Hal tersebut dijabarkan oleh Ibu Popy Meilina sebagai moderator pada acara tersebut. Lebih lengkapnya, materi yang disampaikan dimulai dari memori manusia (Human Memori), yang terdiri dari sensori memori, memori jangka pendek, memori jangka panjang, knowledge gathering, knowledge acquisition, sampai pada knowledge representation. Dilanjutkan dengan bagaimana memori manusia tersebut digunakan pada system AI, dengan knowledge base (berkaitan dengan penggunaan logika predikat/kalkulus predikat) dan inference engine (salah satu penerapan nya adalah penggunaan metode-metode statistic seperti Teorema Bayes untuk penarikan kesimpulan atau pengambilan keputusan). Dengan pemaparan materi tersebut diharapkan peserta dapat melakukan identifikasi (Tema, Topik, Permasalahan, Solusi) serta menerapkan pengetahuan yang didapatkan untuk pemahaman mata kulian kecerdasan buatan maupun penelitian yang akan dilakukan dengan topik Kecerdasan Buatan / Aritificial Intelligence.
Setelah pemaparan materi dilakukan sesi tanya jawab yang berkaitan dengan materi. Diskusi yang dilakukan berjalan sangat interaktif dimana ada 7 mahasiswa yang bertanya. Pertanyaan yang dilontarkan bersifat antusiasme mahasiswa terhadap materi yang dipaparkan, dimana diantaranya berkutat pada perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) belakangan ini dengan isu seperti ChatGPT. ChatGPT merupakan program kecerdasan buatan yang dapat mengakomodir dengan sangat baik pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh penggunanya. Dipenghujung acara setelah sesi diskusi, yang di moderatori oleh Ibu Popy Meilina, dosen pengabdi dan dosen universitas mitra memberikan pesan-pesan kepada peserta (mahasiswa) agar dapat menerapkan materi yang telah didapatkan. Dan juga diharapkan pengetahuan yang telah diterima dapat meningkatkan mutu dan hasil yang bagus pada saat mahasiswa melakukan penelitian meningkatkan baik nilai universitas pada khususnya dan negara Indonesia pada umumnya di bidang akademik
