Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manuver Golkar, Lampu Merah untuk PDIP

14 November 2021   11:47 Diperbarui: 14 November 2021   12:09 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PDIP mungkin saat ini bisa berdalih, Ganjar masih kadernya yang loyal. Ia tak mungkin berpindah ke lain hati, karena di darahnya mengalir idiologi PDI.

Tapi politik itu tak pernah stagnan. Ia berubah sesuai kondisi di lapangan. Kalau memang ada kesempatan, kenapa disia-siakan?

Ganjar mungkin saat ini adalah kader loyal PDIP. Tapi kalau diperlakukan tak adil, bukan tak mungkin ia berubah haluan.

Apalagi kalau bangsa sudah memanggil, masa iya dia melawan?

Dan Golkar tahu persis soal itu. Makanya, Golkar ngebet banget mendekati Ganjar agar bisa bersatu.

Dari sekian banyak partai, sepertinya hanya Golkar yang bisa menggaet hati Ganjar. Dengan perolehan kursi di DPR pada Pilkada 2019 lalu, Golkar tinggal berkoalisi dengan satu partai lagi agar bisa maju. Bisa dengan PKB, atau Nasdem.


Apalagi Golkar terkenal dengan kader partai yang solid. Mereka siap berjuang demi mengembalikan kejayaan masa lalu.

Selain itu, kedekatan Ganjar dengan partai pohon beringin sepertinya sudah intim. Beberapa kali, Ganjar tertangkap kamera tampil mesra bareng Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Kartu As kini ada di tangan PDIP. Kalau masih ngotot mencalonkan Puan, maka Golkar akan semakin semangat membukakan jalan untuk Ganjar. 

Dan kalau ini terjadi, kejayaan PDIP hanya tinggal menghitung hari. Karena kader dan simpatisan PDIP yang mendukung Ganjar, pasti rela berubah haluan. Survei membuktikan, orang menetapkan pilihan karena calon. Bukan partai.

Manuver Golkar ini harusnya jadi evaluasi PDIP. Mereka tak boleh anggap remeh statemen Nurdin Halid itu. Ganjar harus dilindungi, agar tak dibajak tetangga sebelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun