Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hawthorne Effect, Ini Alasan Mengapa Seseorang Cenderung Menjaga Citra Diri Ketika Diawasi

31 Mei 2021   20:38 Diperbarui: 31 Mei 2021   20:54 2137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan dampak buruk dari efek hawthorne ini sendiri tentu saja kalau dilihat dari segi pragmatis juga adalah seseorang ketika ia tidak sadar bahwa ia terjebak dalam efek ini, maka seolah-olah ia akan terbiasa melakukan sesuatu yang sifatnya baik hanya ketika diawasi dan ketika tak ada yang mengawasi ia akan kembali pada kebiasaan yang ada pada dirinya. 

Kedua, efek yang satu ini juga memiliki dampak buruk dalam hal dunia akademik. Kita ambil saja sekarang kasusnya adalah ketika penelitian. Kita ketahui bersama bahwa yang namanya penelitian harus bersifat netral ketika proses penelitian dan pengambilan datanya. Ketika sebuah penelitian menyasar narasumber yang bersinggungan langsung dengan manusia. sebut saja seorang peneliti tengah meneliti mengenai pengungkapan fenomena perilaku tertentu. Tetapi karena kesalahan dalam proses desain eksperimen, si efek hawthorne ini kemudian muncul. 

Ketika si subjek mengetahui bahwa ia tengah diteliti, secara sadar ataupun tidak akan memodifikasi perilakunya sebab ia merasa tengah diawasi oleh si peneliti sendiri. Meskipun, pada awal sebuah penelitian biasanya subjek atau narasumber dikontrak untuk memunculkan perilaku yang sebenar-benarnya, namun pada beberapa kasus secara tidak sadar tadi seorang manusia justru tetap akan melakukan hal-hal yang ia modifikasi sebagai bentuk untuk menjaga citra dirinya sendiri atau mengambil eksistensi atas perilaku dari dirinya yang tengah diteliti tadi. 

Ketika sudah terjadi hal yang seperti ini dalam konteks penelitian, maka data yang dihasilkan juga pasti memunculkan bias. Maksudnya, data penelitian yang muncul tadi atau fenomena yang ia tengah teliti tidak terungkap dengan baik bahkan cenderung tidak maksimal. Ketika sudah terjadi bias ini juga tentu saja data penelitian ini tidak dapat dijadikan acuan oleh penelitian-penelitian setelahnya. 

Sebenarnya hal ini memang suatu hal yang biasa terjadi dan dilakukan oleh banyak dari kita dalam kegiatan sehari-hari. Namun, seseorang yang melakukan hal ini bukan berarti ia memiliki gangguan dalam hal kesehatan mental. Hal ini akan tetap dilakukan oleh seseorang baik secara ia sehat mental maupun tidak. Efek ini juga sebenarnya menimbulkan kebiasaan untuk dilakukan oleh seseorang. Dan tentu saja dengan mengetahui perilaku yang seperti ini, seseorang akan mengetahui, merasa sungkan kemudian akan berusaha untuk mengontrol diri sendiri untuk selalu menjadi diri sendiri dan berperilaku seperti biasa sesuai dengan bagaimana biasanya. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk terhindar dari mengalami efek hawthorne ini diantaranya, 

Pertama, selalu menanamkan pemahaman akan pentingnya menjadi diri sendiri. 

Ketika seseorang terbiasa menjadi dirinya sendiri, maka meskipun ia berada pada bawah pengawasan atau merasa diawasi sekalipun ia tidak akan mengubah cara ia berperilaku. 

Kedua, meyakini bahwa ia perlu mengubah perilaku ketika konteksnya adalah dia memiliki kebiasaan buruk dan harus berorientasi pada dirinya sendiri. 

Ketika seseorang merubah perilaku hanya karena merasa diawasi oleh orang lain, maka seseorang tadi akan kesulitan dalam hal mengetahui kepribadiannya sendiri atau menentukan bagaimana seharusnya ia bersikap atas sesuatu. Jadi, orientasi pengubahan perilakunya karena motivasi ingin dilihat oleh orang lain bukan karena dirinya sendiri.

Itulah tadi sedikit penjelasan atau apa yang aku ketahui dan aku merasa perlu untuk membagikannya denganmu. Aku harap kamu benar-benar dapat memetik insight atas apa yang aku bagikan. Terima kasih sudah mampir dan membaca dan semoga tulisan ini bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun